Apa Sih Senangnya Dengan Tahun Baru Dan Harapannya

Apa Sih Senangnya Dengan Tahun Baru Dan Harapannya
Tahun baru masehi identik dengan kegiatan di tengah malam yang penuh dengan hura-hura, senang-senang, rame-rame. Salah satunya adalah konser, Perayaan, menyalakan kembang api tepat pada pukul 00:00. Kembang api dengan berbagai warna tersebut menggelegar di atas langit dan memancarkan cahaya warna-warni yang sangat indah. Memang sangat indah dipandang mata.
Apa Sih Senangnya Dengan Tahun Baru Dan Harapannya
mengenai malam tahun baru adalah, kebiasaan dalam kebudayaan barat untuk merayakannya dengan pesta-pesta atau acara berkumpul bersama kerabat, teman, atau keluarga menanti saat pergantian tahun. Bahkan ada yang berpendapat bahwa perayaan tahun baru adalah Menghambur-hamburkan biaya, atas terselenggaranya pesta. - Uang dibakar percuma, yakni dibelikan petasan - Kemacetan dimana-mana, mulai dari pusat kota hingga kawasan terpencil di pegunungan, misalnya Puncak. - Dinas Kebersihan dan petugasnya kewalahan akibat banyak sampah disetiap sudut kota. - Rawan terjadi kecelakaan, apalagi bila ada pawai keliling.

Pada malam itu saya memprediksi dari satu juta manusia di dunia fana ini hanya satu yang mengingat Alloh Subhanahu wata'ala, yang mengingat mati, yang mengingat hari akhir, yang mengingat alam akherat yang kekal abadi, atau 1:1 000 000. mudah mudahan prediksiku tidak benar.

Suara yang ditimbulkan dari perayaan tersebut yaitu iringan musik dan suara artis serta terompet dan menggelagarnya suara kembang api saat dinyalakan, menghilangkan kesadaran dan ingatan pada yang Maha Kuasa. yang ada hanyalah kesenangan sementara. Bagaimana keadaan sisi lain tetangga kita, saudara kita, Mereka yang sedang sakit atau bagaimana kalau pada saat itu ada salah satu keluarga kita terkena musibah? Apakah mereka dapat merasakan senangnya perayaan tahun baru? tentu tidak.

Perayaan malam tahun baru adalah pemborosan besar-besaran hanya dalam waktu satu malam. Berapa trilyun dana yang di hambur-hamburkan secara sia sia pada malam itu, hanya untuk menuruti kemauan dan keinginan hawa nafsu Syaitan. Padahal kalau kita renungkan lebih dalam, makna tahun baru yang sesungguhnya adalah; Sebuah peringatan bahwa dunia ini sudah semakin tua dan mendekati akhir, umur manusia semakin berkurang, jatah kehidupan KITA di dunia ini semakin berkurang, kenapa kita tidak sadar akan hal itu.

Dengan bergantinya tahun berarti umur kita tambah tapi sisi lain masa hidup kita di dunia ini telah berkurang dan KITA semakin dekat dengan ajal dan kematian. Sadarlah saudaraku, jangan sia-siakan kesempatan hidup kita untuk berhura-hura dan tertipu dengan kesenangan sementara, keindahan sementara, kenapa kita tidak memikirkan kehidupan yang kekal di akherat nanti, apa yang sudah kita persiapkan untuk kehidupan setelah mati (diakherat)?.

Malam Tahun Baru.
Pada malam itu berjuta-juta manusia berbuat dosa, berbuat kemaksiatan di atas bumi ini, berapa banyak pasang kekasih yang belum halal berbuat maksiat, berapa banyak manusia yang meminum khamr dan minuman keras lainnya, berapa banyak manusia yang melanggar aturan agama. Malam itu menjadi malam yang dilaknat oleh Alloh Subhanahu wata'ala, karena banyak manusia yang lupa siapa dirinya, siapa Tuhannya, dan Mereka lebih memilih jalan yang diberikan Syaitan.
Kita dapati ketika mereka merayakan tahun baru, laki-laki dan wanita bercampur baur dan tidak mempedulikan tentang batasan – batasan Allah sehingga mereka telah terjerumus dalam kubangan kemaksiatan dan berbuat pelanggaran kepada Allah. perayaan tahun baru pada mereka tidaklah lepas dari ikhtilath (campur baur antara pria dan wanita) dan berkholwat (berdua-duan), bahkan mungkin lebih parah dari itu yaitu sampai terjerumus dalam zina dengan kemaluan.

