Kehidupan Tidak Terasa Enak Tanpa Gigi Karena Itu "Jagalah"
Punya gigi sakit....... Jadi kepingin mencabut dan membuangnya, punya gigi berlubang.....Ih.... risih rasanya,,,,mudah BM (Bau Mulut ) lagi,,,,ga punya gigi,,,,aduh....susah makannya. Bersyukurlah punya gigi yang kuat dan sehat jagalah pemberian Alloh Subhanahu wata'ala sampai kita meninggal dan tidak membutuhkan gigi lagi.
Kesehatan gigi harus dimulai sejak dini (anak-anak, karena kalau tidak gigi yang kita punya akan habis dimakan kuman dan bakteri, ada yang berlubang dan rusak, sehingga kita akan mengalami kesulitan dan kesakitan. Sebelum itu terjadi maka mulailah merawat gigi sibuah hati anda dari sekarang, karena kalau tidak, Anda sebagai orang tua akan menanggung akibatnya juga, Anda akan sibuk dan tidak bisa tenang karena mendengar tangisan anak anda yang kesakitan giginya.
Bukankah kita sering melihat seseorang yang sakit gigi atau bahkan kita juga sering lihat anak-anak masih muda sudah ompong dan banyak gigi yang hilang. Aduh ga PD deh...masih muda ga punya gigi alias ompong. Dapat kita bayangkan sulitnya seorang kakek atau nenek yang sudah ompong ketika makan, Mereka hanya bisa makan yang lembek-lembek, mulutnya hanya "anyul-anyul" makan biji kacang, kacangnya lari kesana-kemari dan tidak hancur-hancur. Tentunya kita tidak ingin seperti Mereka yang ompong.
Penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi derajat kesehatan, proses tumbuh kembang, bahkan masa depan anak. Anak-anak menjadi rawan kekurangan gizi karena rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan selera makan mereka.Kemampuan belajar anak pun akan menurun sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar (Zatnika, 2009).
Artikel ini berisi tentang seluk beluk gigi dan cara merawatnya serta kelainan yang dapat terjadi pada gigi, semoga dapat membantu, dan menambah pengetahuan anda tentang gigi. sehingga Anda dapat menjaga kesehatan gigi anda dan gigi sibuah hati (anak-anak) anda. Jangan sampai anak-anak kita masih muda tapi giginya ompong/ memakai gigi palsu.. Aduh ...kasihan mereka akan minder dan tidak PD (Percaya Diri), mereka tidak bisa tertawa lepas karena takut kelihatan ompongnya, mereka tidak bebas makan karena giginya tidak lengkap/ompong.
Nah.... bagaimana cara menjaga gig agar tetap sehat dan kuat?
1. Begitu Gigi Susu Pertama Muncul, Kenalkan Anak Dengan Gosok Gigi
2. Rutinitas Sikat Gigi Harus Dilakukan Minimal Dua Kali Sehari (Pagi setelah sarapan dan Malam sebelum tidur)
3. Selalu Dampingi Anak Ketika Ia Masih Belajar untuk Menggosok Gigi
4. Merawat Gigi Susu Juga Dilakukan Lewat Makanan
5. Lakukan Perawatan Gigi Secara Rutin di Dokter Gigi Setiap 6 Bulan Sekali
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN GIGI
PERIODE GIGI SUSU
3-4 Bulan Kehamilan Pertumbuhan gigi Janin menumbuhkan jaringan cikal bakal gigi, sampai bayi terlahir calon bakal gigi masih akan tersembunyi dan tidak muncul hingga bayi berusia 3 bulan
Usia 3-8 Bulan Gigi susu pertama muncul
Usia 8-12 Bulan Pertumbuhan Gigi seri atas
Usia 16-24 Bulan Tumbuh gigi taring dan Gigi geraham
Usia 2-4 Tahun Jumlah Gigi Susu Anak menjadi lengkap
PERIODE GIGI BERCAMPUR/PERALIHAN (USIA 6 – 12 TAHUN)
Gigi anak terlihat tidak beraturan, kadang-kadang gigi tetapnya sudah tumbuh tetapi gigi sulungnya belum lepas. Apabila gigi sulung yang goyang itu tidak dapat lepas sebaiknya dibiarkan saja, karena dalam waktu beberapa hari gigi tersebut akan lepas sendiri, kecuali bila gigi pengganti sudah tampak mau tumbuh. Bila terlihat keadaan seperti ini segeralah dibawa Puskesmas /Dokter Gigi
PERIODE GIGI TETAP
GIGI TETAP TUMBUH LENGKAP DI DALAM MULUT USIA 12-13 TAHUN DITANDAI DENGAN TUMBUHNYA GIGI GERAHAM KEDUA
JIKA GIGI TETAP LEPAS ATAU DICABUT, SUDAH PASTI TIDAK ADA PENGGANTINYA
USIA 17-21 TAHUN AKAN ADA GIGI GERAHAM KETIGA
TAPI TIDAK SEMUA GIGI GERAHAM KETIGA INI TUMBUH TANPA MASALAH
Rumus Pertumbuhan Gigi
BAGIAN GIGI
Lapisan gigi dari luar ke dalam:
-Email
-Dentin
-Pulpa
KELAINAN GIGI YANG SERING DITEMUKAN PADA ANAK-ANAK
1. KARIES GIGI/ GIGI BERLUBANG
Tingginya angka karies gigi dan rendahnya status kebersihan mulut merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai pada kelompok usia anak. Karies gigi dapat menimbulkan kesulitan makan pada anak karena karies gigi menyebabkan penurunan fungsi gigi sebagai alat cerna. Seperti yang diungkapkan oleh Widyaningsih (2000,cit. Junaidi dkk.,2007), kesulitan makan pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu: faktor nutrisi, penyakit dan psikologis. Faktor penyakit yang mempengaruhi antaralain adanya kelainan pada gigi geligi dan rongga mulut seperti karies gigi, stomatitisdan gingivitis.
