PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN BAGI GURU YANG TIDAK LINIER DI PAUD, TK/RA, SD/MI, SMP/MTs,SMA/MA/SMK MELAUI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK
Contents [Show Up]
Guru yang ijazahnya tidak linier dengan pelajaran yang diampunya masih menjadi permasalahan yang serius dalam suatu lembaga/instansi pendidikan. Realita yang ada masih ada seorang guru yang ijazahnya masih SMA atau yang sederajat, jadi guru di PAUD/TK/RA, guru yang ijazahnya jurusan IPS, Matematika, Bahasa Indonesia atau jurusan lain yang bukan PGSD menjadi guru di SD/MI. Realita tersebut juga masih terjadi pada jenjang pendidikan tingkat menengah dan tingkat atas.
Masalah tersebut terkadang menjadi masalah yang cukup serius bagi seorang Kepala Sekolah, karena bagaimanapun juga akan berakibat pada peserta didik atau output lembaga/instansi pendidikan tersebut nantinya bila tidak segera diselesaikan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut tidak serta merta dapat diselesaikan oleh satu orang/satu pihak saja, tapi ada beberapa pihak yang saling terkait terhadap permasalahan ini. dan pihak yang paling terpenting, paling mampu adalah pemerintah/negara. Pemerintah adalah yang paling berwenang mengangkat tenaga kependidikan dengan kriteria dan syarat harus sesuai/linier antara ijazah dan pekerjaannya, latar belakang pendidikan dengan pelajaran yang diampunya.
Pemerintah harus memperhatikan tenaga Kependidikan yang ada, jangan sampai suatu Instansi pendidikan kekurangan tenaga guru, karena akan berakibat komite sekolah karena kurangnya tenaga guru, mengangkat seorang guru tanpa mempedulikan latar belakang /ijazah yang tidak linier, atau karena ketidaktahuannya ataupun sengaja dikarenakan kebutuhan tenaga guru.
Karena hal tersebut maka seorang kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran, harus dapat memotivasi guru, membimbing guru, memberi semangat, bahwa guru harus berusaha dan belajar pada siapapun, bisa dengan cara kursus ataupun belajar dengan teman sebaya, IHT, Lokakarya, Workshop, latihan dan juga zaman sekarang bisa belajar mandiri dengan cara browsing internet.
Dalam artikel ini kami sajikan contoh laporan Pengembangan Sekolah berkaitan dengan Sumber Daya Manusia, terkait cara meningkatkan pembelajaran agar lebih kreatif, inovatif, menyenangkan, berkesan bagi anak didik, yang harus dikuasai oleh Guru yang kualifikasi latar belakang pendidikannya tidak linier dengan mata pelajaran yang diampunya, dalam rangka mewujudkan guru yang profesional inovatif dan kreatif.
Bahwa seorang menejer/kepala sekolah harus tanggap dan peduli terhadap masalah yang dihadapi bawahannya. Seorang kepala sekolah harus bisa memfasilitasi guru gurunya, tidak harus yang berkaitan dengan yang berbentuk fisik, material dan finansial, tapi lebih penting dari itu yaitu berkaitan dengan ilmu dan keahlian yang dapat meningkatkan kompetensi guru gurunya berkaitan dengan pembelajaran, administrasi dan lainnya.
Berikut contoh laporan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) semoga dapat membantu anda dalam meningkatkan kinerja Anda
PROPOSAL
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
A. Judul Program Pengembangan Sekolah
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN BAGI GURU YANG TIDAK LINIER DI TK ........................
MELAUI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK
B. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen diuraikan bahwa guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Menurut Permendikbud No. 137 Tahun 2014 pasal 25 guru pada guru TK/PAUD memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini, atau kependidikan yang lain yang relevan atau psikologi dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Sebegitu gencarnya guru ditingkatkan kemampuannya agar mampu melaksanakan tugas profesinya dengan penuh tanggung jawab sehingga kualitas pendidikan secara keseluruhan meningkat. Konsekwensinya bahwa peningkatan mutu guru telah dibarengi dengan kesejahteraannya sehingga sertifikasi guru yang telah diberlakukan pemerintah telah mendorong guru untuk berkarya lebih profesional.
