Contoh LAPORAN PENGEMBANGAN SEKOLAH BERDASARKAN 8 SNP UPAYA MENGOPTIMALKAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI WORKSHOP

Contoh LAPORAN PENGEMBANGAN SEKOLAH BERDASARKAN 8 SNP UPAYA MENGOPTIMALKAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI WORKSHOP

Contents [Show Up]
Contoh LAPORAN PENGEMBANGAN SEKOLAH BERDASARKAN 8 SNP UPAYA MENGOPTIMALKAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI WORKSHOP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia serta
hidayahnya, Akhirnya Laporan Pengembangan Sekolah (LPS) Pemenuhan 8
SNP TK/RA.... sebagai Laporan Akhir Kegiatan Praktik Diklat
Kompetensi Kepala Sekolah dapat diselesaikan.
Laporan Pengembangan Sekolah (LPS) Pemenuhan 8 SNP ini dimaksudkan
untuk dapat memberikan gambaran perkembangan dan keadaan yang diinginkan
TK/RA....
LAPORAN PENGEMBANGAN SEKOLAH BERDASARKAN 8 SNP UPAYA MENGOPTIMALKAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI WORKSHOP
Semoga melalui Laporan Pengembangan Sekolah ini dapat dijadikan
bahan pengembangan dan evaluasi oleh pendidik yang berkepentingan baik
langsung maupun tidak langsung, untuk selanjutnya digunakan sebagai titik tolak
peningkatan pembelajaran baik fungsi dan peranan pendidik yang tidak lepas
dari kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif
sangat kami harapkan guna perbaikan kearah kesempurnaannya.
Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami
sehingga tersusunnya Laporan Pengembangan Sekolah (LPS) Pemenuhan 8
SNP di TK/RA....

Dengan Laporan Pengembangan Sekolah (LPS) sebagai Laporan Akhir
Kegiatan Praktik Diklat Kompetensi Kepala Sekolah ini kami berharap
semoga pendidikan di TK/RA.... semakin terarah sehingga dapat
mewujudkan suatu pendidikan yang bermutu. Amin.

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR LAMPIRAN v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 3
C. Hasil yang diharapkan 3
BAB II KONDISI SEKOLAH SAAT INI TERKAIT 8 SNP
A. Profil Sekolah 4
B. Capaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) 5
BAB III PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SEKOLAH
A. Persiapan 18
B. Langkah-langkah Kegiatan 18
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan 20
B. Saran 20

DAFTAR LAMPIRAN

Bagian lampiran dari laporan terdiri atas:
A. Lampiran bagian awal
1) Profil sekolah
2) Raport Mutu Sekolah/EDS/ Hasil Akreditasi sekolah

B. Lampiran Bagian Isi
1) Jadwal Rencana Pengembangan Sekolah
2) Pencana Program Pengembangan Sekolah
3) Panduan Kegiatan Pengembangan Sekolah
4) SK Panitia
5) Undangan untuk nara sumber dan peserta
6) Daftar hadir nara sumber dan peserta
7) Instrumen monitoring yang telah diisi ( persiapan dan pelaksanaan
pengembangan sekolah)
8) Hasil kegiatan
9) Dokumentasi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh berbagai komponen yang saling berkaitan. Komponen-komponen  tersebut  antara  lain,  pendidik, peserta didik, kurikulum, sumber belajar, media pembelajaran, sarana prasarana. Komponen-komponen tersebut merupakan suatu sistem, artinya antara komponen yang satu dengan komponen lainnya saling mendukung, saling ketergantungan. Jika komponen yang satu terpenuhi tetapi komponen yang lainnya tidak, maka keberhasilan pendidikan tidak akan tercapai.
Kondisi pendidikan saat ini masih jauh dari yang diharapkan karena komponen pendukungnya masih kekurangan. Oleh karena itu harus ada upaya konkrit dari berbagai pihak untuk mengatasinya. Pihak-pihak yang terkait dan bertanggung jawab terhadap pendidikan menurut Undang- Undang  Nomor  20  tahun  2003  tentang  sistem  pendidikan  nasional meliputi pemerintah, orang tua, dan masyarakat. Ketiga pihak penanggung jawab pendidikan tersebut  harus  mampu  membuat  inovasi  pendidikan yang saat ini cenderung masih banyak kekurangan wenjadi sekolah maju dan ideal.

