Rasional, Tujuan, Rumusan Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti (PAIBP) SD, MI, PAKET A Kurikulum Merdeka

Rasional, Tujuan, Rumusan Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti (PAIBP) SD, MI, PAKET A Kurikulum Merdeka

Contents [Show Up]

Rasional, Tujuan, Rumusan Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti (PAIBP) SD, MI,  PAKET A Kurikulum Merdeka

Sesuai dengan salinan Lampiran I Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum Dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek No 033/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA), dapat Bapak Ibu Guru, jadikan referensi dan standar dalam pengisian dalam Aplikasi E-Raport Kurikulum Merdeka yang tersinkronisasi dengan Dapodik.

Rasional, Tujuan, Rumusan Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti (PAIBP) SD, MI,  PAKET A Kurikulum Merdeka

Semoga artikel ini dapat menjadi acuan dan pencerahan saudara dalam mengisi dan melengkapi serta mempersiapkan penilaian pada buku raport Kurikulum Merdeka.

1.  CAPAIAN  PEMBELAJARAN  PENDIDIKAN  AGAMA  ISLAM  DAN  BUDI PEKERTI SD MI, PAKET A

A.  Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 

Pendidikan  Agama  Islam  dan  Budi  Pekerti  secara  bertahap  dan holistik  diarahkan  untuk  menyiapkan  peserta  didik  agar  mantap secara  spiritual,  berakhlak  mulia,  dan  memiliki  pemahaman  akan dasar-dasar agama Islam serta cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari  dalam  wadah  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia. Pendidikan  agama  Islam  dan  Budi  Pekerti  secara  umum  harus mengarahkan  peserta  didik  kepada  


(1)  kecenderungan  kepada kebaikan (al-ḥanīfiyyah), 

(2) sikap memperkenankan (al-samḥah), 

(3) akhlak mulia (makārim  al-akhlāq), dan 

(4) kasih  sayang untuk alam semesta  (raḥmat  li  al-ālamīn). 

Dengan  Pendidikan  Agama  Islam  dan Budi Pekerti, dasar-dasar tersebut kemudian diterapkan oleh peserta didik dalam beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., menjaga diri, peduli  atas  kemanusiaan  dan  lingkungan  alam.  Deskripsi  dari penerapan  ini  akan  tampak  dalam  beberapa  elemen  Pendidikan Agama  Islam  dan  Budi  Pekerti  terutama  dalam  akhlak  pribadi  dan sosial, akidah, syari’at dan sejarah peradaban Islam. 


Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  bisa menjadi pedoman bagi peserta  didik  dalam  menjaga  diri  dan  menerapkan  akhlak  mulia setiap  hari.  Berbagai  persoalan  di  masyarakat  seperti  krisis  akhlak, radikalisme  dan  krisis  lingkungan  hidup  dan  lain-lain  mempunyai jawaban  dalam  tradisi  agama  Islam.  Dengan  mempelajari  dan menghayati Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, peserta didik mampu menghindari segala perubahan negatif yang terjadi di dunia sehingga  tidak  mengganggu  perkembangan  dirinya  baik  dalam hubungannya  dengan  Tuhan,  diri  sendiri,  sesama  warga  negara, sesama manusia, maupun alam semesta.


Dengan  konteks  Indonesia  pada  abad  21  yang  semakin  kompleks, pemahaman  yang  mendalam  tentang  agama  sangat  dibutuhkan, terutama dalam menghormati dan menghargai perbedaan. Pelajaran agama tidak hanya membahas hubungan manusia dengan Allah (ḥabl min Allāh), namun juga hubungan dengan diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia (ḥabl min al-nās) dan alam semesta. 