Seiring dengan pelaksanaan Kurikulum 2013 di TK ........................ terjadi perubahan pada Muatan Struktur kurikulum. Perubahan tersebut berakibat pada munculnya ketimpangan kebutuhan guru di kelas yang relevan dengan guru yang berkualifikasi Pendidikan Anak Usia Dini. Oleh karena itu dalam raport mutu penyelenggaraan pendidikan TK ........................ menunjukan nilai 3.4. Untuk bisa memberikan pelayanan pembelajaran kepada siswa dengan kondisi yang demikian maka harus diadakan optimalisasi terhadap tenaga pendidik yang ada. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak,. (Permendikbud, 137 th 2014).
Kepala Sekolah sebagai top manajer di sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam ikut serta mengendalikan proses pembelajaran yang bermutu. Melalui fungsi manajemen baik planning, organizing, aktuiting dan controling kepala sekolah dapat melakukan supervisi akademik secara terstruktur untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Supervisi akademik tersebut bertujuan melakukan tindakan/ action manajerial untuk mengetahui secara jelas bagaimana guru mempersiapkan pembelajaran baik dari sisi rencana pembelajarannya mapun media yang disiapkan. Standar tugas kepala sekolah di bidang supervisi dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan No. 137 tahun 2014 adalah ; melaksanakan pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan tekhnis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan atau program PAUD. Di samping itu supervisi akademik dilakukan sebagai alat kontrol terhadap tugas guru sebagai tenaga profesional, apakah dari sisi kompetensi profesional dan pedagogiknya sudah terpenuhi atau belum
C. Tujuan
Tujuan dari disusunya laporan pengembangan sekolah ini adalah :
1. Membantu meningkatkan kemampuan guru yang ijazahnya tidak linier dalam melakukan proses merencanakan, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pelatihan, pengasuhan dan perlindungan kepada anak usia dini.
2. Untuk meningkatkan kemampuan dalam pembuatan perencanaan pembelajaran bagi guru yang ijazahnya tidak linier.
3. Meningkatkan kemampuan pembelajaran guru yang ijazahnya tidak linier dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa TK .........................
D. Indikator
Indikator keberhasilan dari laporan pengembangan sekolah ini adalah :
1. Guru yang ijazahnya tidak linier memiliki kemampuan dalam pembuatan perencanaan pembelajaran.
2. Kemampuan melaksanakan proses pembelajaran, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa TK .........................
3. Kemampuan melaksanakan evaluasi proses pembelajaran
E. Hasil Yang Diharapkan
1. Guru yang ijazahnya tidak linier mampu membuat dengan baik rencana pembelajaran.
2. Mampu melaksanakan proses pembelajaran, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa TK ........................ pada guru yang ijazahnya tidak linier.
3. Mampu melaksanakan evaluasi proses pembelajaran
F. Sumber Daya Yang Diperlukan
1. Sumber Daya Manusia
Nara sumber, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah ,Guru teman sejawat.
2. Fasilitas
a. Referensi Buku Permendikbud No 137 tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
b. Reverensi Buku Permendikbud No. 146 tahun 2014 tentang kurikulum pendidikan
anak usia dini.
c. ATK
G. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
Pelaksanaan diawali dari kajian raport mutu sebagai kajian alternative solusi untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di sekolah dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2019.
2. Pelaksanaan
1) Prosedur Umum Supervisi Akademik
Berdasarkan langkah-langkah sebagaimana tujuan supervisi akademik ada beberapa fungsi supervisi yaitu: (1) meningkatkan disiplin kerja secara luas (2) memecahkan masalah – masalah yang dihadapi guru di dalam kelas (3) membantu guru mengembangkan kompetensinya, (4) mengembangkan kurikulum, (5)mengembangkan kelompok kerja guru, dan
meningkatkan serta memotivasi kerja guru (6) membimbing pengembangan profesi guru (7) mewujudkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan dalam tugas. Dengan demikian maka prosedur umum supervisi akademik dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pra Kegiatan
1) Menciptakan situasi kebersamaan dan kekeluargaan.
2) Menginformasikan tentang fungsi supervisi secara klasikal kepada seluruh guru TK .........................
3) Melaksanakan supervisi akademik secara terstruktur berdasarkan jadwal serta memberikan informasi kepada guru akan pentingnya supervisi dilaksanakan.
b. Kegiatan Awal
1) Melakukan wawancara tentang pelaksanaan pembelajaran
sebelumnya kepada guru yang disupervisi.
