BAGAIMANA MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DAN RESPEKTIF

BAGAIMANA MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DAN RESPEKTIF

Contents [Show Up]

BAGAIMANA MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DAN RESPEKTIF

Membangun komunikasi yang efektif dan respektif membutuhkan kesadaran akan beberapa prinsip dan praktik yang sangat penting. 

Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan ini, hampirr setiap saat kita berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, tanpa adanya komunikasi kita tidak akan bisa melakukan apa-apa.

BAGAIMANA MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DAN RESPEKTIF

Komunikasi adalah kunci keberhasilan berinteraksi dalam kehidupan. Bila komunikasi bersfat efektif maka arus kehidupan ini akan berjalan dengan lancar, sebaliknya bila komunikasi tidan efektif dan terhambat atau terjadi miskomunikasi akibatnya akan terjadi hal yang sangat mengganggu dan masalah tidak akan terselesaikan.

Pengertian komunikasi, tujuan dan fungsi

Longman Dictionary of Contemporary English mendefinisikan Komunikasi adalah upaya untuk membuat pendapat, mengatakan perasaan, menyampaikan informasi dan sebagainya agar diketahui atau dipahami oleh orang lain (untuk membuat pendapat, perasaan, informasi dll, diketahui atau dipahami oleh orang lain).

Komuniksi berarti membagi sesuatu dengan seseorang/orang lain, bertukar pikiran, membicarakan sesuatu, bercerita pada orang lain, bercakap-cakap, bertukar pikiran, dan berhubungan dengan orang lain.

Jadi komunikasi adalah Suatu kata, usaha yang mencakup segala bentuk interaksi dengan orang lain yang berupa perkataan, perbuatan maupun hubungan dengan orang lain.

Tujuan berkomunikasisecara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik, (b) memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada peserta didik untuk merespons, (c) respons peserta didik, (d) reaksi guru terhadap respon peserta didik, dan seterusnya


*Unsur-unsur dalam komunikasi*

1. Comunicator/sender/pengirim yaitu, orang yang menyampaikan, isi, pernyataan, pertanyaan pada komunikan. Komunikator bisa berupa kelompok, perorangan, atau organisasi.

Kriteria Komunikator:

- Mengirim pesan dengan jelas

- Memilih saluran/saluran/media yang cocok dan tepat

- Meminta kejelasan bahwa pesan telah diterima dengan baik


2. Comunikan/receiver/penerima

adalah, patner/rekan daru komunikator dalam komunikasi sebagai penerima berita.

Tugas Seorang Komunikan adalah;

- Berkonsentrasi pada pesan untuk memahami dengan baik dan benar akan pesan yang diterimanya

- Memberikan umpan balik pada pengirim pesan bahwa pesan telah diterima dan Dipahami.


3. Saluran/saluran/media

Saluran adalah; saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataankomunikator kepada komunikan

(Endang Lestari G, dkk: 8)


*Bentuk dan jenis komunikasi*

1. Dari segi penyampaian pesannya bisa berupa lesan, tulisan, atau secara elektronik.

2. Dari segi kemasan pesan, komunikasi dapat dikalakuka dengan cara verbal (berbicara) atau non verbal ( isyarat, gerak-gerik, sesuatu barang, waktu, cara berpakaian).

3. Dari segi kemasan resmi, komunikasi formal dan non formal

4. Dari segi pasangan komunikasi;

A. Komunikasi intrapersonal ( kominikasi dalam diri komunikator sendiri) pengirim dan pesannya adalah dirinya sndiri. Manusia sebagai makhluk rohani.

B. Komunikasi interpersonal (Interaksi tatap muka dengan dua orang atau lebih, menyampaikan pesan secara langsung dan menanggapinya juga secara langsung), manusia sebagai makhluk sosial. (Endang Lestari G, dkk: 17) A. Aspek-Aspek Komunikasi Yang Efektif 1. Kejelasan

Kejelasan ), artinya bahasa maupun informasi yang disampaikan harus jelas.