Untuk itu,  dibutuhkan  pendekatan  yang  beragam  dalam  proses  belajar agama  yang  tidak  hanya  berupa  ceramah,  namun  juga  diskusiinteraktif,  proses  belajar  yang  bertumpu  pada  keingintahuan  dan penemuan  (inquiry  and  discovery  learning),  proses  belajar  yang berpihak  pada  anak  (student-centered  learning),  proses  belajar  yang berbasis  pada  pemecahan  masalah  (problem  based  learning), pembelajaran berbasis proyek nyata dalam kehidupan (project  based learning), dan proses belajar yang kolaboratif (collaborative learning). Berbagai  pendekatan  ini  memberi  ruang  bagi  tumbuhnya keterampilan yang berharga seperti budaya berpikir kritis, kecakapan berkomunikasi  dan  berkolaborasi,  dan  menjadi  peserta  didik  yang kreatif.   


Melalui  muatan  materi  yang  disajikannya  dalam  5  (lima)  elemen keilmuan  Pendidikan  Agama  Islam  dan  Budi  Pekerti  antara  lain  alQuran dan hadis, akidah, akhlak, fiqih, dan sejarah peradaban Islam, pelajaran  agama  Islam  dapat  berkontribusi  dan  menguatkan terbentuknya profil pelajar pancasila sebagai pelajar sepanjang hayat (min al-mahdi ila al-laḥdi) yang beriman dan bertakwa, serta berakhlak mulia,  menyadari  dirinya  bagian  dari  penduduk  dunia  dengan berkepribadian dan punya kompetensi global, mandiri, kreatif, kritis, dan bergotong royong.


B.  Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 

Pada  praktiknya,  pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  dan  Budi Pekerti  ditujukan untuk:

1.  memberikan  bimbingan  kepada  peserta  didik  agar  mantap spiritual,  berakhlak  mulia,  selalu  menjadikan  kasih  sayang  dan sikap toleran sebagai landasan dalam hidupnya;


2.  membentuk  peserta  didik  agar  menjadi  pribadi  yang  memahami dengan  baik  prinsip-prinsip  agama  Islam  terkait  akhlak  mulia, akidah yang benar (‘aqīdah  ṣaḥīḥah) berdasar paham  ahlus sunnah wal  jamā`ah,  syariat,  dan  perkembangan  sejarah  peradaban Islam,  serta  menerapkannya  dalam  kehidupan  sehari-hari  baik dalam  hubungannya  dengan  sang  pencipta,  diri  sendiri,  sesama warga  negara,  sesama  manusia,  maupun  lingkungan  alamnya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia; 


3.  membimbing  peserta  didik  agar  mampu  menerapkan  prinsipprinsip Islam dalam berfikir sehingga benar, tepat, dan arif dalam menyimpulkan sesuatu dan mengambil keputusan;


4.  mengkonstruksi  kemampuan  nalar  kritis  peserta  didik  dalam menganalisa  perbedaan  pendapat  sehingga  berperilaku  moderat (wasaṫiyyah) dan terhindar dari radikalisme ataupun liberalisme;

5.  membimbing  peserta  didik  agar  menyayangi  lingkungan  alam sekitarnya  dan  menumbuhkan  rasa  tanggung  jawabnya  sebagai khalifah  Allah  di  bumi.  Dengan  demikian  dia  aktif  dalam mewujudkan upaya-upaya melestarikan dan merawat lingkungan sekitarnya; dan

6.  membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi nilai persatuan sehingga  dengan  demikian  dapat  menguatkan  persaudaraan kemanusiaan  (ukhuwwah  basyariyyah),  persaudaraan  seagama (ukhuwwah  Islāmiyyah),  dan  juga  persaudaraan  sebangsa  dan senegara  (ukhuwwah  waṫaniyyah)  dengan  segenap  kebinekaan agama, suku dan budayanya. 


C.  Karakteristik  Mata  Pelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  dan  Budi Pekerti 

Pendidikan  Agama  Islam  dan  Budi  Pekerti  mencakup  elemen keilmuan yang meliputi  

(1) Al-Qur’an-Hadis, 

(2) Akidah, 

(3) Akhlak, 

(4) Fikih, dan 

(5) Sejarah Peradaban Islam. 


Elemen-Elemen  Mata  Pelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  dan  Budi Pekerti.