2) Tanya jawab tentang kondisi siswa yang sebenarnya sebelum
dilakukan supervisi.
3) Memberikan motivasi dan perhatian terhadap guru dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran.
4) Menyampaikan tujuan pelaksanaan supervisi terhadap seluruh guru
kelas.
c. Kegiatan Inti
1) Melaksanakan supervisi akademik di dalam/ di luar kelas bagi guru mapel
dengan mengamati guru dalam proses belajar mengajar.
2) Melakukan penilaian proses dalam kegiatan pembelajaran.
3) Melaksanakan diskusi atas kegiatan pembelajaran setelah selesai
kegiatan belajar mengajar.
4) Melakukan penilaian atas hasil supervisi akademik.
d. Kegiatan Akhir.
1) Membahas tentang umpan balik atas supervisi yang telah
dilaksanakan.
2) Menyimpulkan hasil pelaksanaan supervisi akademik guru di kelas
masing-masing.
3) Melakukan tindak lanjut dan membahas topik tentang supervisi
berikutnya.
a). Tahapan Pra Observasi
Pada tahapan ini guru diberitahu tentang kesiapan pelaksanaan
Supervisi Akademik
b) Tahapan Observasi
Pelaksanaan Supervisi Akademik yang telah disepakati
c). Tahapan Pasca Observasi
Kegiatan setelah observasi dilakukan refleksi tentang hasil observasi yang sudah dilakukan
3. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi sangat diperlukan untuk mengontrol jalanya pelaksanaan kegiatan supervisi akademik berlangsung. Sehingga akan ditemukan solusi yang tepat apabila terjadi kendala, dalamkegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan kegiatan sebagai berikut ;
a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Supervisi Pendidikan b. Membuat laporan kesimpulan hasil pelaksanaan Supervisi Akademik
4. Refleksi
Melalui refleksi diri, kaji literatur, dan diskusi antara supervisor dan guru senior diketahui bahwa faktor penyebab hambatan dari guru dalam pembelajran sehingga kegiatan pembelajaran masih kurang, supervisor maupun guru senior mengajukan beberapa pertanyaan untuk merefleksi diri yaitu:
a. Apakah dalam pembelajaran guru telah menggunakan media yang sesuai?
b. Apakah metode yang digunakan guru sudah tepat?
c. Apakah metode yang digunakan guru dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa?
d. Apakah guru dalam menyampaikan materi sudah sesuai dengan langkah-
langkah yang benar?
e. Apakah guru dalam mengajar telah melibatkan semua siswa dalam
pembelajaran ?
f. Apakah guru dalam mengajar telah menggunakan prinsip-prinsip
PAIKEM?
5. Penutup
1). Pelaksanaan Supervisi akademik selain mampu membantu guru mengembangkan kemampuan mencapai tujuan pembelajaran yang dicanangkan bagi murid-muridnya dan juga bisa untuk mengatasi solusi alternatif pengembangan sekolah untuk optimalisasi guru.
2). Melalui pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah mampu mengoptimalkan guru yang tidak linier dalam pembuatan perencanaan pembelajaran.
3). Melalui pelaksanaan supervisi akademik kemampuan guru dalam proses pembelajaran meningkat dan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
Laporan Pengembangan Sekolah (LPS)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen diuraikan bahwa guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Menurut Permendikbud No. 137 Tahun 2014 pasal 25 guru pada guru TK/PAUD memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini, atau kependidikan yang lain yang relevan atau psikologi dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Sebegitu gencarnya guru ditingkatkan kemampuannya agar mampu melaksanakan tugas profesinya dengan penuh tanggung jawab sehingga kualitas pendidikan secara keseluruhan meningkat. Konsekwensinya bahwa peningkatan mutu guru telah dibarengi dengan kesejahteraannya sehingga sertifikasi guru yang telah diberlakukan pemerintah telah mendorong guru untuk berkarya lebih profesional.