Pemerintah sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab terhadap pendidikan sedang berusaha membuat inovasi pendidikan dengan lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Lingkup standar nasional pendidikan mencakup (1) stndar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. Sekolah sebagai bagian dari pemerintah berkewajiban untuk mendukung dan merealisasikan PP Nomor 19 tahun 2005 tersebut.

Usaha-usaha untuk mempersiapkan guru menjadi profesional telah banyak dilakukan. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua guru memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugasnya. “Hal itu ditunjukkan dengan kenyataan (1) guru sering mengeluh kurikulum yang berubah-ubah, (2) guru sering mengeluhkan kurikulum yang syarat dengan beban, (3) seringnya siswa mengeluh dengan cara mengajar guru yang kurang menarik, (4) masih belum dapat dijaminnya kualitas pendidikan sebagai mana mestinya” (Imron, 2000:5).

Berdasarkan kenyataan begitu berat dan kompleksnya tugas serta peran guru tersebut, perlu diadakan supervisi atau pembinaan terhadap guru secara terus menerus untuk meningkatkan kinerjanya. Kinerja guru perlu ditingkatkan agar usaha membimbing siswa untuk belajar dapat berkembang.
”Proses pengembangan kinerja guru terbentuk dan terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di tempat mereka bekerja. Selain itu kinerja guru dipengaruhi oleh hasil pembinaan dan supervisi kepala sekolah” (Pidarta, 1992:3). Pada pelaksanaan Kurikulum 2013 menuntut kemampuan baru pada guru untuk dapat mengelola proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Tingkat produktivitas sekolah dalam memberikan  pelayanan-pelayanan  secara  efisien  kepada  pengguna (peserta didik, masyarakat) akan sangat tergantung pada kualitas gurunya yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan keefektifan mereka dalam melaksanakan tanggung jawab individual dan kelompok.

Direktorat Pembinaan PendidikanDasar (2008:3) menyatakan ”kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan sekolah dalam mengelola proses pembelajaran, dan lebih khusus lagi adalah proses pembelajaran yang terjadi di kelas, mempunyai andil dalam menentukan kualitas pendidikan konsekuensinya, adalah guru harus mempersiapkan (merencanakan ) segala sesuatu agar proses pembelajaran di kelas berjalan dengan efektif”.Sekolah TK/RA.... terletak di daerah dataran rendah di kecamatan ............ Kabupaten ............,yang warga kebanyakan berpenghasilan menengah ke bawah sebagai buruh. Pada saat ini sebagian besar guru TK/RA.... belum bisa mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran. Hal ini  terlihat pada  kondisi SPMI tahun 2018 pada standar proses indikator 3.2. proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat waktu.

Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi masa kini para guru diharapkan mampu menerapkan pembelajaran prinsip kedekatakan dengan lingkungan. Guru mampu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan baik.Secara tidak langsung para guru dituntut untuk bisa mengoperasikan dan mengakses berbagai ilmu pengetahuan melalui jaringan internet. Dalam pembelajaran, guru diharapkan menerapkan teknologi tepat guna sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa, dengan demikian akan diikuti dengan peningkatan prestasi siswa.

Banyak guru-guru yang belum mengerti bagaimana memberikan pembelajaran yang sesuai dengan aturan yang tertera dalam pembelajaran paikem. Diharapkan melalui workshop bisa meningktkan wawasan serta keterampilan guru kelas maupun guru mata pelajaran dalam mengoptimalkan proses pembelajaran.