Elemen  Deskripsi


(1) Al-Qur’an dan Hadis

Pendidikan  Agama  Islam  dan  Budi  Pekerti  menekankan kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an dan  hadis  dengan  baik  dan  benar.  Ia  juga mengantar  peserta  didik  dalam  memahami  makna secara tekstual dan kontekstual serta mengamalkan kandungannya  dalam  kehidupan  sehari-hari. 

Pendidikan  Agama  Islam  dan  Budi  Pekerti  juga menekankan  cinta  dan  penghargaan  tinggi  kepada Al-Qur’an  dan  Hadis  Nabi  sebagai  pedoman  hidup utama seorang muslim.


(2) Akidah  Berkaitan  dengan  prinsip  kepercayaan  yang  akan mengantarkan peserta didik dalam mengenal Allah, para  malaikat,  kitab-kitab  Allah,  para  Nabi  dan Rasul,  serta  memahami  konsep  tentang  hari  akhir serta  qadā’  dan  qadr.  Keimanan  inilah  yang kemudian menjadi landasan dalam melakukan amal saleh, berakhlak mulia dan taat hukum.


(3) Akhlak   Merupakan  perilaku  yang  menjadi  buah  dari  ilmu dan keimanan. Akhlak akan menjadi mahkota yang mewarnai  keseluruhan  elemen  dalam  Pendidikan Agama  Islam  dan  Budi  Pekerti.  Ilmu  akhlak mengantarkan  peserta  didik  dalam  memahami pentingnya akhlak mulia pribadi dan akhlak sosial, dan  dalam  membedakan  antara  perilaku  baik (maḥmūdah)  dan  tercela  (mażmūmah).  Dengan memahami  perbedaan  ini,  peserta  didik  bisa menyadari  pentingnya  menjauhkan  diri  dari perilaku  tercela  dan  mendisiplinkan  diri  dengan perilaku  mulia  dalam  kehidupan  sehari-hari  baik dalam  konteks  pribadi  maupun  sosialnya.  


Peserta didik  juga  akan  memahami  pentingnya  melatih (riyāḍah),  disiplin  (tahżīb)  dan  upaya  sungguhsungguh  dalam  mengendalikan  diri  (mujāhadah). Dengan  akhlak,  peserta  didik  menyadari  bahwa landasan  dari  perilakunya,  baik  untuk  Tuhan, dirinya  sendiri,  sesama  manusia  dan  alam sekitarnya  adalah  cinta  (maḥabbah).  


Pendidikan Akhlak  juga  mengarahkan  mereka  untuk menghormati  dan  menghargai  sesama  manusia sehingga tidak ada kebencian  atau prasangka buruk atas  perbedaan  agama  atau  ras  yang  ada.  Elemen akhlak  ini  harus  menjadi  mahkota  yang  masuk pada  semua  topik  bahasan  pada  mata  pelajaran Pendidikan  Agama  Islam  dan  Budi  Pekerti,  akhlak harus menghiasai keseluruhan konten dan menjadi buah  dari  pelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  dan Budi Pekerti .


(4) Fikih  Merupakan  interpretasi  atas  syariat.  Fikih merupakan  aturan  hukun  yang  berkaitan  dengan perbuatan  manusia  dewasa  (mukallaf)  yang mencakup ritual atau hubungan dengan Allah Swt.(‘ubudiyyah)  dan  kegiatan  yang  berhubungan dengan  sesama  manusia  (mu‘āmalah).  Fikih mengulas berbagai pemahaman mengenai tata cara pelaksanaan  dan  ketentuan  hukum  dalam  Islam serta  implementasinya  dalam  ibadah  dan mu‘āmalah.