Seiring dengan pelaksanaan Kurikulum 2013 di TK ........................ terjadi perubahan pada Muatan Struktur kurikulum. Perubahan tersebut berakibat pada munculnya ketimpangan kebutuhan guru di kelas yang relevan dengan guru yang berkualifikasi Pendidikan Anak Usia Dini. Oleh karena itu dalam raport mutu penyelenggaraan pendidikan TK ........................ menunjukan nilai 4,5. Untuk bisa memberikan pelayanan pembelajaran kepada siswa dengan kondisi yang demikian maka harus diadakan optimalisasi terhadap tenaga pendidik yang ada. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak,. (Permendikbud, 137 th 2014).
Kepala Sekolah sebagai top manajer di sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam ikut serta mengendalikan proses pembelajaran yang bermutu. Melalui fungsi manajemen baik planning, organizing, aktuiting dan controling kepala sekolah dapat melakukan supervisi akademik secara terstruktur untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Supervisi akademik tersebut bertujuan melakukan tindakan/ action manajerial untuk mengetahui secara jelas bagaimana guru mempersiapkan pembelajaran baik dari sisi rencana pembelajarannya mapun media yang disiapkan. Standar tugas kepala sekolah di bidang supervisi dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan No. 137 tahun 2014 adalah ; melaksanakan pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan tekhnis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan atau program PAUD. Di samping itu supervisi akademik dilakukan sebagai alat kontrol terhadap tugas guru sebagai tenaga profesional, apakah dari sisi kompetensi profesional dan pedagogiknya sudah terpenuhi atau belum.
B. Tujuan
Tujuan dari disusunya laporan pengembangan sekolah ini adalah :
1. Membantu meningkatkan kemampuan guru yang ijazahnya tidak linier dalam melakukan proses merencanakan, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pelatihan, pengasuhan dan perlindungan kepada anak usia dini.
2. Untuk meningkatkan kemampuan dalam pembuatan perencanaan pembelajaran bagi guru yang ijazahnya tidak linier.
3. Meningkatkan kemampuan pembelajaran guru yang ijazahnya tidak linier dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa TK .........................
C. Indikator
Indikator keberhasilan dari laporan pengembangan sekolah ini adalah :
1. Guru yang ijazahnya tidak linier memiliki kemampuan dalam pembuatan perencanaan pembelajaran.
2. Kemampuan melaksanakan proses pembelajaran, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa TK .........................
3. Kemampuan melaksanakan evaluasi proses pembelajaran.
D. Hasil Yang Diharapkan
1. Guru yang ijazahnya tidak linier mampu membuat dengan baik rencana pembelajaran.
2. Mampu melaksanakan proses pembelajaran, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa TK ........................ pada guru yang ijazahnya tidak linier.
3. Mampu melaksanakan evaluasi proses pembelajaran.
Guru mampu menggunakan media pembelajaran secara maksimal.
Guru mampu melaksanakan proses pembelajaran secara maksimal.
E. Sumber Daya Yang Diperlukan
1. Sumber Daya Manusia
Nara sumber, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah ,Guru teman sejawat.
2. Fasilitas
a. Referensi Buku Permendikbud No 137 tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
b. Reverensi Buku Permendikbud No. 146 tahun 2014 tentang kurikulum pendidikan anak usia dini.
c. ATK
BAB II
KONDISI SEKOLAH SAAT INI TERKAIT 8 SNP
A. Profil Sekolah
Taman Kanak-kanak Purnama berdirinya berawal dengan adanya pemberian kesempatan dari Departemen Pendidikan Nasional pada saat itu, yang berharap bahwa di setiap Kecamatan harus ada Taman Kanak-kanak ,Taman Kanak-Kanak PURNAMA yang dapat dijadikan contoh baik mengenai kegiatan belajar mengajar maupun tata laksana dan penyelenggaraan, bagi Taman Kanak-kanak di sekitar lingkup kabupaten Kecamatan.
