CONTOH PTK PEMBUATAN KLIPING BERKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI

CONTOH PTK PEMBUATAN KLIPING BERKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI

Contents [Show Up]
CONTOH PTK PEMBUATAN KLIPING BERKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI.... KECAMATAN .............. KABUPATEN .............. SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2019/ 2019
Pembuatan Kliping Berkelompok untuk meningkatkan hasil belajar IPS tentang Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Di Indonesia di Kelas V SD Negeri
Kata Kunci: Kerja kelompok, Kliping, IPS
CONTOH PTK PEMBUATAN KLIPING BERKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan karena nilai evaluasi belajar siswa pada Pelajaran IPS tentang keragaman suku Bangsa dan Budaya di Indonesia selama ini rendah. Siswa juga belum dibiasakan untuk bekerjasama dengan teman-temannya. Hasil proses beajar mengajar IPS selama ini masih menitikberatkan pada aspek kognitif siswa. Rendahnya hasil belajar ini karena selama ini belum ada metode yang cocok untuk mengajarakan materi tersebut. Untuk meningkatkan hasil belajar tersebut perlu dipergunakan metode tertentu. Dalam penelitian ini dipergunakan Metode pembuatan Kliping Berkelompok untuk meningkatkan hasil belajar Siswa kelas V SD Negeri.... Kecamatan .............. Kabupaten .............. pada Tahun Pelajaran 2019 / 2019 Semester 1

Sebelum diadakan penelitian siswa yang nilai hasil belajaranya tuntas adalah 21% ( 6 anak ) dari 29 anak di kelas V SD Negeri..... Sesudah diadakan penelitian dengan menggunakan Metode Pembuatan Kliping Berkelompok siswa yang nilai hasil belajaranya tuntas adalah 86% ( 25 anak ) dari 29 anak kelas V. siswa juga terlatih untuk bekerjasama dengan teman-temannya. Selain aspek kognitif berupa nilai tes formatif, siswa juga mempunyai produk berupa kliping.
Metode Pembuatan Kliping Berkelompok ternyata dapat meningkatkan hasil belajara siswa. Indikator keberhasilan tersebut yaitu peningkatan prosentase siswa yang tuntas setelah diterapkan metode tersebut selama dua siklus.


SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : ..............
NIM : ..........
Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( FKIP ) Universitas.............. ...........................
Jurusan : S1
Tempat, tanggal lahir : …..
Alamat : Desa .............. RT: 02/ RW: 02, Kecamatan .............., Kabupaten ..............
Dengan surat ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan Judul: “Pembuatan Kliping Berkelompok untuk meningkatkan hasil belajar IPS tentang Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Di Indonesia di Kelas V SDN ............... Kecamatan ............., Kabupaten ............. Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/ 2019” adalah benar-benar karya sendiri.
Demikian surat pernytaan ini kami buat dengan sebenar-benarnya tanpa paksaaan dari pihak manapun untuk dapat dipergunakan sebagaimanan mestinya.

.............., 15 Desember 2019
Yang Membuat Pernyataan
..............

LEMBAR PERSETUJUAN

PEMBUATAN KLIPING BERKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI....
TAHUN PELAJARAN 2019 / 2019

Skripsi ini telah disetujui untuk diuji
............., 17 Desember 2019

Pembimbing 1 Pembimbing 2

............... ..............

HALAMAN PENGESAHAN

PEMBUATAN KLIPING BERKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI.... KECAMATAN .............. KABUPATEN .............. SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2019/ 2019

oleh
..............
NIM: ……….

Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan di depan Penguji Skripsi
Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Hari, Senin, ……….

................
Pembimbing 1/ Penguji

............................................................
Pembimbing 2/ Penguji
............................................................
…….
Penguji 1

Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas..............

Dekan FKIP Ymt Kaprogdi PGSD

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk dan ridhonya, sehingga kami dapat menyusun skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Universitas.............. ...........................
Dalam kesempatan ini kami juga mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bupati .............. atas Ijin Belajar yang telah diberikan kepada kami.
2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten .............. atas ijin yang diberikan kepada kami dalam menempuh pendidikan S1 PGSD ..............
3. Kepala Dinas Pendidikan Unit Kecamatan .............. atas ijin yang diberikan kepada kami dalam menempuh pendidikan S1 PGSD ..............
4. Pengawas TK / SD Dinas Pendidikan Unit Kecamatan .............., motivasinya kepada kami dalam menempuh studi di .......... .............
5. Kepala Sekolah SD Negeri...., atas izin yang diberikan dalam melakukan penelitian di SD Negeri....
6. Rekan-rekan Guru SD Negeri.... atas kerjasamnya selama kami melakukan penelitian
7. …………… dan .............. sebagai Dosen Pembimbing dari ...........
8. Rekan-rekan sesama mahasiswa S1 PGSD .......... atas sumbang saranya atas skripsi yang kami susun
9. Keluarga dan handai tolan saya yang tercinta, atas motivasi dan dukungannnya.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Permohonan maaf apabila dalam skripsi ini terdapat kekurangan karena keterbatasan kami.
.............

Penulis

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I  PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 2
C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 2
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 2
F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 5
A. Kajian Teori ....................................................................................... 5
a. Hakekat Belajar ............................................................................. 5
b. Hakekat IPS .................................................................................. 5
c. Tujuan Mata Pelajaran IPS ........................................................... 6
d. Ruang lingkup ............................................................................... 7
e. Metode kerja Kelompok ................................................................ 7
f. Hakekat Kebudayaan ..................................................................... 9
g. Hakekat Kliping ............................................................................ 13
B. Kerangka Berpikir ............................................................................. 14
C. Hipotesis Tindakan ............................................................................ 16
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 16
A. Setting dan Karakteristik Subyek penelitian ..................................... 16
B. Variabel Penelitian ............................................................................ 17
C. Rencana Tindakan ............................................................................. 18
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ......................................... 21
E. Indikator Kinerja ................................................................................ 21
F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 23
A. Diskripsi Kondisi Awal ...................................................................... 23
B. Diskripsi Siklus 1 ............................................................................... 25
C. Diskripsi Siklus 2 ............................................................................... 31
D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 39
A. Kesimpulan ........................................................................................ 39
B. Saran .................................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rencana kegiatan siklus 1 ................................................................ 19
Tabel 2 Rencana kegiatan siklus 2 ................................................................ 20
Tabel 3 Rekapitulasi penilaian Hasil belajar Pra Siklus ............................... 24
Tabel 4 Penilaian Sikap dalam Kerja Kelompok Siklus 1............................. 26
Tabel 5 Penilaian Produk Siklus 1 ................................................................ 26
Tabel 6 Rekapitulasi Penilaian Sikap, produk dan Evaluasi Tertulis
Siklus 1 ........................................................................................... 27
Tabel 7 Hasil Observasi terhadap Guru ....................................................... 30
Tabel 8 Penilaian Sikap dalam Kerja Kelompok Siklus 2 ........................... 32
Tabel 9 Penilaian Produk Siklus 2 ................................................................ 33
Tabel 10 Rekapitulasi Penilaian Siklus 2 ..................................................... 34
Tabel 11 Ketuntasan Hasil Belajar ............................................................... 36

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus 1 Pertemuan ke- 1
Lampiran 2 RPP Siklus 1 Pertemuan ke- 2
Lampiran 3 Sampel Lembar Evaluasi Anak Siklus 1
Lampiran 4 Lembar Observasi Siswa Siklus 1
Lampiran 5 Lembar Penilaian Produk Siklus 1
Lampiran 6 Pengolahan Nilai Siklus 1
Lampiran 7 RPP Siklus 2
Lampiran 8 Sampel Lembar evaluasi Siswa Siklus 2
Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus 2
Lampiran 10 Lembar Penilaian Produk Siklus 2
Lampiran 11 Pengolahan Nilai Siklus 2
Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian dari Kepala Sekolah
Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian dari Kepala Sekolah

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pengajaran IPS (social studies), sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah karena siswa yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan yang berbeda-beda. Pengenalan mereka tentang masyarakat tempat mereka menjadi anggota diwarnai oleh lingkungan mereka tersebut. Sekolah bukanlah satusatunya wahana atau sarana untuk mengenal masyarakat. Para siswa dapat belajar mengenal dan mempelajari masyarakat baik melalui media massa, media cetak maupun media elektronika, misalnya melalui acara televisi, siaran radio, membaca koran.
Pengenalan siswa melalui wahana luar sekolah mungkin masih bersifat umum terpisah-pisah dan samar-samar. Oleh karena itu agar pengenalan tersebut dapat lebih bermakna, maka bahan atau informasi yang masih umum dan samar-samar tersebut perlu disistematisasikan. Dengan demikian sekolah mempunyai peran dan kedudukan yang penting karena apa yang telah diperoleh di luar sekolah, dikembangkan dan diintegrasikan menjadi sesuatu yang lebih bermakna di sekolah, sesuai dengan tingkat perkembangan dan kematangan siswa. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, siswa SD belum mampu memahami keluasan.

Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Indonesia perlu diperkenalkan kepada siswa agar mereka tahu tentang kekayaan kebudayaan Bangsa Indonesia. dengan mengenal Suku Bangsa dan Budaya Indonesia dapat meningkatkan identitas sebagai Bangsa Indonesia
Namun selama ini hasil belajar siswa tentang suku bangsa dan budaya di Indonesia masih jauh dari harapan. Untuk itu usaha perbaikan hasil belajar tersebut harus segera dilaksanakan. Selain merupakan target kurikulum, juga merupakan salah satu cara agar anak didik lebih mengenal budayanya sendiri. Sehingga keberagaman suku bangsa dan budaya yang ada di Indonesia tetap terjaga dan menjadi ciri khas Bangsa Indonesia

Rendahnya hasil belajar ini karena belum ada metode yang cocok untuk menyampaikan materi tentang keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia. Penggunaan metode tertentu diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang kami sampaikan di atas, dapat diidentifikasikan masalah terkait dengan hasil belajar dan usaha perbaikan hasil belajar tersebut. “Apakah metode pembelajaran pembuatan kliping berkelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang rumah adat dan tarian adat di Indonesia?”

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang  dan identifikasi masalah, penulis membatasi kajian terhadap penelitian yang akan dilakukan. Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian dilakukan terhadap siswa Kelas V SD Negeri...., Kecamatan .............., Kabupaten .............. pada Tahun Pelajaran 2019/ 2019 Semester Ganjil ( 1 ).
2. Materi pokok penelitian adalah jenis-jenis rumah adat dan tarian adat yang menjadi ciri khas masing-masing propinsi yang ada di Indonesia.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah diajukan rumusan masalah sebagai berikut: “ Apakah dengan pembuatan kliping berkelompok dapat meningkatkan hasil belajar IPS tentang Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia terhadap siswa kelas V SD Negeri....?”

E. Tujuan Penelitian
Meningkatkan prestasi belajar siswa pada Mata pelajaran IPS tentang Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya Indonesia di Kelas V SD Negeri.... Tahun pelajaran 2019/ 2019

F. Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat dalam penelitian ini, yaitu : Manfaat Teoritis dan Manfaat Praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menulis, sehingga dapat meningkatkan profesionalisme guru.
b. Dapat dipergunakan sebagai dasar dalam melakukkan penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Dapat membantu memahami konsep yang ditanamkan guru.
2) Siswa mendapat pengalaman mengenal berbagai suku bangsa dan budaya yang ada di Indonesia khususnya tentang keanekaragaman Rumah dan tarian Adat di Indonesia
3) Dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas V khususnya pada materi keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia
4) Dapat meningkatkan ketrampilan sosial anak, terutama dalam bekerjasama, berinisiatif dan perhatian terhadap masalah yang dihadapi
5) Dapat melatih siswa untuk menghasilkan suatu produk, yaitu kliping
b. Manfaat bagi guru
1) Memperbaiki proses pembelajaran, khususnya pembelajaran IPS tentang Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia
2) Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penelitian tindakan kelas.
3) Menambah pengetahuan tentang pembelajaran IPS yang sesuai dengan perkembangan peserta didik.
4) Dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menulis
5) Dapat membantu guru meningkatkan kinerjanya sebagai guru professional
6) Dapat membantu guru untuk lebih kreatif dalam menciptakan inovasi pembelajaran
c. Manfaat Bagi Sekolah
1) Sekolah memiliki guru professional
2) Dapat meningkatkan prestasi sekolah
3) Dapat meningkatkan nilai sekolah dalam akreditasi
d. Manfaat bagi perpustakaan sekolah
1) Menambah koleksi buku perpustakaan
2) Dapat dipergunakan sebagai buku pembanding oleh guru dalam melakukan penelitian

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN PUSTAKA
a. Hakekat Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil ( M. Djauhar Siddiq dkk, Dirjen Dikti 2008 ). Belajar secara tradisional adalah upaya penambahan dan pengumpulan sejumlah pengetahuan ( Mulyani S, dkk. 2001 ). Menurut Morgan dkk ( 1986 ), “Belajar didefinisikan sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relative tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman”. Dalam konteks sekolah “ Seorang anak dikatakan telah belajar apabila perubahan-perubahan yang terjadi pada anak sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sekolah dan masyarakat “( Mulyani S. dkk 2001 ). Menurut Gagne (1984), bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (lihat Winataputra dkk, 1997, 2.3). Dari pengertian tersebut terdapat tiga unsur pokok dalam belajar, yaitu: proses, perubahan perilaku dan pengalaman.

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahawa belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan yang dapat dipergunakan untuk diri sendiri maupun lingkungaanya. Dalam belajar membutuhkan interaksi dari individu yang belajar dengan lingkungannya. Lingkungan tersebut bisa berupa lingkungan formal dan non formal. Sebagai contoh lingkungan formal adalah sekolah. Sedangkan lingkungan non formal bisa berupa lingkungan sekitar dan interaksi dengan orang lain.

b. Hakekat IPS
Di dalam Permendiknas No 22 Tahun 2006 disebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

c. Tujuan Mata pelajaran IPS
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Mengenal  konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan  masyarakat dan lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,  inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

d. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1.   Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2.   Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3. Sistem Sosial dan Budaya
4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

e. Metode Kerja Kelompok
1. Pengertian
Sagala (2006) mengatakan bahwa metode kerja kelompok adalah cara pembelajaran dimana siswa dalam kelas dibagi dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompok dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditetapkan untuk diselesaikan secara bersama-sama. Pada umumnya materi pelajaran yang harus dikerjakan secara bersama-sama dalam kelompok itu diberikan atau disiapkan oleh guru. Materi itu harus cukup kompleks isinya dan cukup luas ruang lingkupnya sehingga dapat dibagi-bagi menjadi bagian yang cukup memadai bagi setiap kelompok. Materi hendaknya membutuhkan bahan dan informasi dari berbagai sumber untuk pemecahannya. Masalah yang bisa diselesaikan hanya dengan membaca satu sumber saja tentu tidak cocok untuk ditangani melalui kerja kelompok. Kelompok dapat dibentuk berdasarkan perbedaan individual dalam kemampuan belajar, perbedaan bakat dan minat belajar, jenis kegiatan, materi pelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan tugas yang harus diselesaikan, siswa dapat dibagi atas kelompok paralel yaitu setiap kelompok menyelesaikan tugas yang sama, dan kelompok komplementer dimana setiap kelompok berbeda-beda tugas yang harus diselesaikan.

2. Tujuan
Metode kerja kelompok yang digunakan dalam suatu strategi pembelajaran bertujuan untuk :
a. Memecahkan masalah pembelajaran melalui proses kelompok
b. Mengembangkan kemampuan bekerjasama di dalam kelompok
c. mengembangkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain

3. Alasan Penggunaaan Metode Kerja Kelompok
Guru menggunakan metode kerja kelompok dalam pembelajaran karena:
a) Kerja kelompok dapat mengembangkan perilaku gotong royong dan demokratis.
b) Kerja kelompok dapat memacu siswa aktif belajar.
c) Kerja kelompok tidak membosankan siswa melakukan kegiatan belajar diluar kelas bahkan diluar sekolah yang bervariasi, seperti observasi, wawancara, cari buku di perpustakaan umum, dan sebagainya.

4. Kekuatan dan Keterbatasan Metode Kerja Kelompok
Kekuatan Metode Kerja Kelompok
a) Membiasakan siswa bekerja sama, musyawarah dan bertanggung jawab
b) Menimbulkan kompetisi yang sehat antar kelompok, sehingga membangkitkan kemauan belajar yang sungguh-sungguh.
c) Guru dipermudah tugasnya karena tugas kerja kelompok cukup disampaikan kepada para ketua kelompok.
d) Ketua kelompok dilatih menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, dan anggotanya dibiasakan patuh pada aturan yang ada.