Gigi berlubang tejadi saat bakteri menggerogoti enamel gigi sehingga menyebabkan pembusukan dan akhirnya gigi berlubang. Makanan yang tersisa di gigi dan tidak dibersihkan akhirnya menjadi makanan untuk bakteri berkembang biak. Asam mengumpul pada gigi, terjadi pelunakan enamel gigi, akhirnya gigi berlubang. Lubang menjadi lebih besar jika dibiarkan, lubang pada gigi susu anak dapat berpindah ke gigi permanen anak.
Cara Mencegah:
Pemeriksaan berkala ke dokter gigi sejak dini dilakukan, Jadi jika terdeteksi ada gigi yang baru berlubang sedikit, maka bisa segera ditambal tanpa anak merasakan sakit ketika dilakukan penambalan oleh dokter gigi. Penanganan dini ini juga berdampak baik terhadap psikologis anak. Ia dapat tumbuh dewasa tanpa harus takut ke Dokter Gigi
2. PERSISTENSI
Keadaan dimana gigi tetap muncul sementara gigi susu masih ada dan tidak goyang sama sekali, disebabkan benih gigi tetap tidak terletak persis di bawah gigi susu yang digantikannya melainkan terletak di depan atau di belakang gigi susu.
Penyebab: lambatnya resorbsi akar gigi susu , posisi abnormal benih gigi, Kurangnya tempat bagi tumbuhnya gigi tetap, gangguan nutrisi
Perawatan
Segera dilakukan Pencabutan gigi susu
3. GUSI BENGKAK/ ABSES
Penyebabnya adalah
-Gigi berlubang atau
-sisa akar gigi yang masih tertinggal
Gusi bengkak bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti infeksi. Umumnya keluhan gusi bengkak bisa diikuti gejala lain seperti munculnya nanah di bawah gusi atau gigi, bau napas tidak sedap, dan rasa yang tidak enak di dalam mulut. Gejala-gejala ini merupakan gejala dari berkembangnya suatu kondisi yang bernama periodontitis.
-Menumpuknya plak pada gigi. Plak mengandung banyak bakteri yang sebagian di antaranya dapat mengganggu kesehatan gusi.
-Gingivitis atau peradangan pada gusi.
-Infeksi virus atau jamur
-Kurang gizi atau skorbut. Skorbut adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh kekurangan vitamin C.
-Pemasangan gigi palsu atau perlengkapan gigi lain yang tidak tepat.
-Sensitivitas gusi akibat penggunaan pasta gigi tertentu atau cairan kumur.
-Obat-obatan, seperti obat anti-epilepsi, kortikosteroid, kontrasepsi hormonal, dan obat penghambat saluran kalsium
Terapi/cara mengatasi:
Berikan kompres dingin pada gusi untuk mengurangi bengkak.
Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
segera periksa Ke Dokter Gigi
4. SUPERNUMERARY
Supernumerary teeth adalah Gigi jumlahnya berlebih (Standar Gigi susu 20, Gigi Dewasa 32)
Penyebab:
Belum jelas tapi bisa terjadi karena Faktor genetik atau Aktivitas berlebih dari lamina gigi yaitu sel pembentuk benih gigi
Akibat:
Mengganggu penampilan (Maloklusi/ Gigi Berjejal
Perawatan:
Pencabutan Gigi supernumerary dan pemasangan kawat gigi (Bila Perlu)
Punya gigi sakit....... Jadi kepingin mencabut dan membuangnya, punya gigi berlubang.....Ih.... risih rasanya,,,,mudah BM (Bau Mulut ) lagi,,,,ga punya gigi,,,,aduh....susah makannya. Bersyukurlah punya gigi yang kuat dan sehat jagalah pemberian Alloh Subhanahu wata'ala sampai kita meninggal dan tidak membutuhkan gigi lagi.