Sadarlah wahai saudaraku, sesungguhnya tidak ada keistimewaan dalam pergantian tahun dan pergantian abad. Seharusnya pergantian tahun dan waktu mengingatkan kita akan semakin dekatnya ajal & kematian kita, mengingatkan kita apa yang akan kita bawa dan perbekalan apa yang seharusnya kita persiapkan dalam mengahadapi datangnya kematian tersebut. Bukan sebaliknya pergantian tahun membuat kita lupa dan lalai. Dengan bersorak sorai, bergembira dan menghambur-hamburkan harta dan waktu. Dengan perbuatan yang tidak ada manfaatnya, bahkan menambah dosa dan keburukan.

Betapa banyak kita saksikan, karena begadang semalam suntuk untuk menunggu detik-detik pergantian tahun, bahkan begadang seperti ini diteruskan lagi hingga jam 1, jam 2 malam atau bahkan hingga pagi hari, kebanyakan orang yang begadang seperti ini luput dari shalat Shubuh yang kita sudah sepakat tentang wajibnya. Di antara mereka ada yang tidak mengerjakan shalat Shubuh sama sekali karena sudah kelelahan di pagi hari. Akhirnya, mereka tidur hingga pertengahan siang dan berlalulah kewajiban tadi tanpa ditunaikan sama sekali. lalu dimana baiknya perayaan tahun baru tersebut?. Na’udzu billahi min dzalik.

Inilah di antara beberapa kadhorotan( hal-hal yang sia-sia), kerusakan dalam perayaan tahun baru. Sebenarnya masih banyak kerusakan lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu dalam tulisan ini karena saking banyaknya. Seorang muslim tentu akan berpikir seribu kali sebelum melangkah dan mengikuti acara ini, karena sia-sianya merayakan tahun baru. Jika ingin menjadi baik di tahun mendatang bukanlah dengan merayakannya tetapi instropeksi, mengevaluasi dan bertaubat. Seseorang menjadi baik tentulah dengan banyak bersyukur atas nikmat waktu yang Allah berikan. Bersyukur yang sebenarnya adalah dengan melakukan ketaatan kepada Allah, bukan dengan berbuat maksiat dan bukan dengan membuang-buang waktu dengan sia-sia dan berbuat boros. Lalu yang harus kita pikirkan lagi adalah apakah hari ini kita lebih baik dari hari kemarin? Pikirkanlah apakah hari ini iman kita sudah semakin meningkat ataukah semakin menurun! Itulah yang harus direnungkan seorang muslim setiap kali bergulirnya waktu.

Lalu Apa sih Senangnya dengan adanya tahun baru, kalau isinya seperti itu? Isinya banyak tidak baiknya daripada baiknya, banyak madharatnya daripada manfaatnya, banyak borosnya daripada hematnya, banyak maksiatnya daripada nilai ibadahnya. Banyak yang melupakan Alloh Subhanahu wata'ala dari pada yang mengingat-Nya.

Harapan ditahun baru
Allohuma sholi'ala Muhammad Sholallohu'alaihiwasalam
- Semoga ditahun baru Ibadah kita akan lebih baik
- Semoga ditahun baru kita akan terlepas dari jeratan hutang dan riba
- Semoga ditahun baru kita bisa melaksanakan ibadah haji
- Semoga ditahun baru kita akan mendapatkan amanah dari Alloh Subhanahu wata'ala berupa anak
- Semoga ditahun baru anak-anaku lebih baik ibadahnya (shalatnya)
- Semoga ditahun baru ku dan Anak laki-lakiku bisa melaksanakan shalat lima waktu dengan berjama'ah di masjid.
- Semoga ditahun baru keluargaku selalu diberi kesehatan, keselamatan
- Semoga ditahun baru rizqiku dimudahkan sebagai bekal beribadah pada  Alloh Subhanahu wata'ala
- Semoga ditahun baru rizqiku bertambah barokah
- Semoga ditahun baru keluargaku selalu harmonis
- Semoga ditahun baru saudaraku semua orang Islam diberi hidayah kearah kebaikan dan kebenaran
WaSholallohu'alaMuhammad wa'alaalihi, washohbihi wasalam

Pengingat Terakhir 
Rasulullah SAW pernah bersabda:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Artinya: "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka." HR. Abu Daud no. 4031, dishahihkan oleh Al Albani.
Jangan sampai kita termasuk dari golongan Mereka, Na'udzubillah min dzaalik.

Ajaran siapa, didikan siapa merayakan tahun baru?
perayaan tahun baru adalah tradisi dan budaya orang-orang kafir, maka jangan sampai kita termasuk dari golongan Mereka (Orang Kafir). Sadarlah wahai Orang Muslim, Jangan ikut-ikutan pada orang-orang kafir, karena Orang-orang kafir adalah calon penghuni Neraka.

Pembaca yang budiman, jika Anda merasa bahwa artikel di blog ini bermanfaat, silakan bagikan ke media sosial lewat tombol share di bawah ini:
 
About - Contact Us - Sitemap - Disclaimer - Privacy Policy
Back To Top