B. Tujuan
1. Meningkatkan kopetensi guru dalam  membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Meningkatkan kompetensi guru dalam pelaksanaan  kegiatan  pembelajaran.

C. Hasil Yang diharapkan
1. Meningkatnya kompetensi guru-guru di TK/RA.... Kecamatan ............  dalam  pelaksanaan kegiatan pembelajaran..
2. Meningkatnya kompetensi guru-guru di TK/RA.... Kecamatan ............  dalam membuat rencana  pembelajaran.

BAB II
KONDISI SEKOLAH SAAT INI TERKAIT 8 SNP

A. Profil Sekolah
1. Visi  TK/RA....
“Mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin secara terarah, terpadu, dan menyeluruh agar anak dapat berkembang secara optimal rohani dan jasmani”
2. Misi TK/RA....
1. Membentuk keimanan dan ketaqwaan anak didik
2. Mengembangkan seluruh aspek kepribadian anak didik secara optimal baik fisik, kognitif, bahasa, emosional konsep diri, disiplin, seni, moral dan nilai-nilai agama
3. Membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai tahap-tahap perkembangan dengan cara bermain sambil belajar, belajar sambil bermain.
3. Tujuan Sekolah
Pendidikan di TK/RA.... diarahkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Menanamkan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Menanamkan etika dan moral yang baik serta berbudi pekerti yang luhur
3. Menumbuhkan dan mengembangkan kreatifitas anak.

B. Capaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)
BAB II dalam bentuk tabel silahkan download selengkapnya pada link ini
Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indikator Capaian Sekolah sesuai rapor mutu
1. Standar Kompetensi 
Lulusan Permendikbud No 20 Tahun 2016 Tentang SKL 1.1. Lulusan memiliki
kompetensi pada dimensi sikap. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME (berakhak, jujur dan peduli, bertanggung
jawab, pembelajar sejati, sepanjang hayat dan sehat jasmani dan rohani) ➢ Sekolah sudah
menerapkan pembiasaan melalui implementasi PPK dan Bindikel,seperti : Sambut pagi, literasi, sholat berjamaah.
•  Sambut Siswa dilakukan oleh 2 orang guru piket secara bergantian
•  pembiasaan sholat dhuhur berjamaah dilaksanakan secara bergantian jadwal kelas.

1.2. Lulusan memiliki
kompetensi pada dimensi pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual dan metakognitif (ilmu pengetahuan teknologi, seni dan budaya) ➢ Perolehan nilai hasil
ujian sekolah cukup
1.3. Lulusan memiliki
kompetensi pada dimensi keterampilan. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah ➢ Belum semua guru
menerapkan pembelajaran berbasis IT
2.   Standar Isi
Permendikbud No 21
Tahun 2016 Tentang
Standar Isi 2.1. Perangkat pembelajaran
sesuai rumusan kompetensi. Memuat karakteristik kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa dan ruang lingkup materi pembelajaran ➢ Perangkat
pembelajaran merupakan copy paste dari perangkat pembelajaran dari CD yang dikeluarkan oleh Penerbit Buku

2. Kurikulum Tingkat  Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur. Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan.
Melewati tahapan operasional pengembangan.
Memiliki kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan ➢ Sekolah
mengembangkan KTSP sesuai dengan prosedur yaitu melalui tahapan- tahapan
➢ Sekolah dalam mengembangkan kurikulum belum melibatkan semua pemangku kepentingan.
2.3. Sekolah melaksanakan
kurikulum sesuai ketentuan Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku
Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal Melaksanakan kegiatan
pengembangan diri siswa ➢ Sekolah sudah melaksanakan Kurikulum 2013