Pada awalnya Tahun 1998 berdirilah Taman Kanak-Kanak ………… ,Dengan yayasan Dhama wanita Desa ……….. sampai dengan ahir tahun 2014.Dan pada tahun 2014 ada bantuan dari desa yaitu bantuan dari PNPM Yang Berupa Gedung 1 Lokal,waktu itu keadaan murid TK ........................berjumlah 30 Anak,mengikuti perubahan jaman harus memakai ijin operasional yang berbadan hukum dan standar Nasional,untuk itu dengan musyawarah bersama pengurus lembaga TK PURNAMA mesetujui ikut ke Yayasan PGRI
Akhirnya pada tahun Bulan Januari 2015 berubah nama menjadi Taman Kanak-Kanak ........................,Taman Kanak-Kanak tersebut terdiri dari 3 guru tidak tetap yayayasan 3 0rang. Rila martini sebagai Kepala Sekolah,guru kelompok B 1.Alfiatun,B2 Suhinah,,sedangkan untuk staf tata usaha dan penjaga sampai saat ini belum ada,masih kerja sama semua guru.Sambutan masyarakat sangat anusias dan mendukung program TK.
Dalam pengalamannya, TK ........................ Desa ................... Kecamatan ................... dengan perjuangan yang keras dari segenap pihak yang terkait yaitu : guru,komite, Departemen Pendidikan Nasional, Pemerintah Kabupaten Kebumen mengalami kemajuan, hal ini dibuktikan dengan bertambahnya fasilitas baik alat permainan maupun sarana prasarana yang ada. Seiring dengan perkembangan pada pendidikan anak usia dini, di tahun 2007 mendapat bantuan dari GOPTKI untuk setiap TK ........................,tahun 2012 mendapatkan dana Bantuan Rehab dari dinas pendidikan.Desa ................... saat ini hanya melayani anak usia usia 5 – 6 tahun TK kelompok B.
B. Visi dan Misi Sekolah
1. Visi TK ........................
“SEBAGAI PUSAT PENDIDIKAN UMUM PRA SEKOLAH YANG BERKUALITAS, BERAKHLAK MULIA.
2. Misi TK ........................
a. Menyiapkan anak didik ke jenjang pendidikan dasar dengan bekal pengetahuan
yang luas
b. Berakhlak mulia, disiplin dan mandiri
c. Melatih anak untuk hidup sehat dan bertanggung jawab
d. Menyelenggarakan kegiata yang dapat mennumbuhkan sikap kepedulian anak
baik pada sesama dan lingkungannya.
C. Capaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Tabel 1. Hasil kajian Sekolah tahun 2018 silahkan download
Dari hasil kajian 8 standar Pendidikan berdasarkan raport mutu alternatif solusi dan rencana pengembangan sekolah TK ........................ ada pada Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Berdasarkan standar minimal pelayanan ada dua pendidik yang baru mempunyai kualifikasi D3 dan D2. Solusi pemecahannya adalah dengan optimalisasi tenaga pendidik yang ada walaupun ijazah yang dimiliki tidak sesuai dengan permendikbud 137 tahun 2014. Oleh karena itu guna mengoptimalkan, Supervisi akademik sangat dibutuhkan sebagai langkah untuk membantu mulai dari pemahaman, perencanaan, sampai dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
BAB III
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SEKOLAH
A. Persiapan
Pelaksanaan diawali dari kajian kemampuan guru dalam pembelajaran (belum linier) sebagai kajian alternative solusi untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di sekolah dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2019 dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 2 : Jadwal Pelaksanaan Pengembangan Sekolah
B. Pelaksanaan
1. Prosedur Umum Supervisi Akademik
Berdasarkan langkah-langkah sebagaimana tujuan supervisi akademik ada beberapa fungsi supervisi yaitu: (1) meningkatkan disiplin kerja secara luas (2) memecahkan masalah – masalah yang dihadapi guru di dalam kelas (3) membantu guru mengembangkan kompetensinya, (4) mengembangkan kurikulum, (5)mengembangkan kelompok kerja guru, dan
meningkatkan serta memotivasi kerja guru (6) membimbing pengembangan profesi guru (7) mewujudkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan dalam tugas. Dengan demikian maka prosedur umum supervisi akademik dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pra Kegiatan
1) Menciptakan situasi kebersamaan dan kekeluargaan.
2) Menginformasikan tentang fungsi supervisi secara klasikal kepada seluruh guru TK .........................
3) Melaksanakan supervisi akademik secara terstruktur berdasarkan jadwal serta memberikan informasi kepada guru akan pentingnya supervisi dilaksanakan.
2. Kegiatan Awal
1) Melakukan wawancara tentang pelaksanaan pembelajaran sebelumnya kepada guru yang disupervisi.
2) Tanya jawab tentang kondisi siswa yang sebenarnya sebelum dilakukan supervisi.