Kelemahan Metode Kerja Kelompok
a) Sulit membentuk kelompok yang homogen baik segi minat, bakat, prestasi maupun intelegensi.
b) Pemimpin kelompok sering sukar untuk memberikan pengertian kepada anggota, menjelaskan, dan pembagian kerja
c) Anggota kadang-kadang tidak mematuhi tugas-tugas yang diberikan pemimpin kelompok
d) Dalam menyelesaikan tugas, sering menyimpang dari rencana karena kurang kontrol dari pemimpin kelompok atau guru.
e) Sulit membuat tugas yang sama sulit dan luasnya terutama bagi kerja kelompok yang komplementer.

Cara Mengatasi Kelemahan Metode Kerja Kelompok
a) Mengkaji lebih dulu materi pelajaran dengan cermat, lalu buat garis besar rincian tugasnya untuk setiap kelompok agar bobot tugas tersebut sama beratnya.
b) Adakan tes sosiometri dan hasilnya digunakan untuk pembentukan kelompok yang mereka kehendaki.
c) Bimbingan dan pengawasan kepada setiap kelompok harus dilakukan terus menerus.
d) Jumlah anggota dalam satu kelompok jangan terlalu banyak
e) Motivasi yang diberikan jangan sampai menimbulkan persaingan antar kelompok yang kurang sehat.

f. Hakekat Kebudayaan
1. Pengertian
Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Budaya adalah hasil pikiran, daya cipta, dan karya manusia melalui proses belajar. Sementara itu, kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh  dan berkembang di daerah-daerah seluruh wilayah Indonesia. Kebudayaan daerah mempunyai ciri khas kedaerahan yang dapat dibedakan dengan daerah lain. Kebudayaan-kebudayaan daerah ini menjadi akar dari kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional tumbuh dan berkembang secara nasional akibat berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia. Bentuk-bentuk kebudayaan daerah antara lain rumah adat, kesenian, alat musik, dan upacara adat.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat

2. Unsur-unsur budaya
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
2.1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
2.1.1. alat-alat teknologi
2.1.2. sistem ekonomi
2.1.3. keluarga
2.1.4. kekuasaan politik
2.2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
2.2.1. Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
2.2.2. Organisasi ekonomi
2.2.3. Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
2.2.4. Organisasi kekuatan (politik)
3. Wujud Budaya
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
a. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

b. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

c. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
4. Komponen Budaya
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
a. Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

b. Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional
g. Pengertian Kliping
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) Kliping adalah guntingan artikel atau berita dari surat kabar, majalah, dan sebagainya yang dianggap penting untuk disimpan atau didokumentasikan.

Lasa HS (dari FPT UGM, penulis dan pustakawan) dan Primanto Nugroho (dari Nandan Institute of Art Studies) menyebutkan bahwa Kliping merupakan kegiatan pengguntingan atau pemotongan bagian-bagian tertentu dari surat kabar, majalah atau sumber yang lain kemudian disusun dalam sistem tertentu dalam suatu bidang. Kliping sebagai salah satu sumber informasi dan pengetahuan penggunaannya belumlah semaksimal sumber yang lain misalnya buku. Padahal dari kliping juga bisa didapat sumber informasi dan pengetahuan yang tidak kalah pentingya bahkan bisa didapatkan berita terbaru.

Lasa HS mengatakan bahwa sumber kliping bisa didapat dari terbitan berkala misal jurnal, tabloid, koran, majalah. Terbitan berkala mempunyai kelebihan yaitu: media pengembangan ilmu pengetahuan yang lebih luas dibanding buku, bisa menyampaikan informasi lebih cepat, bisa terjadi komunikasi dua arah (misal lewat surat pembaca), berisi pikiran-pikiran terbaru yang belum tentu terdokumentasi dalam bentuk buku.

Fungsi kliping adalah mengemas ulang bacaan, sedangkan yang dikliping bisa berupa artikel, berita atau foto. Agar terkliping dengan baik maka sumber harus jelas (nama koran, majalah atau yang lain, tanggal terbit, halaman ), tenaga yang telaten, teliti dan kreatif, profesional (bisa memilih tema yang dikliping misal sesuai pengguna atau misi lembaga).

Teknis membuat kliping ada dua yaitu sistem ordnere (satu bendel berisi satu tema tanpa memperhatikan judul surat kabar maupun urutan waktu, misal tentang adat istiadat daerah tertentu, olah raga). Kedua sistem evixe (menitikberatkan pada satu surat kabar atau majalah yang terbit dalam jangka waktu tertentu secara kronologis, misal mengkliping koran dengan batasan waktu satu atau dua bulan). Teknis kedua ini resikonya ada bermacam-macam tema. Fungsinya dapat untuk melacak suatu peristiwa pada waktu-waktu tertentu dengan lebih mudah.

B. Kerangka Berpikir
Tingkat keberhasilan belajar mengajar dapat diukur dengan melihat hasil belajar siswa. Pada pelajaran IPS hasil belajar tidak selalu berdasarakan hasil evaluasi. Namun dapat juga dilihat dari perubahan sikap setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan dengan salah satu tujuan pendidikan IPS yaitu memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam kehidupan sosial.
Pemilihan metode kelompok bertujuan untuk melatih ketrampilan berinteraksi dengan kelompoknya. Sehingga anak diharapkan memiliki ketrampilan berpikir kritis, berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam kelompoknya. Pada akhirnya anak mempunyai bekal yang cukup kelak jika terjun dimasyarakat yang lebih majemuk.

Tahap awal dari penelitian ini, guru masih menggunakan cara klasikal dalam menyampaikan pelajaran tentang keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Ternyata hasil belajar yang didapt masih rendah. Tahap berikutnya adalah penggunaan metode pembuatan kliping secara berkelompok, dengan jumlah kelompok 7 – 8 anak pada siklus pertama. Jumlah anggota kelompok yang cukup banyak, diharapkan meringankan pembagian tugas.

Pada siklus yang kedua yang menggunakan metode pembuatan kliping berkelompok, jumlah anggota terdiri dari 4 – 5 orang anak. Sehingga masing-masing anak mendapat porsi kerja yang lebih dari semula. Namun sudah memiliki bekal yang cukup ketika berada dalam kelompok yang jumlah anggotannya banyak. Sehingga, siswa diharapkan lebih banyak materi yang dikuasainya. Dengan demikian, pada kondisi akhir pembelajaran dapat diduga bahwa hasil belajar IPS akan meningkat.
Penjelasan kerangka berpikir dari uraian di atas adalah sebagai berikut:

C. Hipotesis Tindakan
Dari uraian diatas, dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:
“ Ada peningkatan hasil belajar IPS tentang keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia melalui Metode Pembuatan Kliping Berkelompok pada siswa kelas V SD Negeri.... Tahun Pelajaran 2019 / 2019”

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting dan Karakteristik Subyek penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri...., Kecamatan .............., Kabupaten ............... Siklus I dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran pada SD Negeri.... yaitu pada hari …………………... Siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 4 Desember  2019. Mata Pelajaran yang diteliti adalah IPS dengan Kompetensi Dasar : Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Sedangkan materi dibatasi hanya tentang keanekaragaman Rumah Adat dan Tarian Adat di Indonesia

SD Negeri.... pada tahun pelajaran 2019 / 2019 memiliki jumlah murid 170. Jumlah siswa kelas V adalah 29 anak, yang terdiri dari 16 anak laki-laki dan 13 anak perempuan.
Wali siswa sebagian pedagang dan buruh. Tingkat ekonomi orang tua/ wali siswa termasuk dalam kategori menengah ke bawah. Sebagian besar wali murid mempercayakan sekolah sebagai tempat-satu-satunya menuntut ilmu. Hanya satu anak saja yang selain sekolah di SD Negeri...., juga mengikuti bimbingan belajar di tempat lain. Tingkat kepedulian orang tua atau wali murid kurang memadai. Interaksi antara wali murid dan sekolah hanya terjadi beberapa kali saja dalam setahun. Diantaranya pada waktu Rapat Pleno dan pengambilan raport diakhir tiap semeter. Selebihnya jarang sekali kunjungan wali murid untuk berkonsultasi masalah pendidikan anaknya dengan pihak sekolah.

