Contoh Laporan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) Di Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA

Contoh Laporan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) Di Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA

Contents [Show Up]

Contoh Laporan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) Di Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA

Praktek Pengalaman Lapangan. Untuk membekali seorang Mahasiswa di Perguruan Tinggi Jurusan Fakultas KKeguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebelum terjun langsung di masyarakat sebagai Guru, diharuskan seorang Mahasiswa melakukan praktik di lapangan terlebih dahulu. Praktik mengajar disebuah sekolah baik SD/MI/MTs/SMP, SMA/MA, sebagai pengalaman langsung menghadapi siswa dan situasi di sekolah secara langsung Praktik ini dilakukan selama 2 atau 3 bulan berturut-turut, agar seorang Mahasiswa FKIP betul betul bisa mempraktikkan ilmu pengetahuan dan teori pembelajaran yang didapatkan di meja perkuliahan.

Contoh Laporan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) Di Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA


Setelah melakukan praktik di lapangan, maka harus membuat sebuah laporan praktiknyang telah dilakukannya. Nah.dalam artikel ini disajikan sebuah contoh laporan PPL, semoga dapat membantu Anda para mahasiswa yang sedang /mau membuat sebuah laporan Praktik Pengalaman lapangan (PPL).

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT hanya karena rahmat, hidayah, dan kesempatan yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) beserta penulisan laporannya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah nanti. 

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program perkuliahan wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) sebagai calon generasi pendidik bangsa ini. Di sinilah penulis dihadapkan dengan kondisi riil di lapangan sesuai disiplin ilmu yang dipelajari. PPL juga sebagai parameter kualitas mahasiswa mengaplikasikan teori-teori yang telah dipeoleh selama kegiatan perkuliahan. 

Penulis menyadari bahwa kegiatan PPL serta penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan Kegiatan PPL, yaitu:

1. Bapak Dr. H. Gim, M. Hum selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas................ yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan praktek pengajaran langsung di lapangan. 

2. Ibu Lilik , M. Hum beserta rekannya selaku Kepala Unit Praktikum dan panitia penyelenggara kegiatan PPL yang telah mengatur dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan PPL.  

3. Bapak H. Ahmad  MA selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah membimbing penulis hingga selesai kegiatan PPL dan penulisan laporannya

4. Bapak Drs. M.  Purwanto, M. Ag selaku Kepala SMA Negeri........... yang telah mengijinkan kami melaksanakan praktek teaching dan non-teaching di SMA Negeri............

5. Bapak Drs. Tri Rama Dewa, M. Pd selaku Wakamad Kurikulum yang telah berkenan memberikan pembinaan, pengarahan,  dan evaluasi pelaksanaan PPL.

6. Bapak Musthafa, S. Ag, M. Pd. I selaku guru pamong yang telah mengijinkan dan meluangkan waktu serta jam mengajarnya bagi rekan PPL sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.

7. Bapak dan Ibu guru serta seluruh staf dan karyawan SMA Negeri........... yang banyak memberikan pengalaman-pengalamannya kepada saya serta membantu dalam penulisan laporan ini.

8. Rekan-rekan mahasiswa PPL seluruhnya terutama yang berada di SMA Negeri........... yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan kerjasamanya dalam mensukseskan kegiatan PPL.

9. Seluruh siswa siswi SMA Negeri........... yang telah membantu kami dalam memperlancar kegiatan PPL ini, khususnya teman-teman OSMANSA, siswa-siswi XI A-1, XI A-2, XI S-1, XI S-2, dan XI Bahasa yang telah bekerja sama dan kooperatif mensukseskan pelaksanaan PPL.

Tiada kata indah yang lain selain ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya untuk semua pihak yang terlibat dalam kegiatan suksesi PPL. Akhir kata penulis tidak ada gading yang tak retak, laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis mohon maaf dan semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.


Kebumen, September 2020

Penulis



Abdus Shomad

NIM. 260000000000


 

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… 

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….

DAFTAR ISI …………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………

A. Latar Belakang PPL …………………………………………………..

B. Tujuan PPL …………………………………………………………… 

C. Manfaat PPL ………………………………………………………….

BAB II DESKRIPSI LOKASI DAN RENCANA PROGRAM ……………..

A. Deskripsi Lokasi ……………………………………………………...

B. Rencana Program ……………………………………………………..

BAB III KEGIATAN PERSEKOLAHAN (Non-Teaching) …………………

A. Kegiatan Persekolahan ……………………………………………….

B. Pilihan Program Persekolahan ……………………………………….

BAB IV KEGIATAN PENGAJARAN (Teaching) ………………………….

A. Pelaksanaan Pengajaran ……………………………………………...

B. Masalah dalam Pengajaran …………………………………………..

C. Usaha Pemecahan Masalah Pengajaran ……………………………...

BAB V PENUTUP …………………………………………………………..

A. Kesimpulan …………………………………………………………..

B. Saran ………………………………………………………………….

LAMPIRAN ………………………………………………………………….


BAB I 

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang PPL

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan  Universitas................ mempunyai tujuan untuk menyiapkan guru profesional dengan memiliki nilai dan sikap serta pengetahuan berketerampilan sebagai tenaga pendidik yang cakap dalam bidang kependidikan di lembaga-lembaga pendidikan. Dalam menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas................ memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa tentang proses pembelajaran dan atau kependidikan lainnya melalui mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). 

PPL merupakan salah satu kegiatan latihan kependidikan yang bersifat intrakulikuler yang dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan bekerjasama dengan madrasah dan sekolah di wilayah Karesidenan Kebumen. PPL mencakup tugas-tugas yang bersifat teaching yaitu kegiatan pengajaran dan non-teaching berupa kegiatan administrasi, ketatausahaan, dan lainnya. Semua aspek tersebut merupakan penunjang dalam rangka mewujudkan tenaga kependidikan yang profesional.

Dalam kegiatan PPL, mahasiswa peserta (praktikan) ditugaskan ke madrasah dan sekolah dalam jangka waktu 3 bulan (Juli-September 2020) untuk mempelajari  dan melakukan praktek pengajaran semua kompetensi yang diperlukan bagi guru dan atau tenaga kependidikan. Pengalaman yang diperoleh tersebut diharapkan dapat dipakai sebagai bekal untuk membentuk calon guru dan tenaga kependidikan yang sadar akan tugas  dan tanggung jawab sebagai tenaga profesional kependidikan.    

B. Tujuan PPL

PPL bertujuan agar praktikan mendapatkan pengalaman nyata tentang pelaksanaan proses pembelajaran dan atau kegiatan kependidikan lainnya, sehingga dapat menggunakan pengalamannya sebagai bekal untuk membentuk jati diri guru yang mandiri dan cakap memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai tenaga kependidikan profesional. 

C. Manfaat PPL

PPL diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap praktikan, pengelola madrasah dan sekolah serta pengelola Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas.................