2. Ketepatan (akurasi), artinya bahasa maupun informasi yang disampaikan harus benar dan akurat, sesuai dengan apa yang sebenarnya ingin disampaikan dan kita ketahui.

3. Konteks (konteks), artinya bahasa maupun informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.

4. Alur (aliran), Keruntutan alur bahasa dan informasi harus jelas.

5. Budaya ( culture), bahasa dan informasi yang disampaikan harus menggunakan tata krama, cara yang sopan, santun, sesuai dengan budaya yang ada di daerah tersebut, dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh penonton. (Endang Lestari G, dkk: 28)


B. Strategi Membangun Komunikasi yang Efektif

1. Mengenal mitra bicara (audiens), Kita harus sadar dan paham dengan siapa kita bicara, dengan orang tua, atasan, teman, anak-anak atau siapa yang kita ajak bicara.

2. Ketahui Tujuan, kita harus memahami dan fokus pada tujuan yang ingin kita capai.

3. Perhatikan konteks (konteks), konteks di sini bisa berarti keadaan, situasi, keadaan atau lingkungan pada saat kita berkomunikasi.

4. Pelajari Budaya (culture), kebiasaan atau kebiasaan seseorang/daerah juga perlu diperhatikan dalam berkomunikasi. Ingat peribahasa " dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung, " ketika di roma, lakukan seperti yang dilakukan orang romawi".

5 Pahami Bahasa (bahasa), "Bahasa menunjukkan bangsa" artinya bahasa dapat menjadi ciri atau identitas suatu bangsa. Berbicara identitas berarti harga diri atau kebanggaan.Dengan memahami orang lain berarti berusaha menghargai orang lain.Hargailah orang lain maka kamu akan dihargai juga.

(Endang Lestari G, dkk: 32)


C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Berkomunikasi

1. Faktor Pengetahuan, semakin luas pengetahuan yang dimiliki seseorang, semakin mudah seseorang diajak berkomunikasi.

2. Faktor Pengalamam, semakin banyak pengalaman seseorang maka semakin mudah seseorang menghadapi situasi, sesuatu .

3. Faktor Integrensi, Semakin baik intelegensi seseorang semakin baik pula balam berkomunikasi.

4. Faktor kepribadian, kepribadian seseorang dapat dilihat dari cara dia berbicara/berkomunikasi, dan berperilaku.

5. Faktor biologi, Kesempurnaan biologi seseorang sangat berpengaruh dalam berkomunikasi.


Komunikasi efektif terjadi bila pesan atau informasi yang terkirim oleh komunikator/pengirim dapat diterima dengan baik, tenang, aktual/nyata, oleh komunikan/penerima. Kemudian komunikan/penerima menyampaikan kembali bahwa pesan/informasi telah diterima dengan baik dan benar, artinya ada komunikasi dua arah atau ada timbal balik yang sempurna dan sinkron.

Komunikasi yang efektif dan respektif juga akan tercapai bila antara komunikator dan komunikan memiliki prinsip-prinsip yang mendasar tentang komunikasi yaitu:

1. Berpikir positif (berprasangka positif)

2. Berorientasi pada solusi (berfokus pada solusi/pemecahan masalah)

3. Bersikap Jujur (spontanitas dan kejujuran)

4. Emphaty, sapmpaikan empati dan gunakan perasaan dalam mendengar dan memperhatikan pesan/informasi yang disampaikan komunikator

5. Berkomunikasi, menggunakan kecenderungan apa yang mereka rasakan sama dengan yang kita rasakan


Membangun komunikasi yang efektif dan respektif membutuhkan kesadaran akan beberapa prinsip dan praktik yang sangat penting. 

Berikut beberapa langkah yang bisa membantu:

Mendengarkan Aktif:

Berikan Perhatian Penuh: Fokuskan perhatian sepenuhnya pada lawan bicara Anda, dengarkan dengan sungguh-sungguh, dan hindari gangguan eksternal.