SD Negeri.... terletak di dekat pasar .............., yang merupakan pasar terbesar di Kecamatan ............... Jalur komunikasi dan transportasi sudah tersedia dengan baik. Terkait dengan penelitian, karena internet sudah masuk di Desa .............., tepatnya 200 m dari sekolah, maka pada pembuatan kliping, siswa diperbolehkan mencari sumber dari intenet. Dengan berinteraksi dengan banyak sumber diharapkan anak memiliki pengetahuan yang lebih, khususnya mengetahui keanekaragaman rumah adat dan tarian adat di Indonesia. Karena dalam buku cetak yang ada mempunyai keterbatasan, terutama dalam memunculkan gambar/ foto rumah adat dan tarian adat di Indonesia.

B. Variabel Penelitian
1. Variabel Input
1.1. Peserta Didik
Siswa Kelas V SD Negeri.... berjumlah 29 orang yang terdiri dari 16 anak laki-laki dan 13 anak perempuan. Dari 29 orang anak 6 anak diantaranya adalah anak yang tinggal kelas, dan 23 anak adalah anak yang naik dari kelas IV. Umur siswa yang tertua adalah 13 tahun dan yang termuda adalah 10 tahun.
Berdasarkan nilai raport kelas IV, dapat disimpulkan bahwa kemampuan akademik anak perempuan lebih tinggi dari anak laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari peringkat 10 besar yang didominasi anak perempuan. Peringkat 1 – 3 juga perempuan.
1.2. Guru
Peneliti saat ini mempunyai pendidikan tertinggi D2 PGSD. Latar belakang pendidikan sebelumnya adalah SMA. Berdasarkan pembagian tugas di sekolah peneliti adalah Guru Kelas V. Sehingga peneliti juga mengampu mata pelajaran yang lain kecuali pendidikan Olah Raga dan Kesehatan dan Pendidikan Agama yang sudah diampu oleh guru mata pelajaran.
1.3. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar yang ada di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) SD Negeri.... Tahun Pelajaran 2019 / 2019 yang sesuai dengan Standar Isi yang sudah ditetapkan oleh BSNP. Dari Standar Kompetensi dan Kompetemsi Dasar suah dijabarkan Silabus kemudian dalam Program Tahunan ( Prota ), Program Semester ( Promes ), Program Mingguan ( Proming ) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
1.4. Sumber Belajar
Sumber belajar utama adalah buku cetak dari Buku Sekolah Elektronik ( BSE ). Peneliti juga menggunakan sumber belajara yang lain seperti surat kabar, majalah, tabloid dan juga internet.
1.5. Prosedur Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada akhir Siklus I berguna untuk mengetahui hasil belajar isswa setelah diadakan penelitian dengan menerapkan metode yang telah direncanakan. Hasil evaluasi pada siklus I kemudian di analisis dan dibandingkan dengan kondisi sebelum diadakan penelitian. Setelah dianalisis, kemudian akan diambil tindakan berikutnya. Dari hasil analisis maka diambil tindakan berikutnya atau masuk siklus yang ke II .
1.6. Lingkungan Belajar
Pembelajaran dilakukan di dalam ruang kelas V. Ruang kelas V diapit kelas IV dan VI. Luas ruang kelas V cukup memadai untuk dilakukan pembelajaran. Setiap meja ditempati oleh dua anak dengan kursi panjang yang digunakan bersama.
2. Variabel Proses
Proses belajar mengajar yang diterapkan guru lebih banyak klasikal. Untuk menanamkan/ memantapkan pengusaan materi yang diberikan pada pembelajaran IPS, guru sering bertanya berulang-ulang kepada siswa dengan pertanyaan yang sama, namun ditujukan kepada siswa yang berbeda. Guru berjalan berkeliling kelas secukupnya untuk memberikan pertanyaan atau memberikan motivasi baik individu maupun kelompok.
C. Rencana Tindakan
1. Perencanaan
Penelitian direncanakan pada bulan November 20… sampai dengan bulan Desember 20…. Penelitian direncanakan selama 2 siklus. Siklus ke-1 terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan 2 jam pelajaran, setiap jam pelajaran 35 menit. Inti dari Siklus 1 adalah pembentukan kelompok dan pembagian tugas dalam pembuatan kliping. Selengkapnya rencana penelitian tiap siklus kami sajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 1
Rencana Kegiatan Siklus 1
No Hari, Tanggal Rencana Kegiatan Ket
1 Jum’at,
13-11-2019 dan
20-11-2019 a. Rencana:
1) Menyiapkan RPP
2) Menyiapkan lembar observasi
3) Menyiapkan alat dokumentasi (Kamera)

2 b. Tindakan
1) Kegiatan awal/ apersepsi
2) Kegiatan inti
3) Kegiatan akhir

3 c. Pengamatan
Melakukan observasi selama Kegiatan Belajar Mengajar dengan dibantu Kepala Sekolah dan rekan guru SD Negeri....

4 d. Refleksi
Melakukan evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar dalam penelitian  bersama kepala sekolah dan rekan guru

Keterangan: Pada akhir siklus 1 diadakan evaluasi (20 November 2019)

Siklus 2 direncanakan hari Jum’at  tanggal 4 Desember 2019. Siklus 2 dilaksanakan setelah melakukan kajian dan analisis data  yang diperoleh dari penelitian pada siklus 1. Selengkapnya kegiatan siklus 2 kami saikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 2
Rencana Kegiatan Siklus 2

No Hari, Tanggal Rencana Kegiatan Ket
1 Jum’at,
04-12-2019 a. Rencana:
1) Menyiapkan RPP
2) Menyiapkan lembar observasi
3) Menyiapkan alat dokumentasi (Kamera)

2 b. Tindakan
1) Kegiatan awal/ apersepsi
2) Kegiatan inti
3) Kegiatan akhir

3 c. Pengamatan
Melakukan observasi selama Kegiatan Belajar Mengajar dengan dibantu Kepala Sekolah dan rekan guru SD Negeri....

4 d. Refleksi
Melakukan evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar dalam penelitian  bersama kepala sekolah dan rekan guru

Selama melakukan penelitian, peneliti dibantu oleh kepala Sekolah dan Guru SD Negeri.... sebagai observer. Keterlibatan kepala sekolah dan guru untuk melakukan penilaian terhadap proses Kegiatan Belajar Mengajar selama penelitian dan mengadakan penilaian siswa selama melakukan kegiatan kerja kelompok. Untuk itu guru melibatkan guru kelas IV SD Negeri..... Pertimbangannya adalah, guru kelas IV sudah mengenal dengan baik siswa dan siswi yang sekarang duduk di kelas V. Sehingga diharapkan penilaian lebih akurat datanya.

2. Observasi dan Interpretasi
Observasi dilakukan oleh peneliti dan berkolaborasi dengan teman sejawat yang ada di SD Negeri..... Instrumen observasi sudah disiapkan sebelumnya. Observasi dilaksanakan pada waktu Kegiatan Belajar Mengajar sebelum menggunakan metode pembuatan berkelompok maupun sesudanhya. Hal-hal yang diobservasi meliputi proses Kegiatan Belajar Mengajar dan hasil atau produk dari kerja kelompok tersebut.

3. Analisis dan refleksi
Analisis dan refleksi yang direncanakan berguna untuk acuan terhadap tindakan yang akan dilakukan kemudian. Juga berguna untuk memperbaiki metode dan strategi yang telah direncanakan agar hasil yang diharapkan semakin baik/ meningkat.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Data merupakan komponen yang penting dalam penelitian ini. Data yang diperoleh bergunamuntuk mengidentifikasi tingkat kenerhasilan pembelajaran dengan metode pembuatan kliping berkelompok yang dipergunakan pada pembelajaran “Keanekaragama Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia” dengan materi pokok rumah adat dan tarian adat di Indonesia.
Data dalam penelitian ini merupakan penilaian terhadap siswa selama mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar. Peneliti memberikan penilaian menyeluruh terhadap seluruh aspek yang ada pada anak. Aspek tersebut meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek yang dinilai tersebut adalah:
1. Penilaian dari aspek kognitif diberikan dalam bentuk soal evaluasi tertulis.
2. Dari segi afektif yaitu hasil observasi terhadap sikap siswa selama melakukan kerja kelompok.
3. Penilaian unjuk kerja yang berupa produk hasil kerja kelompok.

