Lima Kunci Utama Kebahagiaan Dunia Akherat Dalam Islam
Kebahagiaan adalah cita cita semua orang, Dalam Islam Kebahagiaan tak hanya bahagia di dunia tapi yang terpenting adalah kebahagiaan di akherat kelak, karena Kita yaqin bahwa dunia ini hanyalah sementara, istilah Jawa ( dunia namung panggenan mampir nginum), dunia hanya tempat singgah sementara untuk minum dan istirahat sejenak, tujuan akhir dari perjalanan ini adalah akherat yang kekal abadi.
Karena itu sadar dan ingatlah bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya adalah kebahagiaan di akherat nanti bila kita sudah meninggalkan dunia fana ini. Saudaraku semua, belajar belajar dan belajar adalah tugas manusia dari lahir sampai meninggal nanti, jadi teruslah belajar, carilah hidayah dan petunjuk kebenaran hidup, agar kita tidak tersesat jalan,,aamiin ya Robbal'alamiin.
1.Mengenal Alloh
2.Belajar
3.Menyibukan diri dengan Kebaikan
4.Melakukan Perjalanan
5.Pandai Mengambil Manfaat dalam Pergaulan
Kunci Kebahagian Yang Pertama:
Mengenal Alloh
Mengenal Alloh (ma'rifatulloh)
- tidak akan mampu mengenal diri sendiri atau makhluk Alloh yang lain sampai mengenal Alloh
- Dalil yang sangat mudah kita dapatkan pada surat Al fatihah
- Alloh pemberi rahmat, pemberi rizki, pemberi, penguasa alam ini
- Beribadah pada-Nya
- Tawakal kepada-Nya, Tawakal menjadi penyelamat,
- Berdo'a kepada-Nya
#Barang siapa yang mengenal Alloh maka dia bahagia hidupnya.
Alloh berfirman :
((الحمد لله رب العالمين))
Al Fatihah : 2
1.Beribadah padaNya.
QS.Adzariat ayat 56
2.Tawakal padaNya :
(( ومن يتوكل على الله فهو حسبه))
QS.Atholaq ayat 3.
3.Berdo'a padanya.
Kunci Kebahagiaan Yang Kedua.
Belajar Agama
- Barang siapa tidak mengetahui sesuatu, maka itu merupakan kelemahanmu
- Seluruh kebahagiann di dunia bersumber pada ilmu
- Seluruh kesengsaraan hidup bersumber dari sikap meninggalkan ilmu
1.Seluruh kebahagiaan di dunia bersumber pada Ilmu.
2.Seluruh kesengsaraan hidup bersumber dari sikap meninggalkan ilmu.
Alloh berfirman : Surat Al A'rof ayat 179.
((ولقد ذرانا لجهنم كثيرا من الجن والانس لهم قلوب لا يفقهون بها ولهم أعين لا يبصرون بها ولهم اذان لا يسمعون بها أولئك كالانعام بل هم اضل أولئك هم الغافلون))
3.Ilmu akan menjaga dan menemani manusia.
Kunci Kebahagiaan Yang Ke Tiga
Menyibukkan Diri Dengan Kebaikan
- Ringannan dan jangan pelit, baik perkataan maupun perbuatan
- Infaq shadaqah, saling membantu (tenaga, harta, do'a)
- QS Annisa 114
Alloh berfirman dalam surat An-nisa 114
لَا خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ اِلَّا مَنْ اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوْ مَعْرُوْفٍ اَوْ اِصْلَاحٍۢ بَيْنَ النَّاسِۗ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar” (An-Nisa: 114
Kunci Kebahagiaan Yang Keempat
Melakukan Perjalanan
- Sirkulasi hidup,
- Isra mi'raj NabiMuhammad Shalallohu'alaihi wasalam
- Perjalanan silaturrahim yang bermanfaat
- Haji Umrah
QS Al Hajj 27
Dengan melakukan perjalanan manusia akan banyak mengambil manfaat dan juga terhibur.
Rosululloh Sholalohu Alaihi wasalam di Isro dan mi'rojkan.
Dan perjalanan silaturahmi dll yg bermanfaat.
Termasuk di dalamnya haji dan Umroh.
Alloh berfirman :
وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ
Terjemahan
Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh.
(Al Haj 27)
Kunci Kebahagian Yang Kelima
Pandai Mengambil Kebaikan dalam Pergaulan
Hendaklah seorang suami tidak mencela Istri, Jika membenci salah satu perilakunya, masih ada perilaku lain yang dia ridhai (HR Muslim)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
(( لاَ يَفْرُكُ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقاً رَضِيَ مِنْهَا خُلُقا آخَرَ ))
“Hendaklah seorang mu’min laki-laki (suami) tidak mencela mu’min wanita (istri), jika dia membenci salah satu prilakunya, masih ada prilaku lainnya yang dia ridhai.” (HR. Muslim).
Dalam hadits ini terdapat dua pelajaran yang sangat bermanfaat:
Pelajaran pertama adalah: Petunjuk bagaimana bergaul dengan istri, sanak saudara, kawan, karib dan lingkungan pergaulan serta semua orang yang antara anda dan dia memiliki hubungan dan komunikasi. Anda harus menyadari bahwa pada diri tiap-tiap orang pasti terdapat cela, kekurangan dan sesuatu yang tidak disenangi. Maka jika hal tersebut anda dapatkan, bandingkanlah antara hal itu dengan adanya faktor-faktor yang mendukung anda untuk tetap menjaga komunikasi dan saling mencintai, yaitu dengan mengingat kebaikan-kebaikan dan niat-niat kebaikannya, baik yang bersifat khusus maupun umum. Dengan melupakan keburukannya dan mengingat kebaikannya, maka persahabatan dan komunikasi akan tetap terjaga dan ketenanganpun akan tercipta.
Pelajaran kedua adalah: Hilangnya perasaan gundah dan resah, tetapnya kesucian hati serta kesinambungan dalam menunaikan hak-hak orang lain, baik yang wajib maupun yang sunnah serta terciptanya keharmonisan di antara kedua belah pihak.
Siapa yang tidak dapat mengambil pelajaran atas apa yang telah disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahkan melakukan sebaliknya dengan selalu melihat keburukan seorang serta melupakan kebaikan-kebaikannya, niscaya dia akan gelisah, hubungan antara dirinya dan orang yang dicintainya pasti mengalami kekeruhan dan mengabaikan banyak hak yang harus dijaga kedua belah pihak.
Banyak orang yang memiliki kekuatan mental yang tinggi mampu menahan diri saat menghadapi cobaan dan goncangan dengan kesabaran dan ketenangan. Akan tetapi dalam hal-hal yang sepele dan ringan mereka sangat gundah dan tidak tenang. Penyebabnya adalah mereka menjaga diri mereka pada hal-hal yang besar dan mengabaikan hal-hal sepele sehingga merusak kondisi mereka dan ketenangan mereka.
Orang yang bermental kuat adalah mereka yang mampu mengatasi masalah besar maupun kecil seraya memohon pertolongan kepada Allah dan berdoa kepada-Nya agar nasibnya tidak diserahkan kepada dirinya walau sekejap mata, maka dengan demikian akan mudah baginya perkara-perkara kecil sebagaimana ringan baginya perkara-perkara besar, sehingga jiwanya tenang dan hatinya lapang.
Utama Mana Shalawat atau Istighfar
Secara umum adalah istighfar
Adab Dalam Doa
Dalam doa bersyukur (alhamdulillah) dulu baru shalawat.
Wallohu a'lam