3.   Standar Proses
Permendikbud No 22
Tahun 2016
Tentang Standar Proses
3.1. Sekolah merencanakan
proses pembelajaran sesuai ketentuan. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan
Mengarah pada pencapaian kompetensi
Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis
Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah ➢  Sekolah kami
dalam membuat RPP sudah mengacu pada silabus tapi belum lengkap dan sistematis
3.2. Proses pembelajaran
dilaksanakan dengan tepat Mendorong siswa mencari tahu
Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah
Melakukan pembelajaran ➢  Proses pembelajaran
belum semuanya memanfaatkan media pembelajaran
dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran

berbasis kompetensi
Memberikan pembelajaran terpadu Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa
Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
Menggunakan aneka sumber belajar
3.3. Pengawasan dan penilaian
otentik dilakukan dalam proses pembelajaran Melakukan penilaian otentik secara komprehensif dan memanfaatkan hasilnya.
Melakukan pemantauan Pengawasan dan
penilaian dalam proses pembelajaran
Melakukan pengawasan dalam pelaksanaan evaluasi.

proses pembelajaran dan
supervisi proses pembelajaran  kepada guru.
Mengevaluasi proses pembelajaran  dan menindaklanjuti hasil pengawasan.
4.   Standar Penilaian
Pendidik Permendikbud No 23 Tahun 2016
Tentang Standar Penilaian Pendidikan 4.1. Aspek penilaian sesuai
ranah kompetensi. Mencakup ranah sikap, pengetahuan, dnan keterampilan dan memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi. Mencak up Sikap, pengetahuan, dan ketrampilan dalam bentuk pelaporan
4.2. Teknik penilaian obyektif
dan akuntabel. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel dan memiliki perangkat teknik penilaian lengkap. ➢  Menggunakan jenis
teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel dan memiliki perangkat teknik penilaian lengkap
4.3. Penilaian pendidikan
ditindaklanjuti. Menindaklanjuti hasil ➢  Menindaklanjuti
hasil pelaporan penilaian dan

pelaporan penilaian dan
melakukan pelaporan secara periodik. melakukan
pelaporan dan melakukan pelaporan
4.4. Instrumen penilaian
menyesuaikan aspek. Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. ➢  Instrumen penilaian
menyesuaikan aspek. Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan
4.5. Penilaian dilakukan
mengikuti prosedur. Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara dan ranah sesuai prosedur. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan/kriteria yang sesuai. ➢  Penilaian dilakukan
mengikuti prosedur. Melakukan
penilaian berdasarkan penyelenggara dan ranah sesuai prosedur.
5.   Standar Pendidik dan 
      Tenaga Kependidikan
5.1. Ketersediaan  dan
kompetensi guru sesuai ketentuan.
Berkualifikasi akademik minimal S1/D4, tersedia ➢  Memiliki guru
sesuai ketentuan berkualifikasi akademik S1dan sudah bersertifikat

Permendiknas No. 13 Tahun 2007
Tentang Standar Kepala Sekolah

Permendiknas No. 16 Tahun 2007
Tentang Standar Kualifikasi Akademik Guru

Permendiknas No. 24 Tahun 2008
Tentang Standar Tenaga Administrasi S/M untuk tiap mata pelajaran dan bersertifikat pendidik.
Berkompetensi paedagogik dan profesional minimal baik. pendidik.
➢  Ada 1 orang guru kelas dan Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang berstatus honorer
5.2. Ketersediaan dan
kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan. Berkualifikasi minimal S1/D4. Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan. Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan.
Pangkat minimal III.c, bersertifikat pendidik, bersertifikat kepala sekolah.
Berkompetensi kewirausahaan, supervisi dan sosial minimal baik ➢ Kepala Sekolah
sudah berkualifikasi S1 dan bersertifikat pendidik.
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi  sesuai ketentuan.Tersedia tenaga pelaksana ➢ Belum memiliki
tenaga administrasi sesuai ketentuan