1. Manfaat PPL Bagi Praktikan

a. Mengenal dan mengetahui secara langsung kegiatan proses pembelajaran dan kegiatan kependidikan lainnya di madrasah tempat latihan praktek keguruan.

b. Memperdalam pengertian, pemahaman, dan penghayatan tentang pelaksanaan pendidikan.

c. Mendapatkan kesempatan mempraktekan teori-teori yang telah diperoleh ke dalam proses pembelajaran di kelas yang sebenarnya (real class) dan kegiatan kependidikan lainnya.

d. Mendewasakan pola berpikir ke dalam pola kerja untuk meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah yang ada di madrasah atau sekolah. 

2. Manfaat PPL Bagi Pengelola Madrasah dan Sekolah

a. Sebagai masukan untuk melakukan inovasi dalam kegiatan kependidikan.

b. Sebagai masukan untuk melakukan kegiatan pengembangan pengelolaan kegiatan kependidikan.

c. Sebagai masukan untuk melakukan kerjasama perintisan laboratorium kependidikan.

3. Manfaat PPL Bagi Pengelola Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas................

a. Sebagai masukan untuk melakukan pengembangan model pelaksanaan praktik pendidikan, sehingga kurikulum, metode, dan pengelolaan proses pembelajaran di Universitas................ dapat disesuaikan dengan tuntutan nyata di lapangan.

b. Sebagai masukan untuk melakukan kajian tentang implikasi praktek kependidikan sebagai bahan pengembangan penelitian.

c. Sebagai masukan untuk melakukan perluasan dan peningkatan kerjasama dengan instansi terkait.


BAB II 

DESKRIPSI LOKASI DAN RENCANA PROGRAM


A. Deskripsi Lokasi

1. Sejarah SMA Negeri...........

Sekolah Menengah Islam 1 Kebumen awal mulanya adalah Sekolah Menengah Islam Kebumen di bawah Yayasan Al-Islam pada tahun lima puluh-an. Karena keinginan pemerintah untuk mendirikan Sekolah Menengah Islam, maka pemerintah meminta kepada Yayasan Al-Islam untuk mengangkat status madrasah tersebut dari swasta menjadi negeri.

Dengan adanya negosiasi dan telah dicapainya kesepakatan di antara kedua belah pihak, Yayasan Al-Islam merelakan sebagian siswa-siswinya dimasukkan ke Sekolah Menengah Islam. Penegerian Madrasah ini didasarkan surat keputusan menteri Agama RI No.180 Tahun 1967 tanggal 21 Juli 1967 dengan nama Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri (MAAIN) Kebumen. Yang lokasinya masih satu tempat dengan MA Al-Islam sehingga dalam satu lokasi terdapat tiga lembaga pendidikan:

a. Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Islam yang dikepalai oleh H. A. Ruslan, BA.

b. Sekolah Menengah Islam yang dikepalai oleh K. A. Mustafa.

c. Sekolah Menengah Agama Islam Negeri (MAAIN) yang dikepalai Kyai Muhammad ……………

MAAIN satu lokasi dengan Al-Islam di Jl. Honggowongso 65 Kebumen selama 10 tahun. Kemudian pindah ke Indonesia. Madrasah ini baru menempati lokasi sendiri pada tanggal 10 Mei 1977, bertempat di Jl. Sumpah Pemuda.

Sejak tahun 1990 SMA Negeri........... dipercaya oleh pemerintah untuk menyelenggarakan Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) yang kemudian berubah nama menjadi Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK ). Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 138 tahun 1990.

Tahun 2001 dengan bantuan dari IDB (Islamic Development Bank) SMA Negeri........... membuka program Workshop yang menempati lokal 3 di Jl. Sumpah Pemuda No. 29. Workshop keterampilan yang dibuka adalah tata busana, maintenance and repair computer, dan kesekretarisan yang bertujuan memberi bekal vokasional bagi peserta didik yang tidak melanjutkan studi karena beban ekonomi keluarga.

Pada tahun 2006 SMA Negeri........... mengembangkan program pendidikannya dengan membuka Program Boarding School yakni program berasrama bagi peserta didik yang berkonsentrasi pada pengembangan akademik tinggi untuk siap bersaing di berbagai even lomba akademis seperti olimpiade, karya ilmiah, penelitian dan sejenisnya serta mempersiapkan peserta didik siap bersaing kursi di perguruan tinggi ternama pada jurusan yang prospektif seperti UGM, IPB, ITS, UIN Jakarta, UIN Malang (jejaring kerjasama Depag) dan PTN lain seperti STAN, STPN, STT Telkom, UNS, UNDIP dan lain-lain. Berbagai program yang dirintis SMA Negeri........... adalah sebagai upaya untuk senantiasa mengembangkan mutu akademik maupun non-akademik dalam rangka menyambut era persaingan global yang semakin ketat.

2. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri...........

Seiring perkembangan dan perubahan zaman seperti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta globalisasai di segala sisi kehidupan  menjadikan madrasah merespon tantangan tersebut sekaligus menangkap sebagai peluang untuk memajukan peserta didik agar mampu beradaptasi dalam perkembangan global, bersaing dalam dinamika masyarakat yang demokratis, berkeadilan dan mengedepankan law enforcement dengan tetap mengedepankan cara-cara mencerahkan serta akhlakul karimah (bil hikmah wa mau’idlotil hasanah) dan selalu membawa nafas Islami dalam segala aktivitas, untuk itu SMA Negeri........... mengembangkan visi, misi, dan tujuan sebagai berikut :

a. Visi: Terbentuknya generasi yang Islami dan berprestasi

b. Misi: 

1) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan Agama Islam

2) Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar

3) Mengembangkan potensi akademik siswa secara optimal sesuai dengan bakat dan minatnya melalui proses pendidikan

4) Melaksanakan bimbingan secara efektif pada siswa untuk melanjutkan pendidikan

5) Meningkatkan daya saing dan kemampuan siswa ke perguruan tinggi.

6) Meningkatkan penguasaan keterampilan dan life skill.

c. Tujuan Madrasah

Tujuan Madrasah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Tujuan pengembangan ciri khas Agama Islam pada Sekolah Menengah Islam 1 Kebumen adalah memberikan landasan Islami yang kokoh agar peserta didik memiliki kepribadian yang kuat dilandasi oleh nilai-nilai keislaman bagi perkembangan kehidupan selanjutnya.

3. Deskripsi Akademik

SMA Negeri........... merupakan madrasah paling tua di Eks Karesidenan Kebumen. Sehingga menjadi penting untuk menyampaikan deskripsi keakademikan, utamanya dalam penerapan kurikulum dari awal pendirian sampai sekarang. Berikut gambaran keakademikan di SMA Negeri...........:

a. Periode 1977-1987

Pada periode ini SMA Negeri........... dikepalai Bp. H. A. Ruslan, BA dan pada kepemimpin ini terjadi 2 kali pemberlakuan kurikulum, yaitu:

1) Kurikulum 1975, dalam kurikulum ini terdapat dua program pilihan penjurusan yaitu IPA dan IPS.