E. Indikator Kinerja
Keberhasilan penelitian dengan Kompetensi Dasar “ Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia” dengan menggunkana metode pembuatan kliping berkelompok dinyatakan meningkat hasil belajarnya bila 85% ( 25 ) anak didik mempunyai nilai minimal sesuai nilai SKBM yang telah ditentukan pada awal Tahun Pelajaran 2019/ 2019. Nilai SKBM IPS pada tahun pelajaran 2019/ 2019 adalah 68. Nilai yang dimaksud adalah akumulasi nilai tes formatif, nilai sikap dan nilai produk yang ada pada tiap siklus.
F. Teknik Analisis Data
Jenis data yang akan dianalisis pada penelitian kali ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Untuk data kuantitatif dilakukan dengan cara membandingkan hasil belajar sebelum dan sesudah mengimplentasikan Metode Pembuatan Kliping Berkelompok sebelum penelitian ( pra siklus ) dengan hasil belajar pada siklus 1 dan 2. Data kualitatif disajikan dalam bentuk catatan dalam lembar observasi siswa selama melakukan kkerja kelompok dan produk kerja kelompok berupa kliping. Pada tahap akhir, data kulaitatif dikonversi menjadi data kuantitatif, yang selanjutnya digabungkan dengan data kuantitatif dari hasil tes. Setelah digabungkan maka akan menjadi nilai akhir siswa pada siklus 1 maupun siklus yang ke-2.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Kondisi Awal
Sebelum diadakan penelitian, guru lebih banyak melakukan Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) dengan model klasikal. Untuk mengajarkan keanekaragaman Rumah Adat dan Tarian Adat di Indonesia guru mempergunakan gambar-gambar atau foto dan ditunjukkan didepan kelas. Gambar atau foto tersebut sudah dipersiapkan guru sebelumnya. Siswa mengamati gambar-gambar tersebut. Disela-sela Kegiatan Belajar Mengajar guru mengdakan tanyajawab tentang materi pembelajran yang diberikan untuk mengukur daya tangkap siswa terhadap materi yang diberikan. Tanya jawab juga dimaksudkan untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap guru dan pelajaran. Namun setelah diadakan evaluasi belajar pada akhir pembelajaran, hasil evaluasi tersebut masih jauh dari harapan.
Siswa dinyatakan berhasil atau tuntas jika nilai SKBM pada Kompetensi Dasar pokok pelajaran tersebut adalah 68. Sehingga siswa yang belum mendapatkan nilai 68 dikategorikan belum tuntas belajarnya. Selain itu siswa juga belum memiliki ketrampilan sosial, berinisiatif dan bisa membuat suatu produk berupa kliping.

Pada Siklus 1 sudah diterapkan kerja kelompok. Pembentukan kelompok diserahkan pada siswa. siswa diberi kebebasan untuk memilih anggotanya. Ternyata cara tersebut kurang efektif, karena kelompok yang terbentuk homogen. Anak laki-laki berkelompok dengan anak laki-laki, anak perempuan berkelompok dengan perempuan. Anak-anak yang pandai juga menjadai satu kelompok dan sebaliknya.

Dalam kerja kelompok tampak kesenjangan yang sangat mencolok. Kumpulan anak-anak pandai dengan cepat menyelesaiakan tugas. Sementara kelompok anak-anak dengan kemampuan kurang tidak dapat berbuat apa-apa. Demikian juga dengan hasil evaluasi belajar, kelompok anak-anak pandai mendapatkan nilai yang jauh lebih baik.

Penilaian sebelum diadakan penelitian meliputi dua aspek yaitu perilaku siswa selama mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar dan evaluasi tertulis pada akhir Kegiatan Belajar Mengajar . Hasil belajar siswa sebelum diadakan penelitian disajikan pada tabel 3 di bawah ini:

Tabel 3
Rekapitulasi Penilaian Hasil Belajar Pra Siklus

No Nilai Jumlah Prosentase
1 30,0 - 40,0 4 14%
2 40,1 - 50,0 6 21%
3 50,1 - 60,0 6 21%
4 60,1 - 70,0 7 24%
5 70,1 - 80,0 4 14%
6 80,1 - 90,0 2 7%
7 90,1 - 100 0 0%

  Jumlah 29 100%
Tuntas 6 21%
Tidak tuntas 23 79%
Rata-rata 56,7

Tertinggi 86,3
Terendah 31,1
Median 55,2
Modus 65,6
Standar deviasi 16,0

Berdasarkan data di atas, tampak bahwa tingkat ketuntasan belajar sebelum diadakan tindakan sangat rendah. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan adalah 68, mayoritas siswa belum dapat mencapainya. Hal ini menunjukkan rendahnya hasil belajar IPS siswa pada pembelajaran Pra Siklus. Terlihat pula adanya ketimpangan yang cukup besar antara nilai tertinggi dan terendah. Hal itu terlihat dari standar deviasi hasil belajar Pra Siklus.

B. Diskripsi Siklus 1
Hasil evaluasi yang diadakan Pra Siklus menjadi acuan untuk diambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus 1 peneliti menerapkan metode Pembuatan Kliping Berkelompok. Dari hasil evaluasi Pra Siklus, peneliti mengambil tindakan awal sebelum pelaksanaan siklus 1. Tindakan tersebut yaitu membentuk kelompok dan pembagian tugas tiap kelompok dan anggotanya. Tiap kelompok dipimpin oleh seorang ketua. Tugas tersebut berupa mencari gambar atau foto-foto rumah dan tarian adat di Indonesia
Pembentukan kelompok ditentukan oleh guru. Hal ini dilakukan agar terjadi keberimbangan. Keberimbangan itu berupa merata antara jumlah laki-laki dan perempuan, dan kemampuan anak yang berimbang. Setiap kelompok terdiri dari 4 anak laki-laki dan 3 orang anak perempuan dan salah satu kelompok terdiridari 4 anak laki-laki.

Pada awal pertemuan siklus 1 guru masih memberikan uraian materi secara sekilas. Hal ini dimaksudkan agar ada kesamaan konsep antara guru dan siswa. Setelah menerima uraian singkat materi, siswa mengadakan kerja kelompok. Dalam kerja kelompok ini, siswa mengumpulkan gambar atau foto rumah dan tarian adat di Indonesia yang telah di bawa dari rumah. Setiap siswa sebelumnya sudah mendapat tugas dari ketua kelompok untuk membawa gambar atau foto rumah dan tarian adat di Indonesia. Setelah terkumpul, siswa diminta menempelkan gambar atau foto tersebut pada buku kliping yang sudah disediakan. Gambar atau foto tersebut kemudian diberi keterangan tentang nama dan asal daerah dari tarian adat maupun rumah adat.

Pada akhir pembelajaran guru memberikan penilaian terhadap anak didik. Penilaian pada siklus 1 meliputi penilaian dari aspek afektif siswa berupa perilaku siswa pada saat melakukan kerja kelompok yang meliputi aspek kerjasama, inisiatif dan perhatian siswa. Penilaian kedua adalah penilaian dari aspek psikomotorik siswa yaitu dari segi produk kerjasama, yaitu berupa kliping. Penilaian produk meliputi aspek: Kreatifitas, kerapian dan isi. Penilaian yang terakhir adalah penilaian evaluasi tertulis. Evaluasi tertulis berguna untuk mengukur aspek kognitif siswa berupa pemahaman terhadap materi yang diberikan. Penilaian sikap Siklus 1 disajikan dalam tabel 4 berikut ini:

Tabel 4
Penilaian Sikap dalam Kerja Kelompok Siklus 1
No Kriteria Penilaian Sikap Jumlah siswa Prosentase
1 Kerjasama Tidak Aktif ( TA ) 8 28%
Cukup Aktif ( CA ) 15 52%
Sangat Aktif ( SA ) 6 20%

2 Berinisiatif Tidak Aktif ( TA ) 18 63%
Cukup Aktif ( CA ) 10 34%
Sangat Aktif ( SA ) 1 3%

3 Perhatian Tidak Aktif ( TA ) 9 31%
Cukup Aktif ( CA ) 15 52%
Sangat Aktif ( SA ) 5 17%

Tabel 5
Penilaian Produk Siklus 1
No Kelompok Kriteria Skor
Kreatifitas Kerapihan Isi
A B C A B C A B C
1 I 66,7
2 II 66,7
3 III 66,7
4 IV 77,8

