Motivasi Sekolah Untuk Menjadi Sekolah Penggerak 2021-2025

Motivasi Sekolah Untuk Menjadi Sekolah Penggerak 2021-2025

Contents [Show Up]

Motivasi Sekolah Untuk Menjadi Sekolah Penggerak 2021-2025

Visi Pendidikan Indonesia: mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.

Motivasi Sekolah Untuk Menjadi Sekolah Penggerak 2021-2025


Untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia Sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila 

Sebenarnya apa sih, yang menjadi motivasi sekolah untuk menjadi Sekolah Pengerak...? Berikut ini mungkin beberapa hal yang menjadi gambaran motivasi sekolah:

Motivasi Menjadi sekolah penggerak

1. Meningkatkan kompetensi dan menambah pengalaman

2. Ingin mengetahui sejauh mana, visi, misi dan tujuan sekolah penggerak

3. Ingin mengetahui langkah-langkah dalam melaksanakan sekolah penggerak

4. Ingin melaksanakan pembelajaran sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Siswa Pancasila yang meliputi kompetensi dan karakter dimulai dari SDM atasan (kepala sekolah dan guru), sehingga dapat menghasilkan output yang berkualitas, berkarakter dan tangguh menghadapi tantangan zaman.

5. Setelah mengikuti Program Sekolah Penggerak, selanjutnya bisa berbagi pengalaman dan ilmu pada teman teman, khususnya dalam peningkatan mutu pendidikan.

6. Dukungan dari Keluarga, lingkungan, Masyarakat, dan Pemerintah

1.a. Semangat, Cukup menguasai TIK, Masa Kerja Masih lama, Memenuhi syarat yang ditentukan, 

Upaya yang telah saya lakukan

1. pelaksanaan Program Supervisi Akademik berbasis TIK

Melaksanakan Supervisi Akademik berbasi TIK terhadap guru dengan tetap berpedoman pada prinsip prinsip supervisi Akademik:


1.1.  Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.

1.2.  Sistematis, artinya dikembangkan sesuai perencanaan program supervisi yang matang dan tujuan pembelajaran.

1.3. Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen.

1.4. Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.

1.5. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang memungkinkan terjadi.

1.6. Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran.

1.7. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara kepala sekolah dan guru dalam mengembangkan pembelajaran.

1.8. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam mengembangkan pembelajaran.

1.9. Demokratis, artinya kepala sekolah tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademik

1.10. Aktif artinya guru dan kepala sekolah harus aktif berpartisipasi.

1.11. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor.

1.12. Berkesinambungan, artinya supervisi akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjuta

2. pelaksanaan Program literasi

2.a. Pelaksanaan Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung. Dalam literasi dasar, kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi (drawing) berdasar pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.

2.b. pelaksanaan Literasi Perpustakaan (Library Literacy), yaitu kemampuan lanjutan untuk bisa mengoptimalkan Literasi Perpustakaan yang ada. Maksudnya, pemahaman tentang keberadaan perpustakaan sebagai salah satu akses mendapatkan informasi.

2.c. Pelaksanaan Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak,  media elektronik (media radio, media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan penggunaannya.

2.d. Pelaksanaan Literasi Teknologi (Technology Literacy), mengakses internet, zoom meeting, video converence, WA, WA video dalam praktiknya, juga pemahaman menggunakan komputer (Computer Literacy) tingkat dasar.

2.e, Pelaksanaan Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audio-visual.

3. Pelaksanaan program Kewirausahaan

Menumbuhkan, mengembangkan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, inovatif, berdaya, bercipta, berkarsa, dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dan memberikan nilai lebih untuk dirinya, keluarga dan masyarakat dalam kegiatan usahanya dengan cara bekerja sama dengan orang lain serta manfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

Mengimplementasi nilai-nilai kewirausahaan diambil 6 (enam) nilai pokok, yaitu :

3.1. Mandiri

3.2. Kreatif

3.3. Berani mengambil resiko

3.4. Berorientasi pada tindakan

3.5. Kepemimpinan

3.6. Kerja Keras

Contoh pelaksanaannya, terintegrasi dengan proses pembelajaran kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler, setiap hari di sekolah, rumah, dan lingkungan.


1.b. Tantangan tersulit Kepala Sekolah

1.b.1. Merubah cara pembelajaran konfensional yang masih dilaksanakan oleh sebagian guru, menjadi pembelajaran yang bersifat Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, efektif, Menyenangkan (PAIKEM)

Cara  mengatasinya;

1. Peningkatan kompetensi guru dengan mengikuti IHT, Workshop, KKG, pembelajaran

2. Pelaksanaan Supervisi Akademik untuk perbaikan pembelajaran

3. Motivasi secara terus menerus


1.b.2. Menciptakan suasana harmonis, kekeluargaan

Cara  mengatasinya;

1. Melaksanakan pendekatan personal, pembinaan rohani, pembinaan kedinasan, pemberian tauladan, secara terus menerus mengingatkan dan memotivasi.

1.c. Upaya menghidupkan semangat sebagai Kepala Sekolah

1.c.1. Motivasi dari keluarga untuk mengikuti Program Sekolah Penggerak

1.c.2. Motivasi dari Pengawas dan stakeholder lain untuk mengikuti Program Sekolah Penggerak

1.c.3. Motivasi diri untuk ikut serta mencerdaskan anak bangsa melalui dunia pendidikan khususnya sekolah

1.c.4. Menciptakan kemajuan sekolah

1.c.5. Menciptakan suasana sekolah yang aman, dan menyenangkan

1.c.6. Mendorong para guru untuk inovatif dalam pembelajaran

1.c.7. Beribadah, berbagi ilmu semoga bermanfaat

Post a Comment