2) Kurikulum 1984, dalam kurikulum ini terdapat 4 program penjurusan yaitu:

a) A1: Ilmu-ilmu Keagamaan

b) A2: Ilmu-ilmu Fisika

c) A3: Ilmu-ilmu Sosial

d) A4: Ilmu-ilmu Bahasa

b. Periode 1987-1997

Pada periode ini estafet kepemimpinan beralih kepada Bp. Jazid, BA. Pada tahun 1990 dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 138 Tahun 1990 dibuka MAPK (Madrasah Aliyah Program Khusus) dengan kurikulum 70% muatan Agama, 30 % muatan Umum. Pada tahun awal dibukanya program ini hanya menerima 40 siswa putra. SK Dirjen Binbaga Islam No. E/PP.006/K/935/93 MAPK membuka kelas untuk putri. Pada kepemimpinan Bp. H. Jazid, BA juga diberlakukan 2 kurikulum yaitu kurikulum 1984 dan kurikulum 1994. Kegiatan ekstrakurikuler pada waktu itu antara lain: KIR (Karya Ilmiah Remaja), Marching Band, pramuka, teater, dan tilawah Al-Qur’an.

c. Periode 1997-2002

Periode ini estafet kepemimpinan berpindah kepada Bp. Drs. H. Abd. Salim M. Ag. Pada periode ini memberikan penekanan pada aspek perkembangan dan pemberian bekal kepada anak, di samping anak menguasai pure science (pengetahuan murni) juga anak diharapkan mempunyai life skill yang memadai, sehingga lulusan Sekolah Menengah Islam 1 Kebumen siap bersaing di bidang keterampilan setelah lulus nanti. Maka dari itu SMA Negeri........... juga menyelenggarakan workshop keterampilan. Program tambahan ini bersifat ekstrakurikuler. Program keterampilan tersebut meliputi maintenance and repair computer (perawatan dan perbaikan komputer), kesekretariatan, tata busana, komputer. Juga kegiatan ekstrakurikuler yang sudah ada sebelumnya antara lain pramuka, PMR, KIR, teater, rebana, grup musik dan sebagainya.

d. Periode 2002-2010

Periode ini kepemimpinan dijabat oleh Bp. Drs. Agus Hadi Susanto yang merupakan estafet dari dari kepemimpinan Bp. Drs. H. Agus Salim, M. Ag yang sekarang menjabat sebagai kepala MAN 2 Kebumen.

Tahun pelajaran 2004/2005 diberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang selanjutnya disempurnakan mulai tahun ajaran 2007/2008 dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Madrasah juga diberi wewenang untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kekhasan daerah masing-masing. Dalam rangka meningkatkan kualitas siswa yang diterima di PTN. Kemudian pada tahun yang sama SMA Negeri........... membuka program Boarding School bagi peserta didik di MA Umum diasramakan dan mendapat jam pelajaran tambahan sesuai ketentuan yang berlaku. Program ini sebagai solusi jitu untuk pembentukan perilaku (shapping behavior) melainkan untuk terciptanya budaya akademik every time pada peserta didik yang selalu tergerak melakukan penjelajahan intelektual (intellectual journey) baik di sekolah maupun di asrama. 

e. Periode 2011-2020

Periode ini kepemimpinan berada di bawah komando Bp. Drs. Hariyadi Purwanto, M. Ag. Pada masa ini cenderung masih melanjutkan program-program kepemimpinan sebelumnya dan penggunaan kurikulumnya pada tahun 2011-2020 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sehingga madrasah diberi wewenang untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri. Pesan pembelajaran juga disampaikan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sesuai tuntutan dan perkembangan zaman. 

Pada periode ini keakademikan sekolah mengembangkan kurikulum yang mengacu sebesar-besarnya kepada perkembangan anak secara seutuhnya. Selain menggembleng anak pada aspek ilmu pengetahuan murni (pure science) juga pada aspek life skill, seperti keterampilan komputer, menjahit, dan kesekretariatan. Pada tahun 2020 ini digalakkan sosialisasi tentang Kurikulum 2020 yang baru-baru ini diprogramkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Para tenaga pendidik disiapkan secara dini dan matang untuk menyambut implementasi Kurikulum 2020 di SMA Negeri........... pada tahun ajaran 2014/2015.  

4. Deskripsi SDM Madrasah

a. Data SDM SMA Negeri...........

Spesifikasi Pendidikan Jumlah

SMP SMA D3 S1 S2

PNS - - - 57 18 75

GTT - - 1 30 3 34

Jumlah - - 1 87 21 109


b. Guru dan Karyawan

Guru dan karyawan di Sekolah Menengah Islam 1 Kebumen memiliki profil sebagai berikut:

1) Memiliki wawasan keilmuan yang luas serta profesionalisme dan dedikasi yang tinggi.

2) Selalu menampakkan diri sebagai seorang mukmin dan muslim di mana saja ia berada.

3) Memiliki kemampuan penalaran dan ketajaman berpikir ilmiah yang tinggi.

4) Berdisiplin tinggi dan selalu mematuhi kode etik guru.

5) Kreatif, dinamis, dan inovatif dalam pengembangan keilmuan.

6) Berwawasan luas dan bijak dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah.

7) Memiliki kesadaran yang tinggi di dalam bekerja yang didasari oleh niat beribadah dan selalu berupaya meningkatkan kualitas diri.

8) Memiliki kemampuan antisipatif masa depan dan bersikap proaktif. 


c. Siswa 

Siswa dan siswi SMA Negeri........... memiliki profil unggulan yang beriman dan bertaqwa. Beberapa kriteria yang tercermin adalah:

1) Berakhlaqul karimah

2) Memiliki penampilan sebagai seorang muslim yang ditandai dengan kesederhanaan, kerapian, patuh, dan penuh percaya diri

3) Haus dan cinta ilmu pengetahuan

4) Disiplin tinggi

5) Kreatif, inovatif, dan berpandangan jauh ke depan.

6) Unggul dalam hal keilmuan

7) Dewasa dalam menyelesaikan segala persoalan

8) Memiliki keberanian, kebebasan, dan keterbukaan. 

5. Deskripsi Program Madrasah

Sekolah Menengah Islam 1 Kebumen merupakan salah satu madrasah terbaik dan percontohan di Kebumen. Hal ini terbukti dengan berbagai program unggulan yang dilaksanakan di madrasah tersebut. Beberapa programnya antara lain:

a. MA Program Khusus

Program Khusus Keagamaan adalah salah satu program unggulan yang ada di SMA Negeri............ Kekhususan Program ini terdapat dalam dalam tiga hal. Pertama, Sistem seleksi yang ketat dan mempersyaratkan kemampuan kemampuan akademik tinggi (nilai murni mapel agama minimal 7, nilai matematika dan bahasa Inggris minimal 6, dan diutamakan yang menduduki rangking 1 s/d 10 di kelas). Kedua, Sistem pondok pesantren (Islamic Boarding School ), di mana semua siswa harus tinggal di pondok/asrama di bawah pengawasan pembina selama 24 jam. Ketiga, Bahasa Pengantar, di mana untuk semua mata pelajaran agama bahasa pengantar dalam KBM, buku pegangan, dan referensi serta tes evaluasi menggunakan bahasa Arab. 