Permendiknas No. 25
Tahun 2008
Tentang Standar Tenaga Perpustakaan S/M

Permendiknas No 26
Tahun 2008
Tentang Standar Tenaga Laboratorium S/M

Permendiknas No.27
Tahun 2008
Standar Kualifikasi Akademik Konselor urusan administrasi dan
berpendidikan sesuai ketentuan
5.4. Ketersediaan dan
kompetensi laboran sesuai ketentuan
Tersedia kepala, tenaga laboratorium dan teknisi laboratorium yang berkualifikasi sesuai dengan ketentuan ➢      Sekolah belum
memiliki tenaga laboratorium
5.5. Ketersediaan dan
kompetensi pustakawan sesuai ketentuan. Tersedia kepala dan
tenaga perpustakaan yang sesuai dengan kualifikasi yang sesuai. ➢    Sekolah sudah
memiliki tenag perpustakaan sesuai kualifikasi
6.   Standar Sarana dan
      Prasarana Pendidikan.
6.1. Kapasitas dan daya tampung sekolah memadai.
➢    Sekolah memiliki
rombongan belajar yang sesuai

Permendiknas No 24
Tahun 2007
Tentang Standar Sarana dan Prasarana Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa. Kondisi lahan dan bangunan sekolah memenuhi persyaratan.
Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan. Rasio luas lahan tidak sesuai jumlah siswa
6.2. Sekolah memiliki sarana
dan prasarana pembelajaran yang lengkap.
Memiliki ruang kelas, laboratorium IPA, ruang perpustakaan sesuai standar dan kondisinya layak pakai ➢  Sekolah belum
memiliki perpustakaan tetapi masih sedikit buku- buku untuk bacaan non fiksi
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap.
Memiliki ruang pimpinan, ruang guru, ruang UKS, tempat ibadah, jamban, gudang, ruang TU, ruang ➢      Sekolah sudah
memiliki kantin yang layak

konseling, ruang OSIS,
sesuai standar dan layak pakai.
Menyediakan kantin dan tempat parkir yang layak.
7.   Standar Pengelolaan
      Pendidikan
Permendiknas No 19
Tahun 2007
Tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan. 7.1. Sekolah melakukan
perencanaan pengelolaan Memiliki visi, misi tujuan yang jelas sesuai ketentuan. Mengembangkan RKS

Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam merencanakan pengelolaan sekolah. ➢ Memiliki visi, misi
tujuan yang jelas sesuai ketentuan. Mengembangkan RKS

➢ Belum melibatkan pemangku kepentingan sekolah secara lengakap
7.2. Program pengelolaan
dilaksanakan sesuai ketentuan. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap.
Meyelenggarakan layanan kesiswaan. Meningkatkan dayaguna PTK.
➢    Peyelenggaraaan
layanan kesiswaan dan peningkatan daya guna PTK belum sepenuhnya terlaksana dengan baik

Melaksanakan EDS dan membangun kemitraan.
Mengelola bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran.
7.3. Kepala sekolah
       Berkinerja baik. Berjiwa
       kepemimpinan dan   
       mengelola sumber daya
       dengan baik ➢    Sumber daya yang
ada belum dikelola secara maksimal
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen Memiliki sistem informasi manajemen yang sesuai. ➢ Baru sebagian guru
yang menggunakan
IT
8.   Standar Pembiayaan
Peraturan Pemerintah R.I. No 48
Tahun 2008
Tentang Pendanaan Pendidikan 8.1. Sekolah memberikan
layanan subsidi silang Memiliki data daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas.

Membebaskan biaya bagi siswa yang tidak mampu dan memberikan subsidi silang bagi yang kurang mampu. ➢  Sekolah sudah
memberikan subsidi silang

➢  Sekolah memiliki data daftar siswa yang berlatar belakang ekonomi kurang

8.2. Beban operasional 
       sekolah
sesuai ketentuan. Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan ➢    Sekolah menerima
bantuan dari pemerintah dan masyarakat
8.3. Sekolah melakukan
pengelolaan dana dengan baik.
Mengatur alokasi dana, memiliki laporan pengelolaan dana dan laporan dapat diakses oleh pemangku kepentingan ➢    Sekolah sudah
melakukan pengelolaan dana dengan baik