Kesehatan gigi harus dimulai sejak dini (anak-anak, karena kalau tidak gigi yang kita punya akan habis dimakan kuman dan bakteri, ada yang berlubang dan rusak, sehingga kita akan mengalami kesulitan dan kesakitan. Sebelum itu terjadi maka mulailah merawat gigi sibuah hati anda dari sekarang, karena kalau tidak, Anda sebagai orang tua akan menanggung akibatnya juga, Anda akan sibuk dan tidak bisa tenang karena mendengar tangisan anak anda yang kesakitan giginya.
Bukankah kita sering melihat seseorang yang sakit gigi atau bahkan kita juga sering lihat anak-anak masih muda sudah ompong dan banyak gigi yang hilang. Aduh ga PD deh...masih muda ga punya gigi alias ompong. Dapat kita bayangkan sulitnya seorang kakek atau nenek yang sudah ompong ketika makan, Mereka hanya bisa makan yang lembek-lembek, mulutnya hanya "anyul-anyul" makan biji kacang, kacangnya lari kesana-kemari dan tidak hancur-hancur. Tentunya kita tidak ingin seperti Mereka yang ompong.
Penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi derajat kesehatan, proses tumbuh kembang, bahkan masa depan anak. Anak-anak menjadi rawan kekurangan gizi karena rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan selera makan mereka.Kemampuan belajar anak pun akan menurun sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar (Zatnika, 2009).
Artikel ini berisi tentang seluk beluk gigi dan cara merawatnya serta kelainan yang dapat terjadi pada gigi, semoga dapat membantu, dan menambah pengetahuan anda tentang gigi. sehingga Anda dapat menjaga kesehatan gigi anda dan gigi sibuah hati (anak-anak) anda. Jangan sampai anak-anak kita masih muda tapi giginya ompong/ memakai gigi palsu.. Aduh ...kasihan mereka akan minder dan tidak PD (Percaya Diri), mereka tidak bisa tertawa lepas karena takut kelihatan ompongnya, mereka tidak bebas makan karena giginya tidak lengkap/ompong.
Nah.... bagaimana cara menjaga gig agar tetap sehat dan kuat?
1. Begitu Gigi Susu Pertama Muncul, Kenalkan Anak Dengan Gosok Gigi
2. Rutinitas Sikat Gigi Harus Dilakukan Minimal Dua Kali Sehari (Pagi setelah sarapan dan Malam sebelum tidur)
3. Selalu Dampingi Anak Ketika Ia Masih Belajar untuk Menggosok Gigi
4. Merawat Gigi Susu Juga Dilakukan Lewat Makanan
5. Lakukan Perawatan Gigi Secara Rutin di Dokter Gigi Setiap 6 Bulan Sekali
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN GIGI
PERIODE GIGI SUSU
3-4 Bulan Kehamilan Pertumbuhan gigi Janin menumbuhkan jaringan cikal bakal gigi, sampai bayi terlahir calon bakal gigi masih akan tersembunyi dan tidak muncul hingga bayi berusia 3 bulan
Usia 3-8 Bulan Gigi susu pertama muncul
Usia 8-12 Bulan Pertumbuhan Gigi seri atas
Usia 16-24 Bulan Tumbuh gigi taring dan Gigi geraham
Usia 2-4 Tahun Jumlah Gigi Susu Anak menjadi lengkap
PERIODE GIGI BERCAMPUR/PERALIHAN (USIA 6 – 12 TAHUN)
Gigi anak terlihat tidak beraturan, kadang-kadang gigi tetapnya sudah tumbuh tetapi gigi sulungnya belum lepas. Apabila gigi sulung yang goyang itu tidak dapat lepas sebaiknya dibiarkan saja, karena dalam waktu beberapa hari gigi tersebut akan lepas sendiri, kecuali bila gigi pengganti sudah tampak mau tumbuh. Bila terlihat keadaan seperti ini segeralah dibawa Puskesmas /Dokter Gigi
PERIODE GIGI TETAP
GIGI TETAP TUMBUH LENGKAP DI DALAM MULUT USIA 12-13 TAHUN DITANDAI DENGAN TUMBUHNYA GIGI GERAHAM KEDUA
JIKA GIGI TETAP LEPAS ATAU DICABUT, SUDAH PASTI TIDAK ADA PENGGANTINYA
USIA 17-21 TAHUN AKAN ADA GIGI GERAHAM KETIGA
TAPI TIDAK SEMUA GIGI GERAHAM KETIGA INI TUMBUH TANPA MASALAH
Rumus Pertumbuhan Gigi
BAGIAN GIGI
Lapisan gigi dari luar ke dalam:
-Dentin
-Pulpa
KELAINAN GIGI YANG SERING DITEMUKAN PADA ANAK-ANAK
1. KARIES GIGI/ GIGI BERLUBANG
Tingginya angka karies gigi dan rendahnya status kebersihan mulut merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai pada kelompok usia anak. Karies gigi dapat menimbulkan kesulitan makan pada anak karena karies gigi menyebabkan penurunan fungsi gigi sebagai alat cerna. Seperti yang diungkapkan oleh Widyaningsih (2000,cit. Junaidi dkk.,2007), kesulitan makan pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu: faktor nutrisi, penyakit dan psikologis. Faktor penyakit yang mempengaruhi antaralain adanya kelainan pada gigi geligi dan rongga mulut seperti karies gigi, stomatitisdan gingivitis.