Program ini pada awal berdirinya bernama Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK). MAPK didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Agama No. 73 tahun 1987. Program ini didirikan sebagai koreksi atas pendidikan Islam, terutama di bidang ilmu-ilmu agama, yang tidak dapat menghasilkan sarjana atau ulama yang memiliki kompetensi memadai. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sarjana Agama Islam yang tidak bisa membaca kitab kuning dan tidak menguasai bahasa Arab. Untuk itu, maka para pemikir pendidikan Islam pada waktu itu terutama para ulama merasakan pentingnya meningkatkan mutu pendidikan di Perguruan Tinggi Islam dengan menyiapkan calon input yang berkualitas. Untuk itulah maka didirikan Madrasah Aliyah Program Khusus yang desain untuk melahirkan lulusan yang disiapkan menjadi input IAIN dan Perguruan Tinggi Islam lainnya. 

Visi MAPK adalah berprestasi dalam iman dan ilmu. Untuk mencapai visi tersebut beberapa indikatornya adalah:

1) Bertaqwa kepada Allah SWT, menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

2) Memiliki kepribadian menarik, jujur, kreatif, inovatif, dan bertanggungjawab.

3) Memiliki kemandirian dan motivasi untuk belajar dan berprestasi.

4) Memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa Arab secara lisan dan tulisan.

5) Menguasai teknologi informasi dan komunikasi.

6) Mampu bersaing untuk memasuki perguruan tinggi terkemuka di dalam atau luar negeri.

Sejalan dengan visi tersebut maka untuk menjabarkannya disusun misi dari MAPK sebagai berikut:

1) Menumbuhkembangkan lingkungan dan perilaku religius sehingga peserta didik  dapat menghayati dan mengamalkan agama Islam secara nyata.

2) Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif dan berkualitas untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir aktif, kreatif, dan inovatif.

3) Melaksanakan kegiatan pengembangan diri untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal sesuai dengan minat dan bakatnya.

4) Melaksanakan bimbingan secara efektif pada siswa untuk menumbuhkan kemandirian dan motivasi untuk belajar dan berprestasi

5) Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk praktek bahasa Arab dan Inggris.

6) Mengembangkan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan global.

7) Melaksanakan bimbingan untuk meningkatkan daya saing dan kemampuan siswa ke perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri.

Dalam aspek kurikulum, desain kurikulum MAPK terdiri dari 70% ilmu-ilmu keislaman dan 30% ilmu pengetahuan umum. Program ini didesain untuk menyiapakan peserta didik yang memiliki integritas keislaman dan kemampuan ilmu-ilmu keislaman yang memadai guna melanjutkan ke PT Islam baik di dalam maupun di luar negeri. Komponen pengembangan kurikulum meliputi empat bidang pengembangan yaitu: 

1) Bidang pengembangan pendidikan karakter, meliputi: pendidikan aqidah dan akhlak, pendidikan kewarganegaraan, bahasa dan sastra Indonesia.

2) Bidang akademik, meliputi: ilmu-ilmu alam dasar, ilmu-ilmu sosial dasar, qur’an hadits, fiqh dan ushul fiqh, tafsir dan ilmu tafsir, hadits dan ilmu hadits, ilmu kalam, SKI, bahasa Arab, dan bahasa Inggris.

3) Bidang pengembangan keterampilan dan seni, meliputi: pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan, TIK, dan kesenian. 

4) Bidang pengembangan keunggulan madrasah, meliputi: pengembangan bahasa Arab, pengembangan bahasa Inggris, kajian kitab, tahfizh Al-Qur’an, tahfizh Al-Hadits, dan pengantar penelitian.        

b. Boarding School

Program Boarding School adalah jawaban atas kegelisahan masyarakat akan rendahnya daya saing lulusan madrasah aliyah dalam perebutan kursi di PTN umum ternama baik melalui jalur beasiswa maupun jalur tes. Program ini menekankan pendalaman materi-materi dasar keilmuan (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, bahasa Inggris dan Komputer), yang dalam prosesnya dipersiapkan khusus untuk menjuarai even-even olimpiade. Ruh keagamaan tetap dipertahankan dalam amaliah-amaliah dan sunnah asrama. Keseimbangan dalam kompetensi keagamaan dan keilmuan menjadi dasar pemikiran (paradigma) program ini, sehingga ke depannya peserta didik diharapkan memiliki kapabilitas yang memadai dalam menafsirkan ayat-ayat kauniyah bersinergi dengan wahyu-wahyu illahiah. Sehingga siap berperan sebagai intelektual muslim dalam kancah dakwah melalui penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Peserta didik wajib tinggal di asrama selama masa pendidikan. bukan semata-semata untuk pembentukan perilaku (shapping behavior), melainkan untuk terciptanya budaya akademik everytime pada peserta didik yang selalu tergerak melakukan penjelajahan intelektual (intelectual journey) baik di sekolah maupun di asrama. Desain kegiatan disusun sedemikian rupa untuk maksud tersebut, termasuk fasilitas laboratorium mini dan ketersediaan internet di asrama. Gambaran aktivitas harian siswa Program Boarding School adalah sebagai berikut:



No. Waktu Kegiatan Pembelajaran Keterangan

1 04.45-05.00 - Tilawatil Qur’an Kelompok

2 05.00-06.00 - Pengembangan Kosa kata Arab dan Inggris

-Conversation Arab atau Inggris Kelompok

Kelompok

3 07.00-13.30 - KBM Pagi Kurikuler terjadwal

4 14.00-16.30 - Tutorial Siang Mafikib, TI, dan Inggris

5 18.15-19.15 -Pengembangan Vocab

- Khitobah

- Kajian Keislaman Klasikal

Kelompok

Klasikal

6 20.00-22.00 - Belajar mandiri/ kelompok Terbimbing


c. Workshop

Salah satu potensi yang ada di SMA Negeri........... adalah Program Keterampilan. Program ini diadakan adalah untuk menjawab adanya hambatan bagi lulusan SMA Negeri........... untuk dapat berperan di masyarakat khususnya bagi siswa yang tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Kesulitan ekonomi merupakan penyebab tertinggi hambatan tersebut.

Sejak tahun 1999 SMA Negeri........... sudah berupaya mengangkat permasalahan ini pada pola dan wawasan pengembangan Madrasah ditingkat Nasional dan pada 2001 mulai menggunakan sarana pengajaran yang didapat dari bantuan IDB yang seluruh Indonesia terdapat 82 Madrasah dengan 27 Program spesialisasi yang dipersiapakan. Adapun Program yang ada di SMA Negeri........... meliputi: Program Tata Busana, Program Maintenance and Repair Computer dan Kesekretarisan yang dilaksanakan pada siang sampai sore hari, yaitu setelah pada pagi harinya menerima pendidikan reguler seperti pada siswa lainnya.

Peserta siswa keterampilan ini setiap kelas terdapat 16-20 siswa pada masing masing program , dengan instruktur sebanyak 6 orang baik tetap maupun tidak tetap.