BAB III
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SEKOLAH

A. Persiapan
1. Mengadakan sosialisasi hasil Diklat kepala sekolah kepada pendidik TK/RA....
2. Mengadakan rapat pembentukan panitia pengembang sekolah
3. Membuat SK Panitia pengembang sekolah
4. Menyusun jadwal pelaksanaan

B. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan workshop dilaksanakan di TK/RA.... Korwil Bidang Pendidikan kecamatan ............ pada hari : Kamis, 8 Agustus 2019
1. Jadwal pelaksanaan workshop :
No Tanggal Uraian kegiatan Waktu Keterangan
1 8 Agustus 2019 Pembukaan 9.30-9.45 Kepala sekolah
2 8 Agustus 2019 Materi pokok supervisi pembelajaran 9.45-11.45 Pengawas TK/SD
3 8 Agustus 2019 Isoma 11.45- 12.30 Peserta
4 8 Agustus 2019 Tanya jawab 12.30- 13.30 Kepala sekolah
Pengawas sekolah

Kegiatan  1
1. Persiapan
a. Membuat undangan
b. Menganalisis kebutuhan
c. Menentukan sasaran dan materi workshop
d. Menentukan metode pelatihan
2. Pelaksanaan
a. Melakukan daftar hadir peserta
b. Membuka kegiatan workshop
c. Mengawal pelaksanaan workshop dengan sepenuh hati
d. Memfasilitasi  brainstorming  dan  apersepsi  pentingnya  penggunaan  media belajar dalam pembelajaran
e. Memfasilitasi pembelajaran membuat power poin dengan sabar
f. Memberikan kesempatan guru untuk menciptakan power poin pembelajaran dengan gayanya ( kreatifitas dan inovasi )
g. Memberikan   pendampingan   kepada   guru-guru   jika   perlu   memberikan bimbingan tambahan di luar workshop ( layanan, kerja keras, pantang menyerah )
h. Menindaklanjuti   worshop   dengan   cara   melakukan   obserfasi   ketika   guru menggunakan power poin dalam pembelajaran.
3. Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan monitoring dimulai dari perencanaan kegiatan sampai pada pelaksanaan kegiatan. Monitoring dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dengan instrumen monev
4. Refleksi
Kegiatan worksop memberikan gambaran bahwa guru 70% dari telah menguasai pembuatan rencana pembelajaran sesuai ketentuan yang berlaku.

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Kegiatan Worksop ini adalah program pelatihan yang diselenggarakan di TK/RA.... menggunakan tempat dan peralatan sendiri, menentukan peserta dan mendatangkan trainer sendiri. Pelatihan ini sangat diperlukan untuk diberikan kepada guru TK/RA.... Kegiatan Workshop ini diselenggarakan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam bidang tertentu sesuai dengan  tugasnya, agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam melaksanakan tugas sebagai guru. Program ini sangat diperlukan karena banyak guru-guru  tua  yang  merasa  sulit  dalam  mengikuti  perkembangan  jaman  terutama  di bidang pembuatan media . Dengan adanya kegiatan worshop ini dapat membantu para guru menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya, serta timbulnya dorongan dalam diri guru untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kompetensi kerjanya.

B. Saran
Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan Pengembangan sekolah untuk meningkatkan pengelolaan manajerial kepemimpinan pembelajaran oleh kepala sekolah di TK/RA...., Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan ............, Kabupaten ............ peneliti kemukakan saran sebagai berikut.
1. Guru sebaiknya mengusahakan dan membuar rencana pembelajaran yang  menyenangkan.
2. Guru harus memberi motivasi dan bimbimngan pada siswa yang mengalami kesulitan selama proses pembelajaran.
3. Guru   hendaknya   menciptakan    suasana   belajar   yang    menyenangkan sehingga dapat meningkatkann hasil belajar siswa.

............ , 24 Agustus 2019
Peserta

       ............