(5) Sejarah Peradaban Islam

Menguraikan  catatan  perkembangan  perjalanan hidup manusia  dalam  membangun  peradaban  dari masa  ke  masa.  Pembelajaran  Sejarah  Peradaban Islam  (SPI)  menekankan  pada  kemampuan mengambil  hikmah  dari  sejarah  masa  lalu, menganalisa  pelbagai  macam  peristiwa  dan menyerap  berbagai  kebijaksanaan  yang  telah dipaparkan  oleh  para  generasi  terdahulu.  Dengan refleksi  atas  kisah-kisah  sejarah  tersebut,  peserta didik  mempunyai  pijakan  historis  dalam menghadapi  permasalahan  dan  menghindari  dari terulangnya  kesalahan  untuk  masa  sekarang maupun  masa  depan.  Aspek  ini  akan  menjadi keteladanaan (‘ibrah) dan menjadi inspirasi generasi penerus  bangsa  dalam  menyikap  dan menyelesaikan  fenomena  sosial,  budaya,  politik, ekonomi,  iptek,  seni,  dan  lain-lain  dalam  rangka membangun peradaban di zamannya.


D.  Capaian  Pembelajaran  Mata  Pelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  dan

Budi Pekerti Setiap Fase

1.  Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)

Pada  akhir  Fase  A,  pada  elemen  Al-Qur’an-Hadis  peserta  didik dapat  mengenal  huruf  hijaiyah  dan  harakatnya,  huruf  hijaiyahbersambung,  dan  mampu  membaca  surah-surah pendek Al-Qur’an dengan baik. Dalam elemen  akidah, peserta didik mengenal rukun iman,  iman  kepada  Allah  melalui  nama-namanya  yang  agung (asmaulhusna)  dan  mengenal  para  malaikat  dan  tugas  yang diembannya.  Pada  elemen  akhlak,  peserta  didik  terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari-hari dalam ungkapan-ungkapan  positif  baik  untuk  dirinya  maupun  sesamamanusia,  terutama  orang  tua  dan  guru.  Peserta  didik  juga memahami pentingnya tradisi memberi dalam ajaran agama Islam.


Mereka mulai mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya.Peserta  didik juga terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar menghargai  pendapat  yang  berbeda.  Pesertadidik  juga  terbiasa  melaksanakan  tugas kelompok serta memahami pentingnya  mengenali  kekurangan  diri  dan  kelebihan  temannyademi  terwujudnya  suasana  saling  mendukung  satu  sama  lain. Dalam elemen  fikih, peserta didik  dapat mengenal rukun  Islam dan kalimah  syahadatain,  menerapkan  tata  cara  bersuci,  salat  fardu, azan,  ikamah,  zikir  dan  berdoa  setelah  salat.  Dalam pemahamannya  tentang  sejarah,  peserta  didik  mampu menceritakan  secara  sederhana  kisah  beberapa  nabi  yang  wajib diimani.


Fase A Berdasarkan Elemen

Elemen  Capaian Pembelajaran

Al-Qur’an dan Hadis  Pendidikan  Agama  Islam  dan  Budi  Pekerti menekankan  kemampuan  mengenal  huruf hijaiyah  dan  harakatnya,  huruf  hijaiyah bersambung, dan  kemampuan  membaca surahsurah pendek Al-Qur’an dengan baik.


Akidah  Peserta didik mengenal rukun iman kepada Allah melalui  nama-namanya  yang  agung (asmaulhusna) dan mengenal para malaikat dan tugas yang diembannya.


Akhlak   Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik  dalam  kehidupan  sehari-hari  dalam 

ungkapan-ungkapan  positif  baik  untuk  dirinya maupun  sesama  manusia,  terutama  orang  tua dan  guru.  Peserta  didik  juga  memahami pentingnya tradisi memberi dalam ajaran agama Islam.  Mereka  mulai  mengenal  norma  yang  ada di  lingkungan  sekitarnya.  Peserta  didik  juga terbiasa  percaya  diri  mengungkapkan  pendapat pribadinya  dan  belajar  menghargai  pendapat yang  berbeda.  Peserta  didik  juga  terbiasa melaksanakan tugas kelompok serta memahami pentingnya  mengenali  kekurangan  diri  dan kelebihan  temannya  demi  terwujudnya  suasana saling mendukung satu sama lain.