Pengembangan kurikulum program workshop mengacu pada model kurikulum SMK yang antara lain adalah dengan mengalokasikan kurikulum keterampilan yang sudah ada, kemudian dimodifikasi dan disesuaikan seperti sekolah umum kejuruan pada umumnya yaitu dengan menambahkan mata pelajaran penjurusan, seperti:

1) Untuk program Kesekretarisan dengan menambah bahasa  Inggris, bahasa Indonesia, PPKN, matematika, ekonomi, akuntansi, kewirausahaan, dan ilmu-ilmu sosial lainnya serta ilmu-ilmu keagamaan yang sebagaimana lazimnya diajarkan di lingkungan madrasah yaitu dengan muatan ilmu keagamaannya lebih banyak dibandingkan dengan sekolah umum lainnya.

2) Untuk program M & R Computer dengan menambahkan bahasa Inggris, bahasa Indonesia, PPKN, matematika, fisika, kewirausahaan dan lain-lain serta ilmu-ilmu keagamaan yang sebagaimana lazimnya diajarkan di lingkungan madrasah yaitu dengan muatan ilmu keagamaannya lebih banyak dibandingkan dengan sekolah umum lainnya.

3) Untuk program Tata Busana dengan menambah bahasa Inggris, bahasa Indonesia, PPKN, matematika, biologi, kimia, akuntansi, kewirausahaan, aplikasi komputer, dan lainnya serta ilmu-ilmu keagamaan yang sebagaimana lazimnya diajarkan di lingkungan madrasah yaitu dengan muatan ilmu keagamaannya lebih banyak dibandingkan dengan sekolah umum lainnya.

Pengembangan model pembelajaran dan evaluasi yang dilaksanakan di program workshop adalah: 1) Siswa diberikan modul per satu pokok bahasan yang terdiri dari sub-sub pokok bahasan atau mengambil lebih dari satu pokok bahasan menurut kemampuannya masing-masing. 2) Siswa mempelajari dengan berdasarkan teori yang telah diberikan sebelumnya. 3) Siswa mengerjakan/menyelesaikan tugas menurut job sheet masing-masing kemudian siswa menyelesaikan menurut kreatifitas dan persepsinya masing-masing. 4) Hasil dari kreatifitas masing-masing siswa diperiksakan kepada instruktur dan instruktur yang akan memberikan evaluasi sampai siswa tersebut benar-benar mengerti serta hasilnya sesuai dengan yang diharapkan menurut kurikulum atau job sheet.

6. Deskripsi Lingkungan Fisik Madrasah

Sebelum membahas tentang sarana dan prasarana fisik yang ada di SMA Negeri........... berikut disampaikan identitas madrasah sebagai berikut:

Nama Madrasah Sekolah Menengah Islam 1 Kebumen

No. Statistik  Madrasah 311 337 000000000000

Jalan dan Nomor Jl. Sumpah Pemuda No. 25

Desa/Kelurahan Kadipiro

Kecamatan Banjarsari

Kota Madya Kebumen

Kode Pos 57136

Telepon-Faximile (0271) 85000000

Akreditasi A

Surat Keputusan/SK No. 80 Tanggal 21 Juli 1967

Penerbit SK Menteri Agama RI

Organisasi Pengelola Pemerintah

Dalam rangka menunjang keberhasilan pendidikan, SMA Negeri........... berupaya secara bertahap untuk melengkapi sarana-prasarana pendidikannya. Hingga tahun 2020 ini, SMA Negeri........... telah memiliki ruang belajar yang representatif, Laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia), Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer, Perpustakaan, Asrama, Ruang Keterampilan, dan sarana penunjang lainnya. Tanah dan bangunan SMA Negeri........... seluruhnya seluas 9668 m2; 5518 m2 digunakan sebagai bangunan; 4629 m2 digunakan sebagai halaman dan taman; 178 m2 digunakan sebagai lapangan olahraga. Adapun perincian bangunan SMA Negeri........... adalah sebagai berikut:

No. Jenis Ruang Jumlah Luas (m2) 

1 Ruang kelas 30 1720

2 Ruang perpustakaan 1 112

3 Ruang kepala madrasah 1 88

4 Ruang guru 2 144

5 Ruang BP/BK 1 56

6 Ruang TU 2 160

7 Ruang praktek Kimia 1 90

8 Ruang praktek Fisika 1 90

9 Ruang praktek Biologi 1 90

10 Ruang laboratorium bahasa 2 150

11 Ruang UKS 2 20

12 Ruang praktek komputer 2 136

13 Ruang OSIS 1 20

14 Ruang ibadah/mushola 1 35

15 Pos penjaga madrasah ruang keterampilan 1 5

16 Ruang keterampilan 2 670

17 Kamar mandi/WC guru 5 10

18 Kamar mandi/WC siswa 5 10

B. Rencana Program 

Dalam kegiatan PPL ada dua kegiatan pokok yang akan dilaksanakan yaitu kegiatan teaching dan non-teaching. Kegiatan teaching secara resmi berupa konsultasi dengan guru pamong, pembuatan RPP, kegiatan pembelajaran di dalam kelas, dan kegiatan evaluasi pembelajaran. Sedangkan untuk kegiatan non-teaching berupa kegiatan di luar pembelajaran meliputi kegiatan menjaga piket Barat, piket Timur, perpustakaan, ruang TU, dan ruang BP/BK. Selain itu juga kegiatan lain yang berhubungan dengan madrasah seperti partisipasi kegiatan OSIS, PMR, Pramuka, dan lainnya. Semua kegiatan non-teaching tergantung inisiatif mahasiswa praktikan dan program-program dari sekolah.

Adapun beberapa rencana kegiatan yang disusun yaitu:

1. Koordinasi dengan pihak Madrasah

Koordinasi dilakukan untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan PPL secara keseluruhan. Hal ini juga agar tidak terjadi miss-communication antara mahasiswa praktikan dengan pihak madrasah. Dengan koordinasi yang baik diharapkan kegiatan penyerahan, pelaksanaan PPL sampai penarikan dapat berjalan dengan lancar tanpa halangan yang berarti.

2. Observasi

Kegiatan observasi lokasi dilaksanakan sebelum mahasiswa praktikan memulai kegiatan PPL. Kegiatan observasi pertama dilaksanakan ketika penyerahan mahasiswa PPL setelah prosesi seremonial penyerahan selesai. Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa praktikan memahami medan yang akan dihadapi. Mulai dari lokasi SMA Negeri..........., keadaan siswa, letak ruang kelas, ruang guru, ruang piket, perpustakaan, laboratorium, dan semua lokal atau ruang yang ada di SMA Negeri............ Juga mengetahui kondisi sosial dan lingkungan sekitar SMA Negeri............ 

3. Konsultasi guru pamong

Konsultasi dilakukan untuk mengenal dan memahami dengan baik guru pamong. Kemudian mengkonsultasikan tentang kegiatan teaching apa saja yang harus dilakukan mahasiswa praktikan selama PPL di SMA Negeri............ Konsultasi meliputi tentang jadwal mengajar, kelas apa saja, silabus pembelajaran, pembuatan RPP, evaluasi pembelajaran, dan kegiatan lain yang berhubungan dengan teaching.  

