INGATLAH PARA PENYIMPAN HARTA (hartamu akan menjadi belenggumu)

INGATLAH PARA PENYIMPAN HARTA (hartamu akan menjadi belenggumu)

Saya sangat kasihan bila melihat seseorang yang sudah lanjut usia, tua, tapi masih sibuk mengumpulkan harta, benda dunia. Mereka tidak sadar dan terlena dengan gemerlapnya dunia, sibuk dengan hal hal yang bersifat keduniaan, sampai-sampai waktunya habis untuk mengurus dan mengumpulkan harta. 

INGATLAH PARA PENYIMPAN HARTA (hartamu akan menjadi belenggumu)

Untuk apa...? harta. bukankah akan kita tinggalkan, bila kita meninggal dunia.. dan tidak akan bisa menolong dan membantu kita kelak di akherat, bahkan akan menjadi hisab dan penghalang serta menjadi belenggu nantinya. Karena sesungguhnya harta benda yang akan membantu dan menjadi penolong kita kelak hanyalah harta yang kita infaqkan, kita sadaqahkan di jalan Allah Subhanahu wata'ala.

Saudaraku yang berbahagia 

Marilah kita sejenak menundukan kepala dan melunakkan hati untuk bersam-sama memanjatkan puji syukur kehadirat Dzat yang tak seorang pun di dunia yang fana ini mampu menandingi kekuasaa llahhu Rabbil ‘alamin . sehingga pada saat ini , kita masih di berikan kesempatan untuk menghirup udara yang segar, dengan gratis.

saudaraku yang di muliakan Allah Subhanahu wata'ala, 

Hadits Rasululloh SAW:


لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرْمِذِيُّ)


“Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai empat hal: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan” (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi).


Rasulullah Saw dalam sabdanya pernah menegaskan bahwa di hari akherat nanti manusia akan di minta empat pertanggungjawaban . salah satunya adalah tentang harta , dari mana memperolehnya dan dalam urusan aa harta itu di perbelanjakan . 

Coretan pena kali ini tidak akan mengupas tuntas bagaimana memperoleh harta dan membelanjakannya , akan tetapi yang akan di bahas lebih jauh dalam artikel kali ini adalah menyangkut nasib para penyimpan harta . berkaitan dengan orang penyimpan harta ini , allah swt berfirman dalam Al-qur’an surat Al-imron ayat 92 : 

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهيم عَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهيم


Artinya  : kamu sekali-kali tidak sampai pada kebajikan (yang sempurna ) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai . dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui . 


Begitu pula dengan sabda Rasulullah SAW : 

عن أبي هُريرة قَالَ: قالَ رَسُول اللَّه ﷺ: مَا مِنْ يَوْمٍ يُصبِحُ العِبادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلانِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا


"Setiap pagi, dua malaikat turun mendampingi seorang hamba. Yang satu mendoa: Wahai, Tuhan! Berikanlah ganti rugi bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya. Dan yang satu lagi berkata: Wahai, Tuhan! Musnahkanlah harta si bakhil. Nabi Muhammad SAW" (HR Muttafaq Alaih dari Abu Hurairah RA)


Dengan memperlihatkan ayat dan hadist tersebut dan dapatkah kita tarik pemahaman sederhana . bahwa pada penahanan atau penyimpan harta di sebut oleh Allah SWT , tidak akan mendapatkan kebaikan yang sempurna bahkan yang mengkhawatirkannya adalah terkabulnya do’a malaikat  : 


YaAllah , timpakanlah kehancuran kepada orang yang menahan hartanya, "apakah Anda tidak merasa takut dengan doa yang diucapkan para Malaikat?

Selain itu , allah swt juga mnginformasikan tentang nasib para penyimpan harta dengan nada serius dan teramat sangat mengerikan sebagaimana termasuk dalak firman-nya surat At-Taubat Ayat 35 : 

يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِى نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ ۖ هَٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنفُسِكُمْ فَذُوقُوا۟ مَا كُنتُمْ تَكْنِزُونَ

pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu".

«يوم يحمى عليها في نار جهنم فتكوى» تحرق «بها جباههم وجنوبهم وظهورهم» وتوسع جلودهم حتى توضع عليها كلها ويقال لهم «هذا ما كنزتم لأنفسكم فذوقوا ما كنتم تكنزون» أي جزاءه.

Artinya: (Pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka Jahanam lalu disetrika) dibakar (dengannya dahi, lambung dan punggung mereka) bakaran emas-perak itu merata mengenai seluruh kulit tubuh mereka lalu dikatakan kepada mereka ("Inilah harta benda kalian yang kalian simpan untuk diri kalian sendiri, maka rasakanlah sekarang akibat dari apa yang kalian simpan itu") sebagai pembalasannya.

Astagfirullahal'adziim, bertaubatlah dan sadarlah saudaraku, sebelum nafasmu berada di kerongkonganmu. Janganlah kau terlena dengan harta dan kemewahan dunia yang harganya tidak sebanding dengan satu sayap nyamuk sekalipun. Bukankah tidak ada harganya dunia ini...? sampai-sampai dihargai sayap nyamuk yang tidak berharga sama sekali.

Wallahu a'lam Banyak orang menduga dan menganggap bahwa harta benda dan kekayaan yang dimiliki sebagian orang merupakan pertanda keridaan Allah SWT kepadanya. Namun, dugaan ini tidak sepenuhnya benar, sebab adakalanya kekakayaan justru merupakan bencana yang ditimpakan Allah SWT kepada orang-orang berharta. 

Pembaca yang budiman, jika Anda merasa bahwa artikel di blog ini bermanfaat, silakan bagikan ke media sosial lewat tombol share di bawah ini:
 
About - Contact Us - Sitemap - Disclaimer - Privacy Policy
Back To Top