Kenapa Kereta Api Berjalan Lambat Saat Berbelok

Kenapa Kereta Api Berjalan Lambat Saat Berbelok

Contents [Show Up]
Kenapa Kereta Api Berjalan Lambat Saat Berbelok/Menikung
Jangan harap KA bisa berjalan cepat pada track menanjak atau menikung : Di tikungan, ada batas kecepatan tertentu agar kereta tidak terlempar keluar rel akibat gaya sentrifugal (gaya sentrifugal adalah gaya yang mendorong ke arah luar lingkaran.), -sentripetal (gaya yang menuju ke pusat lingkaran). Masinis harus menurunkan kecepatan jika melewati tikungan. Bahkan beberapa tikungan memiliki rel paksa/gongsol untuk menahan KA agar tetap berada di relnya karena radius tikungan yang kecil.
Kenapa Kereta Api Berjalan Lambat Saat Berbelok/menikung
Semuanya sebetulnya berkaitan dengan ilmu fisika. Ketika kita melewati jalanan yang miring, badan akan terasa terlempar atau bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah belokan. Dalam fisika, ini dikenal dengan gaya sentrifugal, dan ini juga jadi alasan kenapa jalan belok dibuat miring.
Lihat Fakta Kereta Api  berbelok/menikung Video

Jalur kereta api yang ada di Indonesia ternyata masih banyak yang berbelak-belok, bahkan masih ada yang menanjak, karenanya di Indonesia masih belum ada kereta api "super cepat". Kereta api super cepat seperti yang ada pada negara-negara maju memerlukan jalan yang lurus, sementara di Indonesia struktur geografisnya banyak sekali pegunungan dan belokan, sehingga untuk membuat jalan yang lurus tanpa belokan/tikungan dan tanjakan akan memerlukan dan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Kita tidak boleh putus harapan, selama bumi ini masih berputar, dan selama masih ada hari esok,serta selama matahari masih terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat apapun bisa terjadi, jangankan kereta api super cepat, pasti akan bisa direalisasikan di Indonesia. Kemajuan dibidang tekhnologi transportasi akan menjawab pertanyaan dan tantangan Anda. Bahkan sudah ada rencana ""Akan ada kereta api super cepat jika doubel track selesai". Aamiin..

Awash di Ethiopia, 1985. Terbalik di Jembatan. 428 jiwa.
Peristiwa kecelakaan tragis itu menelan 428 korban jiwa yang disebabkan oleh kecepatan tinggi kereta ketika melewati jembatan berbelok.

Akibatnya, empat gerbong dari total lima yang ada anjlok (keluar jalur) dan terjun ke jurang di Sungai Awash, dimulai dari gerbong yang paling belakang.