4. Rencana teaching

Mahasiswa praktikan bersama guru pamong berkonsultasi tentang kesepakatan jam mengajar mana saja yang digantikan oleh mahasiwa praktikan. Kemudian juga menyepakati tentang materi mana saja yang harus disampaikan kepada siswa. Akhirnya disepakati bahwa mahasiswa praktikan mengajar Aqidah Akhlak kelas XI dengan jadwal sebagai berikut:

No. Hari Jam 

ke- Mapel Kelas Guru Pamong

1 Senin 2

4

5 Aqidah Akhlak XI IPA-2

XI IPS-2

XI IPS-1 Musthafa, S. Ag, M.Pd.I.

2 Selasa 4

5 Aqidah Akhlak XI BAHASA

XI IPA-1 Musthafa, S. Ag, M.Pd.I.

3 Rabu 1

3 Aqidah Akhlak XI IPA-2

XI IPS-2 Musthafa, S. Ag, M.Pd.I.

4 Kamis 4

6 Aqidah Akhlak XI IPS-1

XI IPA-1 Musthafa, S. Ag, M.Pd.I.

5 Jum’at 6 Aqidah Akhlak XI BAHASA Musthafa, S. Ag, M.Pd.I.

Dari tabel tersebut terlihat bahwa mahasiswa praktikan mendapat alokasi waktu mengajar Aqidah Akhlak kelas XI sebanyak  10 jam pelajaran setiap minggunya.

5. Rencana evaluasi

Evaluasi sangat penting dilakukan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan. Beberapa rangkaian rencana evaluasi yang dilaksanakan sebagai berikut:

a) Aspek kognitif, aspek ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menangkap dan memahami teori dan pesan pembelajaran yang disampaikan. Teknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci jawaban, dan pedoman penilaian.

b) Aspek psikomotorik, pada aspek ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam gerak dan langkah aplikatif yang berhubungan dengan implementasi teori dan pesan pembelajaran yang disampaikan. Teknik dengan memberikan tugas kelompok berupa makalah, lalu mempresentasikan hasilnya secara bergantian di depan kelas.

c) Aspek afektif, aspek ini untuk mengukur sejauh mana karakter dan akhlak positif yang telah terbentuk dalam diri siswa. Teknik yang digunakan adalah dengan non-test berupa pengisian lembar pengamatan selama proses pembelajaran.

6. Partisipasi kegiatan siswa

Partisipasi kegiatan siswa bertujuan sebagai  bukti bahwa mahasiswa praktikan peduli dan menyambut baik terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa SMA Negeri............ Baik yang dilakukan atau dimotori oleh pengurus OSIS, PMR maupun Pramuka. Kegiatan tersebut antara lain berupa AROMANISKA (Aksi Romadlon SMA Negeri...........), kegiatan penerimaan tamu Ambalan Pramuka, dan kegiatan donor darah PMR bekerjasama dengan PMI.  

7. Partisipasi kegiatan madrasah

Partisipasi kegiatan madrasah sebagai bentuk bahwa mahasiswa praktikan telah melebur dan menjadi satu bagian dengan keluarga besar SMA Negeri............ Kegiatan ini misalnya berupa halal bi halal dengan dewan guru dan karyawan, halal bi halal dengan siswa, kegiatan upacara 17 Agustus, apel pagi, dan kegiatan lain yang dilaksanakan oleh madrasah.

8. Lomba antar kelas

Lomba antar kelas yang dilaksanakam mahasiswa PPL adalah sebagai bentuk pengakraban mahasiswa dengan para siswa. Juga sebagai salah satu ajang bagi siswa untuk menyalurkan minat dan bakatnya. Kegiatan lomba ini berupa lomba tilawah, lomba kaligrafi, lomba menulis puisi, dan lomba menulis cerita pendek (cerpen). Bagi para pemenang juara I, II, dan III diberikan apresiasi berupa hadiah sepantasnya dan piagam penghargaan. 


BAB III 

KEGIATAN PERSEKOLAHAN (Non-Teaching)

A. Kegiatan Persekolahan

Selain kegiatan mengajar (teaching) sebagai kegiatan utama dalam PPL mahasiswa praktikan juga diwajibkan untuk melaksanakan praktek non-teaching yaitu segala aktivitas yang berada di SMA Negeri........... yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar. 

Dalam pelaksanaannya mahasiswa praktikan mendapat kesempatan untuk membantu tugas dari para guru/pegawai yang melaksanakan kegiatan administrasi dan kegiatan penunjang lainnya di SMA Negeri............ Dalam kegiatan tersebut mahasiswa praktikan melakukan observasi tentang tugas dan wewenang masing-masing tempat. Lalu mencoba untuk belajar secara langsung dengan mempraktekkan kegiatan di masing-msing tempat sesuai tugas dan wewenangnya. Adapun tempat yang dipakai dalam praktek kegiatan non-teaching yaitu perpustakaan, ruang BP/BK Barat yang satu ruangan dengan UKS, ruang tata usaha (TU), ruang piket Barat (lobby), dan ruang piket Timur.

B. Pilihan Program Persekolahan

Adapun penjabaran dan penjelasan kegiatan pilihan program persekolahan di masing-masing pos kegiatan non-teaching adalah sebagai berikut:

1. Perpustakaan

Ruang perpustakaan terletak di lantai 1 bersebelahan dengan ruang guru. Ruang perpustakaan nyaman dengan ruangan yang bersih dan koleksi buku yang lumayan lengkap. Kepala pusat perpustakaan adalah Bp. Ali Muhson dengan dua petugas layanan harian yaitu Dewi Purwanti dan Adik Rista Atrea.

Adapun tugas dan wewenang dari perpustakaan adalah sebagai berikut: 

a. Membuat rencana kerja tahunan.

b. Mengadministrasikan dan menginvetarisasikan buku-buku dan harta milik perpustakaan.

c. Merencanakan pengadaan buku atau bahan perpustakaan sehingga tidak mudah rusak dan hilang.

d. Mengatur dan mendayagunakan buku-buku dengan meminjamkan dan menarik kembali serta memberikan kesempatan membaca di tempat.

e. Membuat peraturan atau tata tertib perpustakaan.

f. Membangkitkan minat baca dan tulis para siswa.

g. Membuat laporan secara berkala.

Mahasiswa praktikan yang melakukan praktik non-teaching di perpustakaan melakukan aktivitas sebagai berikut:

a. Ta’aruf dan beramah tamah dengan penjaga perpustakaan

b. Konsultasi tentang tugas, tanggungjawab, tata tertib, dan wewenang penjaga Perpustakaan

c. Merapikan dan menata buku di rak

d. Menyiapkan tempat baca

e. Bersih-bersih

f. Membantu pelayanan peminjaman buku perpustakaan

2. Ruang BP 

Ruang BP ada 2 bagian, yaitu yang pertama berada di lantai 1 bersebelahan dengan ruang TU lokal Barat dan yang kedua berada di lokal Timur gedung paling Selatan bersebelahan dengan ruang kelas sementara X-2 dan X-3. Untuk BP lokal Barat dikoordinatori Bp. Sudarmadi sedangkan yang lokal Timur oleh Ibu Anna Fippiawati. 