Keterangan:
A: skor 3
B: Skor 2
C: Skor 1
Tahap akhir penilaian siklus 1 adalah penilaian formatif. Penilaian formatif dalam bentuk tes tertulis. Setelah mendapatkan nilai tertulis, kemudian nilai tersebut diolah kembali dengan nilai sikap dan produk. Hasil akhir pengolahan nilai tersebut disajikan dalam tabel 6 berikut ini:

Tabel 6
Rekapitulasi Penilaian Sikap, Produk dan Evaluasi Tertulis Siklus 1

No Nilai Jumlah Prosentase
1 30,0 - 40,0 0 0%
2 40,1 - 50,0 0 0%
3 50,1 - 60,0 2 7%
4 60,1 - 70,0 14 48%
5 70,1 - 80,0 9 31%
6 80,1 - 90,0 4 14%
7 90,1 - 100 0 0%
Jumlah 29 100%
Tuntas 16 55%
Tidak tuntas 13 45%
Rata-rata 70,4
Tertinggi 86,7
Terendah 56,7
Median 68,9
Modus 68,9
Standar deviasi 8,5

Gambar 1
Perbandingan Evaluasi Hasil Belajar Pra Siklus dengan Siklus 1

Dari data-data yang disajikan tampak bahwa ada kemajuan hasil belajar dari Pra Siklus dengan Siklus 1. Indikator kemajuan itu dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
1. Jumlah siswa yang tuntas pada Siklus 1 meningkat menjadi 16 orang, sementara pada pra siklus hanya 6 orang.
2. Pada siklus 1 terdapat 28 anak yang mengalami peningkatan hasil belajar di banding Pra Sikus.
3. Rata-rata kelas meningkat dari 56, 7 pada Pra Siklus menjadi 70, 4 pada Siklus 1
4. Terjadi penurunan standar deviasi, yaitu dari 16 pada Pra Siklus menjadi 8,5 pada siklus 1. Penurunan nilai standar deviasi menunjukkan simpangan antara rata-rata kelas dengan perolehan nilai evaluasi anak tidak terlalu jauh. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa keberhasilan kelas meningkat.
5. Dari hasil kinerja, pada siklus 1 ada nilai tambah untuk siswa yaitu siswa dapat menghasilkan produk, yaitu kliping. Selain itu siswa juga mempunyai pengalaman dalam bekerjasama dengan teman-temannya, sehingga dapat meningkatkan ketrampilan sosialnya. Sementara pada Pra Siklus lebih banyak pada aspek kognitifnya

Namun demikian hasil yang diperoleh pada Siklus 1 belum mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila 85% (25 anak) mendapatkan nilai evaluasi hasil belajar minimal 68. Dari data dapat diperoleh informasi bahwa siswa yang telah tuntas pada siklus 1 baru mencapai 55% ( 16 orang ). Oleh karena itu penelitian dilanjutkan dengan mempersiapkan siklus 2.

Sebelum melakukan tindakan pada siklus 2 diadakan refleksi proses pembelajaran. Refleksi diadakan dengan melibatkan teman sejawat dan kepala sekolah. Kegiatan refleksi bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer, agar pada siklus 2 hasil evaluasi pembelajaran mencapai target yang telah ditentukan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut ini:
1. …….. (Kepala Sekolah/ Observer)
Sumber kliping jangan dibatasi dari majalah, koran, atau tabloid. Tetapi, anak diberi kebebasan dalam mencari sumber kliping. Salah satunya adalah dari internet. Karena di Desa .............. sudah ada warnet. Selain dapat dipergunakan untuk menyelesaikan tugas, juga dapat mengenalkan siswa tentang kegunaan positif dari internet.
2. ……….. (Rekan Guru/ Observer)
Soal evaluasi sebaiknya isian, sehingga meminimalkan siswa berspekulasi dalam menjawab dan dapat untuk mengukur pemahaman siswa yang lebih baik dari soal pilihan ganda
3. …………. (Rekan guru/ Observer)
Keberimbangan anggota kelompok agar dipertimbangkan kembali. Setiap kelompok dikondisikan berimbang dari segi jumlah siswa laki-laki dan perempuan, serta kemampuan siswa yang ada dalam kelompok usahakan berimbang.
Oberserver juga melakukan pengamatan terhadap guru yang sedang melakukan penelitian. Hasil observasi terhadap aktifitas guru disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 7
Hasil Observasi terhadap Guru

No Aspek yang diamati Kriteria
A B C D
1 Kegiatan Pra Pembelajaran
2 Kegiatan Membuka Pelajaran
3 Kegiatan Inti
A. Penguasaan Materi Pembelajaran
B. Pendekatan / Strategi Pembelajaran
C. Pemanfaatan media pembelajaran / sumber belajar
D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
4 Kegiatan Penutup

C. Diskripsi Siklus 2
Siklus 2 didakan dengan tetap menggunakan metode pembuatan kliping berkelompok. Hasil refleksi dengan teman sejawat/ observer menjadi salah satu pertimbangan untuk melaksanakan pendekatan yang lebih baik lagi. Sebelumnya guru sudah membentuk kelompok baru dengan keberimbangan antara siswa laki-laki dan perempuan serta kemampuan siswa yang ada di masing-masing kelompok. Masing-masing anggota kelompok mendapatkan tugas baru, tetapi materi tetap sama, yaitu keanekaragaman rumah adat dan tarian adat di Indonesia. Pada siklus 2 siswa mendapatkan porsi tugas lebih banyak daripada siklus 1. Namun demikian karena sudah mempunyai bekal pengetahuan yang didapat pada siklus 1 diperkirakan tugas baru ini tidak memberatkan bagi siswa. Bahkan dapat meningkatkan pengetahuan bagi siswa.
Sebelum masuk siklus 2, beberapa hari sebelumnya guru sudah mempersiapkan rencana. Rencana tersebut berupa membagi kelompok menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 4 atau 5 siswa. Berhubung di kelas V siswanya berjumlah 29, maka dibagi menjadi 7 kelompok. Enam kelompok mempunyai 4 anggota dan satu kelompok mempunyai 5 anggota. Siswa juga diberi tugas mencari sumber kliping tidak hanya dari buku, majalah, koran maupun tablois, tetapi juga diperbolehkan dari internet. Langkah-langkah pembelajaran siklus 2 adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran diadakan di ruang kelas dengan metode pembuatan kliping berkelompok.
2. Guru menjelaskan kembali tujuan pembelajaran
3. Tempat duduk diatur sedemikian rupa, sehingga anggota kelompok dapat berhadap-hadapan. Tujuannya agar komunikasi antar siswa berjalan lancar. Pengaturan tempat duduk dibuat agar guru mudah mengakses seluruh kelompok, agar mudah memberikan bimbingan.
4. Siswa diminta untuk menempelkan gambar rumah adat atau tarian adat dan memberikan keterangan nama dan asal daerah.
5. Pada siklus 2 ini, guru juga mengajarkan cara membuat kata pengantar kliping, desain cover kliping dan daftar isi. Pada tahap ini guru sudah mempersiapkan konsepnya, sehingga anak tinggal menyesuaikan dengan kelompoknya. desain cover kliping, kata pengantar dan daftar isi dikerjakan dengan tulis tangan.