3) Memberikan motivasi dan perhatian terhadap guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
4) Menyampaikan tujuan pelaksanaan supervisi terhadap seluruh guru kelas.
3. Kegiatan Inti
1) Melaksanakan supervisi akademik di dalam/ di luar kelas bagi guru mapel dengan mengamati guru dalam proses belajar mengajar.
2) Melakukan penilaian proses dalam kegiatan pembelajaran.
3) Melaksanakan diskusi atas kegiatan pembelajaran setelah selesai kegiatan belajar mengajar.
4) Melakukan penilaian atas hasil supervisi akademik.
4. Kegiatan Akhir.
1) Membahas tentang umpan balik atas supervisi yang telah dilaksanakan.
2) Menyimpulkan hasil pelaksanaan supervisi akademik guru di kelas masing-masing.
3) Melakukan tindak lanjut dan membahas topik tentang supervisi berikutnya.
a. Tahapan Pra Observasi
Pada tahapan ini guru diberitahu tentang kesiapan pelaksanaan Supervisi Akademik
b. Tahapan Observasi
Pelaksanaan Supervisi Akademik yang telah disepakati c. Tahapan Pasca Observasi
Kegiatan setelah observasi dilakukan refleksi tentang hasil observasi yang sudah dilakukan
C. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi sangat diperlukan untuk mengontrol jalanya pelaksanaan kegiatan supervisi akademik berlangsung. Sehingga akan ditemukan solusi yang tepat apabila terjadi kendala, dalamkegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan kegiatan sebagai berikut ;
a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Supervisi Pendidikan b. Membuat laporan kesimpulan hasil pelaksanaan Supervisi Akademik
D. Refleksi
Melalui refleksi diri, kaji literatur, dan diskusi antara supervisor dan guru senior diketahui bahwa faktor penyebab hambatan adalah guru belum menggunakan media pembelajaran secara maksimal.
INSTRUMEN SUPERVISI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN silahkan download
supervisor maupun guru senior mengajukan beberapa pertanyaan untuk merefleksi diri yaitu:
a. Apakah dalam pembelajaran guru telah menggunakan media yang sesuai?
b. Apakah metode yang digunakan guru sudah tepat?
c. Apakah metode yang digunakan guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa?
d. Apakah guru dalam menyampaikan materi sudah sesuai dengan langkah- langkah yang benar?
e. Apakah guru dalam mengajar telah melibatkan semua siswa dalam pembelajaran ?
f. Apakah guru dalam mengajar telah menggunakan prinsip-prinsip PAIKEM?
Berdasarkan hasil kajian, maka dapat dirumuskan masalah dilaksanakannya supervisi akademik adalah sebagai berikut: Apakah supervisi akademik yang dilaksanakan terhadap guru yang tidak linier mampu meningkatkan kinerja optimal sehingga berdampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa?.
A. Simpulan
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
1. Pelaksanaan Supervisi akademik selain mampu membantu guru mengembangkan kemampuan mencapai tujuan pembelajaran yang dicanangkan bagi murid-muridnya dan juga bisa untuk mengatasi solusi alternatif pengembangan sekolah untuk optimalisasi guru.
2. Melalui pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah mampu mengoptimalkan guru yang tidak linier dalam pembuatan perencanaan pembelajaran.
3. Melalui pelaksanaan supervisi akademik kemampuan guru dalam proses pembelajaran meningkat dan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
B. Saran
1. Pelaksanaan supervisi akademik terhadap para guru oleh Kepala Sekolah hendaknya dilaksanakan secara terprogram dan kontinyu agar para guru dapat dinilai kinerjanya secara terencana sehingga berdampak terhadap kompetensi profesionalisme guru.
2. Pelaksanaan supervisi akademik terhadap para guru oleh Kepala Sekolah hendaknya dijadikan komunikasi profesi antar guru dan Kepala sekolah sehingga pelaksanaan supervisi mampu memotivasi Kemampuan guru dalam pembuatan perencanaan pembelajaran.
3. Pelaksanaan supervisi akademik terhadap para guru oleh Kepala Sekolah hendaknya hendaknya dijadikan momentum untuk meningkatkan proses pembelajaran sehingga berdampak terhadap peningkatan hasil belajar siswa