Secara garis besar tugas dan wewenang Guru BP adalah:

a. Menyusun program kerja BP/BK.

b. Memberikan konseling kepada siswa yang mengalami masalah kesulitan belajar, keluarga, disiplin, dan karier.

c. Mengumpulkan data kelahiran, nilai raport, NEM dan nilai psikotest, laporan tentang perkembangan sikap siswa untuk dicatat dalam kartu rekap siswa.

d. Bekerjasama dengan orang tua, guru, wali kelas, dan petugas lain madrasah dalam rangka mengatasi masalah siswa.

e. Melaksanakan psikotest bagi siswa kelas XI dan XII.

f. Mengadakan kegiatan ceramah yang terkait dengan pembinaan.

g. Membuat laporan bulanan.

Sedangkan untuk mahasiswa praktikan yang bertugas di BP melaksanakan hal-hal berikut:

a. Ta’aruf dan beramah tamah dengan Kepala BP.

b. Konsultasi tentang tugas, wewenang, dan tanggungjawab BP.

c. Menjaga ruang BP dan UKS yang terletak dalam satu ruangan.

d. Membantu petugas BP menangani siswa siswi yang bermasalah.

e. Membantu menegur dan menertibkan siswa yang tidak mematuhi peraturan seperti datang terlambat, rambut gondrong, berpenampilan tidak sopan, dan sebagainya.

3. Ruang Tata Usaha (TU)

Ruang TU berada di lantai 1 lokal Barat diapit oleh ruang Kepala Madrasah dan ruang BP. Kepala urusan tata usaha adalah penanggung jawab pelayanan administrasi di madrasah.

Kepala TU ruang lingkup tugasnya adalah membantu Kepala Madrasah dalam hal Keuangan, Kepegawaian, Kesiswaan, Inventaris, pemeliharaan gedung, dan perlengkapan sekolah, Surat menyurat, Perpustakaan, dan Laporan-laporan.

Mahasiswa praktikan di ruang TU diberikan tanggungjawab sebagai berikut:

a. Ta’aruf dan beramah tamah dengan petugas TU.

b. Konsultasi tentang tugas, tanggungjawab, dan wewenang petugas TU.

c. Merekap data siswa baru di Pembukuan SMA Negeri........... berdasarkan Nomor Induk.

d. Membantu legalisir ijazah.

e. Mengangkat Telepon.

f. Menstempel surat.

g. Menggandakan berkas.


4. Ruang Piket (Lobby)

Ruang piket Barat terletak di lobi yaitu ruang pertama yang ditemui setelah masuk gerbang lokal Barat melewati halaman SMA Negeri............ Sedangkan di lokal Timur, ruang piket terletak di bagian depan ruang guru.

Mahasiswa praktikan yang bertugas di ruang piket memiliki tanggungjawab sebagai berikut:

a. Berjabat tangan dengan ustadz, mahasiswa PPL, dan siswa siswi di pagi hari sebelum pembelajaran dimulai.

b. Ta’aruf dan beramah tamah dengan petugas piket Barat.

c. Konsultasi diskripsi tugas, tanggungjawab, dan wewenang piket Barat.

d. Mencatat dan merekap jadwal mengajar guru.

e. Mengisi buku administrasi piket .

f. Melakukan presensi siswa dengan berkeliling kelas pada jam istirahat.

g. Memencet bel pergantian jam pelajaran.

h. Menyampaikan tugas dari guru yang berhalangan hadir.

i. Menggantikan jam mengajar guru yang berhalangan hadir.

j. Melayani tamu.

k. Mengurusi perijinan. 

BAB IV 

KEGIATAN PENGAJARAN (Teaching)


A. Pelaksanaan Pengajaran

1. Persiapan

Mahasiswa praktikan sebelum melaksanakan praktek mengajar yang pertama dilakukan adalah mengadakan observasi di dalam kelas. Kegiatan  observasi ini untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru bidang studi yang dalam hal ini adalah guru pamong sebagai penuntun pembuat perangkat KBM (satuan acara pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran) yang berisi: standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, indikator, materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber/media/alat pembelajaran, dan penilaian. Sementara untuk persiapan-persiapan yang lain antara lain stamina tubuh yang fit dan penguasaan seluruh elemen pembelajaran.

2. Pelaksanaan Mengajar

Pembelajaran dimulai dengan salam pembuka dilanjutkan ta’aruf  antara siswa dan mahasiswa PPL, guru memberikan apersepsi berupa informasi pembuka tentang kajian disiplin ilmu yang akan dipelajari. Lalu dilanjutkan pemberian materi pelajaran, kemudian diikuti dengan penguasaan kelas dalam rangka penyajian materi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar antara lain dengan bertanya dan memberikan pendapat dan yang terakhir mengadakan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana materi yang telah dibahas bersama, dapat diterima secara mendalam dan dikuasai oleh para siswa. 

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan praktek mengajar adalah sebagai berikut:

1. Penguasaan materi

Dengan penguasaan materi bahan ajar yang baik akan memperlancar proses belajar mengajar dalam kelas.

2. Sikap dan pengelolaan kelas

Sikap guru yang baik adalah berwibawa, tidak terlalu keras, tidak terlalu lunak, dan tidak monoton. Selalu mengembangkan suasana demokratis dan sering melibatkan siswa untuk aktif serta menuntun siswa dalam bertanya, mengungkapkan pendapat, saran, kritik untuk memecahkan masalah. Hal ini sangat menunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar yang efektif, kreatif, dan menyenangkan.

3. Penggunaan media

Media adalah salah satu sarana yang sangat membantu dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga akan tercapai tingkat efesiensi dan efektifitas yang tinggi dalam penggunaan waktu dan pemahaman siswa. Media yang digunakan untuk menarik perhatian siswa terhadap materi pembelajaran yang disampaikan guru di depan kelas, namun tidak semua pokok bahasan perlu menggunakan media dan  media yang dipakai tidak harus dengan harga mahal, tetapi menyesuaikan. Dan dalam penggunaan media penting untuk menyesuaikan jenis media dengan konten materi yang akan disampaikan.

4. Metode pembelajaran

Penggunaan metode pembelajaran sangat penting untuk divariasikan karena dalam satu kelas siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Pemilihan metode yang sesuai merupakan salah satu usaha untuk mengaktifkan kelas. Bahkan dapat diadakan suatu permainan  bila diperlukan. Antara metode dan guru lebih berperan guru, karena guru yang mengatur dan mengkondisikan proses belajar mengajar di kelas. Guru akan lebih baik lagi bila dalam dirinya tertanam jati diri guru yang komitmen dan profesional.

5. Komunikasi antara guru praktikan dan siswa

Guru praktikan dan siswa harus komunikatif sehingga materi yang diberikan dapat dipahami siswa dengan mudah dan jelas, sehingga komunikasi terjalin akrab dan hangat tetapi tidak serius. Dan untuk memahami kesulitan siswa guru memonitor pekerjaan siswa secara umum.