Perhatikan Bahasa Tubuh: Ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan nada suara juga penting dalam komunikasi. Mereka memberikan petunjuk tentang apa yang sebenarnya diungkapkan oleh lawan bicara Anda.

Memahami Sebelum Dimengerti:

Ajukan Pertanyaan yang Tepat: Pastikan Anda memahami apa yang dikatakan sebelum merespons. Tanyakan pertanyaan untuk klarifikasi jika diperlukan.

Buatlah Ringkasan: Berikan ringkasan singkat dari apa yang Anda pahami untuk memastikan bahwa interpretasi Anda benar.

Berbicara dengan Jelas dan Tegas:

Gunakan Bahasa yang Tepat: Pilih kata-kata yang jelas dan sesuai konteks. Hindari penggunaan jargon atau bahasa yang mungkin membingungkan.

Jaga Nada Suara dan Volume: Pastikan nada suara Anda sesuai dengan situasi dan jangan terlalu keras atau terlalu lembut.

Hormati Pendapat Orang Lain:

Buka Pikiran: Hormati sudut pandang orang lain, bahkan jika Anda tidak setuju. Diskusikan dengan hormat dan terbuka untuk mendengarkan sudut pandang yang berbeda.

Hindari Menyalahkan atau Mengkritik: Fokuslah pada isu atau ide, bukan pada orangnya. Hindari bahasa yang menyerang atau merendahkan.

Gunakan Feedback Secara Positif:

Terima Kritik Secara Konstruktif: Jangan pertahankan diri secara defensif. Gunakan kritik sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Berikan Umpan Balik yang Jelas: Jika memberikan umpan balik, lakukan dengan sopan dan tulus. Berikan solusi atau saran konstruktif.

Kesadaran Akan Konteks dan Budaya:

Pahami Konteks Komunikasi: Pertimbangkan situasi, latar belakang, dan konteks budaya dari lawan bicara Anda.

Hindari Asumsi: Jika Anda tidak yakin, tanyakan agar tidak membuat asumsi yang salah.

Latihan dan Kesadaran Diri:

Latihan Komunikasi: Praktik secara teratur untuk memperbaiki keterampilan komunikasi Anda.

Refleksi Diri: Tinjau kembali interaksi komunikasi Anda, pertimbangkan apa yang bisa diperbaiki, dan selalu bersedia untuk belajar.

Membangun komunikasi yang efektif dan respektif membutuhkan waktu, latihan, dan kesadaran diri yang terus-menerus. Hal terpenting adalah membuka diri untuk belajar dan terus berusaha meningkatkan keterampilan komunikasi Anda.

Memperhatikan Emosi:

Kelola Emosi dengan Baik: Ketika berkomunikasi, penting untuk mengendalikan emosi Anda. Emosi yang terlalu kuat bisa mengganggu proses komunikasi.

Empati: Cobalah untuk memahami perasaan dan perspektif lawan bicara Anda. Ini membantu menciptakan hubungan yang lebih baik.

Jaga Konsistensi:

Konsistensi dalam Komunikasi: Pastikan pesan yang Anda sampaikan konsisten dari waktu ke waktu untuk mencegah kebingungan atau ketidakpastian.

Transparansi: Berkomunikasilah dengan jelas dan terbuka. Hindari informasi yang ambigu atau menyesatkan.

Praktik Keterbukaan:

Berikan Ruang untuk Dialog: Jangan takut membuka diri untuk mendiskusikan masalah atau ide baru. Dialog terbuka membantu dalam mengatasi perbedaan pendapat.

Jujur dan Terbuka: Bersikaplah jujur dalam komunikasi Anda. Kejujuran membantu membangun kepercayaan.

Penguatan Komunikasi Non-Verbal:

Gunakan Kontak Mata: Kontak mata menunjukkan bahwa Anda mendengarkan dan peduli pada lawan bicara Anda.

Senyum dan Bahasa Tubuh Positif: Bahasa tubuh yang positif, seperti senyum, mengirimkan pesan bahwa Anda terbuka dan ramah.