Fikih  Peserta didik mampu mengenal rukun Islam dan kalimah  syahadatain,  menerapkan  tata  cara bersuci,  salat  fardu,  azan,  ikamah,  zikir  dan berdoa setelah salat.


Sejarah Peradaban Islam

Peserta  didik  mampu  menceritakan  secara sederhana  kisah  beberapa  nabi  yang  wajib diimani.


2.  Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A)

Pada  akhir  Fase  B,  pada  elemen  Al-Qur’an  Hadis  peserta  didik mampu  membaca  surah-surah  pendek  atau  ayat  Al-Qur’an  dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta didik mengenal hadis tentang kewajiban salat dan menjaga hubungan baik dengan sesama  serta  mampu  menerapkan  dalam  kehidupan  sehari-hari. Pada elemen akidah peserta didik memahami sifat-sifat bagi Allah,beberapa asmaulhusna, mengenal kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul Allah yang wajib diimani. Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati  dan  berbakti  kepada  orang  tua  dan  guru,  dan menyampaikan  ungkapan-ungkapan  positif  (kalimah  ṫayyibah)dalam keseharian.  Peserta didik memahami arti keragaman sebagai sebuah  ketentuan  dari  Allah  SWT.  (sunnatullāh).  


Peserta  didik mengenal  norma  yang  ada  di  lingkungan  sekitarnya  dan lingkungan yang lebih luas, percaya diri mengungkapkan pendapat pribadi,  memahami  pentingnya  musyawarah  untuk  mencapai kesepakatan dan pentingnya persatuan. Pada elemen fikih, peserta didik  dapat  melaksanakan  puasa,  salat  jumat  dan  salat  sunah dengan  baik,  memahami  konsep  baligh  dan  tanggung  jawab  yang menyertainya  (taklīf).  Dalam  pemahamannya  tentang  sejarah, peserta didik mampu menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak  dan  remaja  Nabi  Muhammad  SAW.  hingga  diutus menjadi Rasul, berdakwah, hijrah dan membangun Kota Madinah.


Fase B berdasarkan elemen

Elemen  Capaian Pembelajaran

Al-Qur’an dan Hadis  Peserta  didik  mampu  membaca  surah-surah pendek  atau  ayat  Al-Qur’an  dan  menjelaskan pesan  pokoknya  dengan  baik.  Peserta  didik mengenal  hadis  tentang  kewajiban  salat  dan menjaga  hubungan  baik  dengan  sesama  serta mampu  menerapkan  dalam  kehidupan  seharihari.

Aqidah  Peserta  didik  memahami  sifat-sifat  bagi  Allah,beberapa  asmaulhusna,  mengenal  kitab-kitab Allah,  para  nabi  dan  rasul  Allah  yang  wajib diimani.


Akhlak   Pada  elemen  akhlak,  peserta  didik menghormati  dan  berbakti  kepada  orang  tua dan  guru,  dan  menyampaikan  ungkapanungkapan  positif  (kalimah  ṫayyibah)  dalam keseharian.  Peserta  didik  memahami  arti keragaman  sebagai  sebuah  ketentuan  dari Allah  SWT.  (sunnatullāh).  Peserta  didik mengenal  norma  yang  ada  di  lingkungan sekitarnya  dan  lingkungan  yang  lebih  luas, percaya diri mengungkapkan pendapat pribadi, memahami  pentingnya  musyawarah  untuk mencapai  kesepakatan  dan  pentingnya persatuan.


Fikih  Pada  elemen  fikih,  peserta  didik  dapat melaksanakan  puasa,  salat  jumat  dan  salat sunah  dengan  baik,  memahami  konsep  balig dan tanggung jawab yang menyertainya  (taklīf).


Sejarah Peradaban Islam

Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik  mampu  menceritakan  kondisi  Arab  pra Islam,  masa  kanak-kanak  dan  remaja  Nabi Muhammad saw.  hingga diutus menjadi rasul, berdakwah,  hijrah  dan  membangun  Kota Madinah.