Dalam pelaksanaan, pertama kali guru praktikan mengajar masih didampingi oleh guru pamong untuk mengantarkan praktikan diperkenalkan pada siswa. Seterusnya guru pamong mengontrol dari belakang sambil menilai praktikan. Selanjutnya guru pamong akan mengevaluasi praktikan dari segi penguasaan materi, pengelolaan kelas, penggunaan metode, sikap mengajar, gaya penyampaian materi, dan lainnya. Akhirnya guru pamong mengarahkan dan memberikan petunjuk-petunjuk dalam proses belajar mengajar yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengajar lebih baik lagi pada kesempatan selanjutnya.

  Selanjutnya dilaksanakan evaluasi yang merupakan alat pengukur untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah diberikan. Selain itu evaluasi juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Evaluasi yang baik menilai tiga ranah yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Sedangkan instrumen yang digunakan adalah menyesuaikan aspek yang dinilai. Di samping itu praktikan juga memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah dengan lembar kerja siswa dan tugas kelompok membuat makalah yang kemudian dipresentasikan di depan kelas secara bergantian. Tujuan dari evaluasi adalah sebagai tolok ukur untuk mengetahui sampai sejauh mana materi pembelajaran berhasil disampaikan dan dapat diterima, dipahami, dan dikuasai oleh siswa.

B. Masalah dalam Pengajaran

Dalam pelaksanaan praktik pembelajaran, praktikan menemukan beberapa permasalahan dan hambatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir. Beberapa permasalahan tersebut antara lain:

1. Dalam pengelolaan kelas belum cukup maksimal.

2. Masih sedikit agak canggung di dalam kelas.

3. Belum cukup mahir dalam mengelola waktu yang telah disediakan.

4. Dari siswa sendiri terutama kelas boarding school saat jam pelajaran sering mengantuk kurang tidur dikarenakan banyak aktivitas. 

5. Jam pelajaran yang diberikan mengalami kemunduran, akibat istirahat yang bertambah dari siswa sendiri dan guru mapel sebelumnya yang menerjang jam setelahnya.

6. Penguasaan materi dari praktikan yang masih kurang mendalam.

7. Kurang efektifnya dalam penerapan variasi metode dan media dikarenakan waktu mengajar yang terlalu singkat (45 menit/pertemuan).

8. Para siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan merasa materi Aqidah Akhlak tentang ilmu kalam terlalu berat.

9. Sulit memberikan pemahaman kepada siswa tentang urgensi semua mata pelajaran, siswa cenderung lebih tertarik pada mata pelajaran pure science.

Hambatan tersebut secara normal memang sering muncul bagi guru praktikan baru yang belajar pengelolaan kelas. Ditambah faktor jam mengajar praktikan yang masih sedikit atau bahkan baru pertama kali dalam kelas sebenarnya, juga siswa yang masih asing dan proses beradaptasi. Akan tetapi masalah-masalah tersebut dengan sendirinya dapat segera teratasi dengan intensitas dan kuantitas mengajar yang semakin banyak, sehingga praktikan lebih berpengalaman dalam pengelolaan kelas.

C. Usaha Pemecahan Masalah Pengajaran 

Seiring berjalannya waktu permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran dapat teratasi. Hal ini dikarenakan masukan dari guru pamong yang senantiasa mendampingi dan mengontrol dalam setiap praktik mengajar. Juga intensitas mengajar yang semakin banyak sehingga memungkinkan semakin mahir dan berpengalaman.

Beberapa langkah yang diambil untuk mengatasi berbagai masalah dalam pengajaran antara lain:

1. Intens melakukan konsultasi dengan guru pamong untuk perbaikan dalam setiap pertemuan pembelajaran.

2. Terus berlatih dalam pengelolaan kelas dengan mengisi jam-jam guru yang kosong sebagai bentuk praktek pengelolaan kelas.

3. Membangun rasa percaya diri yang tinggi sehingga lebih mantap dan maksimal dalam performance di depan kelas.

4. Membuat RPP dengan pembagian waktu yang jelas dan rigid sehingga mampu memanfaatkan waktu yang minim untuk hasil yang maksimal.

5. Bagi siswa yang mengantuk di dalam kelas diatasi dengan cara memberikan game dan ice breaking yang lucu, menarik, dan mendidik. Sehingga siswa menjadi ceria dan senang, dengan cara ini diharapkan rasa kantuk siswa akan menghilang.

6. Memberikan nasehat dan masukan agar siswa mengingatkan setiap guru yang mengajar melewati batas waktu mengajarnya.

7. Kepada praktikan lebih banyak lagi dalam membaca referensi berkaitan dengan materi yang diajarkan baik berupa buku induk, buku paket, dan buku lain yang relevan.

8. Memilih metode dan media yang sesuai dengan batas waktu mengajar yang telah ditentukan. Merampingkan pelaksanaan metode dengan tidak mengurangi esensi tujuan penggunaannya.

9. Memberikan pemahaman kepada siswa bahwa semua ilmu adalah penting dan pada hakikatnya adalah mudah untuk dipalajari, tergantung kepada niat dan kesungguhan hati para siswa dalam mempelajarinya.

10. Memberikan pemahaman kepada siswa bahwa semua ilmu pada hakikatnya adalah berasal dari Allah SWT, sehingga mempunyai hak yang sama untuk dipelajari tanpa membeda-bedakan ilmu yang satu dengan yang lainnya.  

Dengan berbagai solusi di atas diharapkan permasalahan dalam pembelajaran dapat diselesaikan serta pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Sehingga kegiatan praktikan dalam mempraktekan teori yang didapatkan di perkuliahan benar-benar terealisasikan dalam kondisi kelas yang nyata. 


BAB V 

PENUTUP


A. Kesimpulan 

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini merupakan serangkaian kegiatan yang sangat membantu dalam memperoleh pengalaman praktik teaching maupun non-teaching, sehingga mahasiswa praktikan memperoleh kesempatan untuk mempraktekan teori yang didapatkan di meja perkuliahan. Di samping itu praktikan mendapatkan pengalaman nyata tentang pelaksanaan proses pembelajaran dan atau kegiatan kependidikan lainnya, sehingga dapat menggunakan pengalamannya sebagai bekal untuk membentuk jati diri guru yang mandiri dan cakap memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai tenaga kependidikan profesional. 

Kegiatan belajar mengajar dalam kelas merupakan sarana utama bagi mahasiswa praktikan, di mana dalam kegiatan ini mahasiswa sebagai calon pendidik, fasilitator, dan mediator dituntut untuk mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya berkenaan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses belajar mengajar. 

B. Saran 

Beberapa saran selama pelaksanaan PPL antara lain:

1. SMA Negeri........... perlu mengoptimalkan segala potensi yang ada untuk mewujudkan madrasah yang mampu bersaing di era global.

2. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan hendaknya semakin menyesuaikan kurikulum dengan kurikulum yang baru sehingga mampu memenuhi tuntutan zaman yang semakin kompleks.

3. Siswa-siswi SMA Negeri........... perlu adanya motivasi yang tinggi untuk belajar yang rajin dan giat, terutama dari siswa asrama putra. Sehingga tercipta generasi yang cerdas dan kreatif. 

4. Penyediaan referensi-referensi yang lebih banyak dan komplit lagi di perpustakaan SMA Negeri..........., sehingga bermanfaat dalam pengayaan materi yang lebih luas.

Post a Comment