Kelola Konflik dengan Bijaksana:

Mendamaikan Konflik dengan Baik: Ketika konflik muncul, hindari emosi yang tinggi. Cari solusi yang adil dan ajak semua pihak untuk berpartisipasi.

Jadilah Mediator yang Baik: Jika mungkin, bantu menengahi konflik antara orang lain dengan cara yang objektif dan adil.

Evaluasi dan Tingkatkan:

Evaluasi dan Koreksi: Secara berkala, evaluasi cara Anda berkomunikasi. Apakah ada hal-hal yang bisa ditingkatkan atau diperbaiki?

Belajar dari Pengalaman: Setiap interaksi adalah kesempatan untuk belajar. Ambil pelajaran dari setiap situasi komunikasi.

Membangun komunikasi yang efektif dan respektif adalah proses yang berkelanjutan. Ini melibatkan kesadaran, latihan, dan komitmen untuk terus meningkatkan keterampilan. Semakin Anda melatihnya, semakin baik Anda akan menjadi dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Menerapkan Kesabaran:

Bersabar dalam Mendengarkan: Kadang-kadang orang membutuhkan waktu untuk mengungkapkan ide atau perasaan mereka. Bersabarlah dan berikan mereka ruang untuk berbicara.

Menghargai Keanekaragaman:

Hormati Perbedaan: Setiap orang memiliki latar belakang, nilai, dan keyakinan yang berbeda. Hargai keanekaragaman ini dalam komunikasi Anda.

Membangun Hubungan yang Berkelanjutan:

Pentingnya Hubungan: Komunikasi yang efektif sering kali didasarkan pada hubungan yang baik. Jaga hubungan Anda dengan orang-orang di sekitar Anda.

Bertanggung Jawab atas Hubungan: Jika terjadi ketegangan atau konflik, jangan takut untuk bertanggung jawab dan mencari solusi bersama.

Menyesuaikan Gaya Komunikasi:

Fleksibilitas dalam Berkomunikasi: Setiap orang memiliki cara mereka sendiri dalam berkomunikasi. Cobalah untuk menyesuaikan gaya komunikasi Anda sesuai dengan kebutuhan lawan bicara.

Berpikir Sebelum Berkata: Pertimbangkan apa yang ingin Anda sampaikan sebelum berbicara. Ini membantu dalam menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan tepat.

Menghormati Waktu dan Batas-batas:

Hormati Waktu Orang Lain: Pastikan Anda menghargai waktu orang lain. Berkomunikasilah dengan efisien tanpa membuatnya merasa terburu-buru atau terbebani.

Hormati Batas-batas Pribadi: Jaga privasi dan batas-batas pribadi dalam berkomunikasi.

Menerima dan Menyampaikan Apresiasi:

Ucapan Terima Kasih: Sederhanakanlah, tapi jangan lupakan ucapan terima kasih. Menghargai kontribusi atau informasi dari lawan bicara Anda membantu membangun hubungan yang baik.

Memberikan Umpan Balik Positif: Selain memberikan kritik, berikan juga umpan balik positif. Ini memberikan dorongan positif kepada lawan bicara Anda.

Terus Belajar dan Berkembang:

Kesadaran Terus-Menerus: Jadilah terbuka untuk belajar dari setiap interaksi. Bahkan saat sudah memiliki keterampilan yang baik, selalu ada ruang untuk peningkatan.

Pola Pikir Pembelajaran: Lihatlah setiap kesalahan atau tantangan sebagai kesempatan untuk belajar.

Komunikasi yang efektif dan respektif membutuhkan komitmen untuk terus belajar dan beradaptasi. Dengan kesadaran akan diri sendiri dan orang lain, serta kemauan untuk terus meningkatkan keterampilan, Anda dapat membangun hubungan yang lebih baik dan memperkuat koneksi dengan orang-orang di sekitar Anda.

REFERENSI

Endang Lestari G, SH,MM, Drs.MA. Maliki,M Ed. Komunikasi Yang Efektif, Lembaga Administrasi Negara, jakarta 2009


Post a Comment