Gigi berlubang tejadi saat bakteri menggerogoti enamel gigi sehingga menyebabkan pembusukan dan akhirnya gigi berlubang. Makanan yang tersisa di gigi dan tidak dibersihkan akhirnya menjadi makanan untuk bakteri berkembang biak. Asam mengumpul pada gigi, terjadi pelunakan enamel gigi, akhirnya gigi berlubang. Lubang menjadi lebih besar jika dibiarkan, lubang pada gigi susu anak dapat berpindah ke gigi permanen anak.
Cara Mencegah:
Pemeriksaan berkala ke dokter gigi sejak dini dilakukan, Jadi jika terdeteksi ada gigi yang baru berlubang sedikit, maka bisa segera ditambal tanpa anak merasakan sakit ketika dilakukan penambalan oleh dokter gigi. Penanganan dini ini juga berdampak baik terhadap psikologis anak. Ia dapat tumbuh dewasa tanpa harus takut ke Dokter Gigi
2. PERSISTENSI
Keadaan dimana gigi tetap muncul sementara gigi susu masih ada dan tidak goyang sama sekali, disebabkan benih gigi tetap tidak terletak persis di bawah gigi susu yang digantikannya melainkan terletak di depan atau di belakang gigi susu.
Penyebab: lambatnya resorbsi akar gigi susu , posisi abnormal benih gigi, Kurangnya tempat bagi tumbuhnya gigi tetap, gangguan nutrisi
Perawatan
Segera dilakukan Pencabutan gigi susu
3. GUSI BENGKAK/ ABSES
Penyebabnya adalah
-Gigi berlubang atau
-sisa akar gigi yang masih tertinggal
Gusi bengkak bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti infeksi. Umumnya keluhan gusi bengkak bisa diikuti gejala lain seperti munculnya nanah di bawah gusi atau gigi, bau napas tidak sedap, dan rasa yang tidak enak di dalam mulut. Gejala-gejala ini merupakan gejala dari berkembangnya suatu kondisi yang bernama periodontitis.
-Menumpuknya plak pada gigi. Plak mengandung banyak bakteri yang sebagian di antaranya dapat mengganggu kesehatan gusi.
-Gingivitis atau peradangan pada gusi.
-Infeksi virus atau jamur
-Kurang gizi atau skorbut. Skorbut adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh kekurangan vitamin C.
-Pemasangan gigi palsu atau perlengkapan gigi lain yang tidak tepat.
-Sensitivitas gusi akibat penggunaan pasta gigi tertentu atau cairan kumur.
-Obat-obatan, seperti obat anti-epilepsi, kortikosteroid, kontrasepsi hormonal, dan obat penghambat saluran kalsium
Terapi/cara mengatasi:
Berikan kompres dingin pada gusi untuk mengurangi bengkak.
Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
segera periksa Ke Dokter Gigi
4. SUPERNUMERARY
Supernumerary teeth adalah Gigi jumlahnya berlebih (Standar Gigi susu 20, Gigi Dewasa 32)
Penyebab:
Belum jelas tapi bisa terjadi karena Faktor genetik atau Aktivitas berlebih dari lamina gigi yaitu sel pembentuk benih gigi
Akibat:
Mengganggu penampilan (Maloklusi/ Gigi Berjejal
Perawatan:
Pencabutan Gigi supernumerary dan pemasangan kawat gigi (Bila Perlu)