Penilaian siklus 2 sama dilakukan seperti pada siklus 1, yaitu penilaian sikap, produk dan evaluasi tertulis. Pada penilaian proses dibantu oleh teman sejawat selaku observer. Teman sejawat yang dipilih untuk melakukan penilaian proses adalah guru kelas 4. Alasan penunjukkan guru Kelas IV adalah karena guru Kelas IV lebih mengenal siswa Kelas V. Sehingga penilaian proses benar-benar lebih akurat dan obyektif. Rekapitulasi penilaian proses, produk dan evaluasi tertulis Siklus 2 disajikan dalam tabel 6 berikut ini:

Tabel 8
Penilaian Sikap dalam Kerja Kelompok Siklus 2

No Jenis Penilaian Sikap Jumlah siswa Prosentase
1 Kerjasama Tidak Aktif ( TA ) 9 31%
Cukup Aktif ( CA ) 15 52%
Sangat Aktif ( SA ) 5 17%

2 Berinisiatif Tidak Aktif ( TA ) 15 52%
Cukup Aktif ( CA ) 12 41%
Sangat Aktif ( SA ) 2 7%

3 Perhatian Tidak Aktif ( TA ) 3 10%
Cukup Aktif ( CA ) 21 72%
Sangat Aktif ( SA ) 5 18%

Tabel 9
Penilaian Produk Siklus 2

No Kelompok Kriteria Skor
Kreatifitas Kerapihan Isi
A B C A B C A B C
1 I 88,9
2 II 77,8
3 III 66,7
4 IV 77,8
5 V 88,9
6 VI 66,7
7 VII 66,7

Keterangan:
A: skor 3
B: Skor 2
C: Skor 1

Tahap akhir penilaian siklus 2 adalah penilaian formatif. Penilaian formatif dalam bentuk tes tertulis. Setelah mendapatkan nilai tertulis, kemudian nilai tersebut diolah kembali dengan nilai sikap dan produk. Hasil akhir pengolahan nilai tersebut disajikan dalam tabel 10 berikut ini:

Tabel 10
Rekapitulasi Penilaian Siklus 2
No Nilai Jumlah Prosentase
1 30,0 - 40,0 0 0%
2 40,1 - 50,0 0 0%
3 50,1 - 60,0 0 0%
4 60,1 - 70,0 5 17%
5 70,1 - 80,0 14 48%
6 80,1 - 90,0 7 24%
7 90,1 – 100 3 10%
Jumlah 29 100%
Tuntas 25 86%
Tidak tuntas 4 14%
Rata-rata 79,0

Tertinggi 94,4
Terendah 63,3
Median 77,8
Modus 77,2
Standar deviasi 8,0

Gambar 2

Perkembangan Nilai Evaluasi Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
Tabel 11
Ketuntasan Hasil Belajar

No Aspek Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
1 Jumlah 1645,2 2042,0 2290,0
2 Rata-rata 56,7 70,4 79,0
3 Tertinggi 86,3 86,7 94,4
4 Terendah 31,1 56,7 63,3
5 Median 65,6 80,0 79,4
6 Modus 65,6 68,9 77,2
7 Standar deviasi 16,0 8,5 8,0
8 Nilai ≥ 68 ( Tuntas ) 6 16 25
9 Nilai < 68 ( Belum Tuntas ) 23 13 4
10 Prosentase Tuntas 21 % 55 % 86 %
11 Prosentase Belum Tuntas 79 % 45 % 14 %

Dari data –data yang disajikan tampak bahwa pada Siklus 2 terdapat 25 siswa yang telah tuntas nilai hasil belajarnya. Sehingga penelitian tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. Sementara 4 orang yang belum tuntas diberikan remidi berupa tugas rumah yang harus dikumpulkan. Tugas rumah tersebut adalah mengumpulkan gambar atau foto rumah adat dan tarian adat yang semula tidak diketahui oleh anak tersebut.

D. Pembahasan Hasil Penelitian
Penggunaan Metode Pembuatan Kliping Berkelompok dapat meningkatkan hasil belajar 19 orang siswa. Siswa –siswa yang hasil belajarnya tuntas setelah diberi tindakan dengan metode tersebut mempunyai karakter sebagai berikut:
a. Membutuhkan metode yang tepat untuk memahami materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Dalam hal ini, Metode Pembuatan Kliping Berkelompok dapat membantu mereka.
b. Membutuhkan bantuan teman untuk memahami materi tersebut.
c. Tingkat kepercayaan diri siswa terhadap kemampuan dirinya sendiri kurang

Metode pembuatan kliping berkelompok ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap 6 orang siswa untuk meningkatkan hasil belajar mereka tentang keanekragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Siswa-siswa tersebut sebelum diadakan tindakan sudah tuntas hasil belajarnya. Siswa-siswa tersebut juga dominan ketika kerja kelompok dan menjadi pemimpin bagi teman-temannya. Mereka juga menjadi tempat bertanya bagi anggota kelompoknya.

Metode Pembuatan Kliping Berkelompok tidak berhasil menuntaskan hasil belajar 4 siswa Kelas V untuk memahami materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Siswa-siswa tersebut diantaranya memiliki sifat dan latar belakang sebagai berikut:
a. Dari segi kemampuan kognitif memang rendah, siswa tersebut dari pernah mengalami tinggal kelas pada kelas-kelas sebelumnya.
b. Tidak pernah memperhatikan ketika diberi pelajaran
c. Sering membuat ulah ketika pelajaran sedang berlangsung, ulah tersebut mengganggu jalannya pelajaran.

Peningkatan hasil belajar dengan menerapkan metode pembuatan Kliping Berkelompok dapat efektif bila dikolaborasikan dengan hal-hal berikut ini:
a. Pemberian tugas Pekerjaan Rumah ( PR )
Pekerjaan Rumah berfungsi untuk mempersiapkan siswa baik individu maupun kelompok. PR yang dimaksud adalah mencari sumber-sumber kliping baru, menyiapkan peralatan dan mempersiapkan kekompkan siswa agar saat kerja kelompok dikelas lebih cepat menyelesaikan. PR juga berguna untuk mempersiapkan materi lebih dini bagi siswa, sehingga pada saat bekerja kelompok siswa dapat lebih aktif.
b. Kliping
Kliping yang merupakan hasil akhir atau produk dari kerja kelompok ternyata juga menyebabkan peningkatan hasil belajar siswa. Dengan melihat kliping, kliping tersebut adalah hasil kerja siswa sendiri, mereka mengalami secara langsung pembuatan kliping. Pengalaman secara langsung semakin memperkuat pemahaman mereka terhadap materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

c. Kerja kelompok
Kerja kelompok memberikan kontribusi pada peningkatan hasil belajar siswa. Selain disisi kognitif berupa nilai evaluasi, kerja kelompok juga dapat mengembangkan sikap sosial pada siswa. Siswa menjadi terlatih untuk saling membantu dalam menyelesaiakan suatu pekerjaan. Siswa juga belajar tentang kepemimpinan dan menghormati sesama. Kerja kelompok juga dapat menolong siswa dengan kemampuan rendah untuk menyelesaikan tugas.

d. Tutor Sebaya
Bagi siswa yang mempunyai kemampuan lebih dibanding dengan teman-temannya dapat berfungsi sebagai tutor sebaya. Siswa yang pada bagian tertentu kurang memahami penjelasan atau materi dari guru, dapat tertolong dengan tutor sebaya. Tutor sebaya akan memberikan penjelasan atau keterangan dengan bahasa anak, sehingga lebih mudah dicerna. Pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Adanya kelompok juga akan menimbulkan kompetisi. Dengan adanya kompetisi akan memacu semangat belajar pada diri siswa, untuk memberikan kontribusi pada kelompoknya agar menjadi yang terbaik. Kontribusi yang diberikan antara lain berupa:
a. Mencari sumber kliping dari berbagai sumber, agar koleksi kliping kelompoknya banyak.
b. Adanya keinginan untuk mencari sumber kliping yang berbeda dari kelompoknya.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan data-data yang diperoleh pada siklus 1 dan Siklus 2 pada pembelajaran keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia dengan materi pokok Rumah Adat dan Tarian Adat Indonesia di Kelas V SD Negeri...., maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan metode Pembuatan Kliping berkelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri.... pada Semester Satu Tahun Pelajaran 2019/ 2019 tentang keragaman Suku Bangsa dab Budaya di Indonesia.
2. Penggunaan Metode Pembuatan Kliping berkelompok pada penelitian ini tidak hanya meningkatkan prestasi akademik aspek kognitif. Tetapi juga meningkatkan kemampuan aspek afektif siswa. Kerja kelompok dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam berinteraksi dengan dengan orang lain sehingga dapat meningkatkan ketrampilan sosial pada anak. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang aktif dalam bekerjasama, berinisiatif dan perhatian yang makin meningkat pada Siklus 1 dan Siklus 2
3. Penggunaan Metode Pembuatan Kliping Berkelompok juga berhasil meningkatkan kemampuan anak dibidang psikomotorik, yaitu dapat menghasilkan produk.
Penggunaan Metode pembuatan Kliping Berkelompok akan lebih efektif bila dikolaborasikan dengan
4. Penggunaan Metode pembuatan Kliping Berkelompok akan semakin optimal bila dikolaborasikan dengan metode yang lain, yaitu:
a. Pemberian Tugas atau PR
b. Pemanfaatan kliping sebagai sumber belajar
c. Kerja kelompok
d. Tutor Sebaya