3.  Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A)

Pada  akhir  Fase  C,  

pada  elemen  Al-Qur’an  Hadits  peserta  didik mampu  membaca,  menghafal,  menulis,  dan  memahami  pesan pokok surah-surah pendek dan ayat Al-Qur’an tentang keragaman dengan  baik  dan  benar.  


Pada  elemen  akidah,  peserta  didik  dapat mengenal  Allah  melalui  asmaulhusna,  memahami  keniscayaan peritiwa hari akhir,  qadāʾ  dan  qadr.  


Pada elemen akhlak, peserta didik  mengenal  dialog  antar  agama  dan  kepercayaan  dan menyadari  peluang  dan  tantangan  yang  bisa  muncul  dari keragaman  di  Indonesia.  Peserta  didik  memahami  arti  ideologi secara  sederhana  dan  pandangan  hidup  dan  memahami pentingnya  menjaga  kesatuan  atas  keberagaman.  


Peserta  didik juga memahami pentingnya introspeksi diri untuk menjadi pribadi yang  lebih baik setiap harinya.  Peserta didik memahami pentingnya pendapat  yang  logis,  menerima  perbedaan  pendapat,  dan menemukan  titik  kesamaan  (kalimah  sawā’)  untuk  mewujudkan persatuan dan kerukunan. 


Peserta didik memahami peran manusia sebagai  khalifah  Allah  di  bumi  untuk  menebarkan  kasih  sayang dan  tidak  membuat  kerusakan  di  muka  bumi.  


Pada  elemen  fikih, peserta didik mampu memahami zakat, infak, sedekah dan hadiah, memahami ketentuan haji,  halal dan haram serta mempraktikkan puasa  sunnah.  


Pada  elemen  sejarah,  peserta  didik  menghayati ibrah  dari  kisah  Nabi  Muhammad  saw.  di  masa  separuh  akhir kerasulannya serta kisah al-khulafā al-rāsyidin.


Fase C Berdasarkan Elemen

Elemen  Capaian Pembelajaran

Al-Qur’an dan Hadis  Peserta  didik  mampu  membaca,  menghafal, menulis,  dan  memahami  pesan  pokok  surahsurah  pendek  dan  ayat  Al-Qur’an  tentang keragaman dengan baik dan benar.


Aqidah  Peserta  didik  dapat  mengenal  Allah  melalui asmaulhusna,  memahami keniscayaan peritiwa hari akhir,  qadāʾ dan qadr.


Akhlak   Peserta didik mengenal dialog antar agama dan kepercayaan  dan  menyadari  peluang  dan tantangan yang bisa muncul dari keragaman di Indonesia. 

Peserta didik memahami arti ideologi secara  sederhana  dan  pandangan  hidup  dan memahami  pentingnya  menjaga  kesatuan  atas keberagaman.  Peserta  didik  juga  memahami pentingnya  introspeksi  diri  untuk  menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Peserta didik  memahami  pentingnya  pendapat  yang logis,  menerima  perbedaan  pendapat,  dan menemukan  titik  kesamaan  (kalimah  sawāʾ) untuk mewujudkan persatuan dan kerukunan. 

Peserta  didik  memahami  peran  manusia sebagai  khalifah  Allah  di  bumi  untuk menebarkan  kasih sayang  dan  tidak membuat kerusakan di muka bumi.


Fikih  Pada  elemen  fikih,  peserta  didik  mampu memahami  zakat,  infak,  sedekah  dan  hadiah, memahami  ketentuan  haji,  halal  dan  haram serta mempraktikkan puasa sunnah. 


Sejarah Peradaban Islam

Pada elemen sejarah, peserta didik menghayati ibrah dari kisah Nabi Muhammad saw. di masa separuh  akhir  kerasulannya  serta  kisah  alkhulafā al-rāsyidin.


033_H_KR_2022-Salinan-SK-Kabadan-tentang-Perubahan-SK-008-tentang-Capaian-Pembelajaran SILAHKAN DOWNLOAD

Post a Comment