B. Saran
Penggunaan Metode Pembuatan Kliping Berkelompok ternyata dapat meningkatkan hasil pembelajaran IPS tentang Keanekaragaman Suku bangsa dan Budaya Bangsa Indonesia dengan materi pokok Rumah Adat dan Tarian Adat Indonesia. maka berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
a. Mendorong Guru-guru SD Negeri.... untuk menggunakan metode Pembuatan Kliping Berkelompok dalam Pelajaran IPS, khususnya untuk menyampaikan materi yang serumpun  dengan Kergaman Suku Bangsa dan Budaya Indonesia.
b. Penyediaan Sarana dan prasarana terkait dengan Metode Pembuatan Kliping Berkelompok dianggarkan dalam RAPBS. Misalnya, berlangganan koran, majalah, tabloid dan berlangganan internet.
2. Guru
a. Guru-guru SD Negeri.... agar menggunakan Metode Pembuatan Kliping Berkelompok dalam Pelajaran IPS.
b. Bagi guru yang akan menggunakan Metode kliping Berkelompok dalam membentuk kelompok harus ditentukan guru. Hal ini bertujuan untuk menghindari kelompok yang homogen ( anak pandai bergabung dengan anak pandai dan anak yang kurang pandai menjadi satu kelompok).
3. Siswa
a. Gunakan Koran, majalah, tabloid sebagai sumber belajar tambahan selain Buku Pelajaran yang baku.
b. Bagi siswa yang mempunyai kemampuan lebih, sebaiknya ikut memberikan bimbingan kepada teman-teman yang kurang mampu
c. Buatlah kliping terhadap materi-materi yang Keanekaragaman Suku bangsa dan Budaya di Indonesia agar pemahaman terhadap materi makin baik.
d. Bekerjalah secara kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit.

DAFTAR PUSTAKA

Istiyah, S.Pd, Asih Marwati, S.Pd.2012. Media Pembelajaran. Jakarta Barat : Multi Kreasi Satudelapan.

Prof. Suherli Kusmana, M.Pd. 2011. Model Pembelajaran Siswa Aktif. Jakarta Selatan : Sketsa Aksara Lalitya

Drs.Nurhadi, MM, Suwardi, M.Pd. 2011. Evaluasi Pembelajaran Yang Efektif dan Menyenangkan.Jakarta Barat : Multi Kreasi Satudelapan.
.

Drs.Nurhadi, MM, 2011. Menciptakan Pembelajaran IPS Efektif dan Menyenangkan. Jakarta Barat : Multi Kreasi Satudelapan.

H.M. Surya, dkk, 2005 .Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: Depdiknas, Universitas Terbuka

Agus Suprijono.2009. Cooperative Learning teori dan aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Supardi Suhardjono, 2012. Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Andi Offset.

Eddy Soetrisno. 2011. Kamus Populer Bahasa Indonesia. Bandung.Sinergi Pustaka Indonesia

Siti Syamsiyah, dkk.2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta : Depdiknas

(Moloeng, 2004:330, http://dunia-penelitian.blogspot.com/2011/10/pengertian-teknik-triangulasi.html)
Burn, (http://pengawassekolahaceh.blogspot.com/2014/02/validitas-dalam-ptk.html)


Pengolahan Nilai Siklus 1

No Nama Siswa Jenis Penilaian Jml: A+B+2C Nilai Akhir A+B+2C
4 Keter
capaian
A B C
1 NN 55,6 66,7 60,0 242,3 60,6 BT
2 NN 55,6 66,7 76,7 275,7 68,9 T
3 NN 44,4 66,7 76,7 264,5 66,1 BT
4 NN 33,3 77,8 66,7 244,5 61,1 BT
5 NN 55,6 66,7 63,3 248,9 62,2 BT
6 NN 55,6 66,7 90,0 302,3 75,6 T
7 NN 66,7 66,7 70,0 273,4 68,3 T
8 NN 44,4 66,7 66,7 244,5 61,1 BT
9 NN 44,4 77,8 86,7 295,6 73,9 T
10 NN 33,3 66,7 70,0 240,0 60,0 BT
11 NN 55,6 66,7 76,7 275,7 68,9 T
12 NN 33,3 66,7 63,3 226,6 56,7 BT
13 NN 55,6 66,7 73,3 268,9 67,2 BT
14 NN 66,7 66,7 90,0 313,4 78,3 T
15 NN 66,7 66,7 76,7 286,8 71,7 T
16 NN 55,6 66,7 70,0 262,3 65,6 BT
17 NN 44,4 77,8 73,3 268,8 67,2 BT
18 NN 55,6 66,7 73,3 268,9 67,2 BT
19 NN 88,9 66,7 93,3 342,2 85,6 T
20 NN 55,6 77,8 76,7 286,8 71,7 T
21 NN 66,7 66,7 86,7 306,8 76,7 T
22 NN 66,7 66,7 93,3 320,0 80,0 T
23 NN 44,4 77,8 60,0 242,2 60,6 BT
24 NN 88,9 77,8 90,0 346,7 86,7 T
25 NN 88,9 66,7 93,3 342,2 85,6 T
26 NN 55,6 66,7 80,0 282,3 70,6 T
27 NN 44,4 66,7 70,0 251,1 62,8 BT
28 NN 77,8 66,7 90,0 324,5 81,1 T
29 NN 55,6 77,8 93,3 320,0 80,0 T
  Jumlah 2041,9
A : Sikap Rata-rata 70,4
B : Produk Tertinggi 86,7
C : Evaluasi tertulis Terendah 56,7
BT : Belum Tuntas Median 68,9
T : Tuntas Modus 68,9
  Standar deviasi 8,5
Nilai ≥ 68 ( Tuntas ) 16
 
Nilai < 68 ( Belum Tuntas ) 13

Penilaian Produk Siklus 2


Pengolahan Nilai Siklus 2

No Nama Siswa Jenis Penilaian Jumlah: A+B+2C Nilai Akhir A+B+2C
4 Keter
capaian
A B C
1 NN 55,6 77,8 90,0 313,4 78,3 T
2 NN 55,6 88,9 80,0 304,5 76,1 T
3 NN 44,4 66,7 83,3 277,7 69,4 T
4 NN 44,4 66,7 76,7 264,5 66,1 BT
5 NN 55,6 66,7 90,0 302,3 75,6 T
6 NN 55,6 66,7 93,3 308,9 77,2 T
7 NN 66,7 77,8 86,7 317,9 79,5 T
8 NN 55,6 88,9 93,3 331,1 82,8 T
9 NN 55,6 66,7 90,0 302,3 75,6 T
10 NN 44,4 88,9 60,0 253,3 63,3 BT
11 NN 55,6 77,8 96,7 326,8 81,7 T
12 NN 55,6 66,7 73,3 268,9 67,2 BT
13 NN 55,6 88,9 100,0 344,5 86,1 T
14 NN 66,7 66,7 100,0 333,4 83,3 T
15 NN 66,7 77,8 83,3 311,1 77,8 T
16 NN 44,4 88,9 83,3 299,9 75,0 T
17 NN 44,4 77,8 73,3 268,8 67,2 BT
18 NN 66,7 66,7 86,7 306,8 76,7 T
19 NN 77,8 77,8 100,0 355,6 88,9 T
20 NN 55,6 66,7 93,3 308,9 77,2 T
21 NN 77,8 88,9 100,0 366,7 91,7 T
22 NN 66,7 66,7 93,3 320,0 80,0 T
23 NN 44,4 66,7 96,7 304,5 76,1 T
24 NN 88,9 88,9 100,0 377,8 94,4 T
25 NN 88,9 88,9 100,0 377,8 94,4 T
26 NN 77,6 66,7 93,3 330,9 82,7 T
27 NN 55,6 66,7 93,3 308,9 77,2 T
28 NN 77,8 77,8 100,0 355,6 88,9 T
29 NN 77,6 66,7 86,7 317,7 79,4 T
  Jumlah 2290,0
A : Sikap Rata-rata 79,0
B : Produk Tertinggi 94,4
C : Evaluasi tertulis Terendah 63,3
BT : Belum Tuntas Median 77,8
T : Tuntas Modus 77,2
  Standar deviasi 8,0
Nilai ≥ 68 ( Tuntas ) 25
  Nilai < 68 ( Belum Tuntas ) 4