Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Melalui Workshop

Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Melalui Workshop

Contents [Show Up]
Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Melalui Workshop
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) merupakan salah satu wujud dari salah satu fungsi manajemen sekolah yang amat penting yang harus dimiliki sekolah. RPS berfungsi untuk memberi arah dan bimbingan bagi para pelaku sekolah dalam rangka menuju tujuan sekolah yang lebih baik (peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk mengurangi ketidakpastian masa depan.
Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Melalui Workshop
Perencanaan Pengembangan Sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah yang tepat, melalui urutan pilihan, dan skala prioritas dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. RPS adalah dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan dalam rangka untuk mencapai perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
Rencana Pengembangan Sekolah dibuat berdasarkan peraturan-perundangan yang berlaku yaitu: Undang-Undang Nomor 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009.

Tujuan Rencana Pengembangan Sekolh (RPS) adalah, 
1. Untuk memberikan pedoman bagi semua sekolah dalam mencapai SNP, sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya.
2. Untuk memberikan pedoman bagi semua stakeholder di daerah/pusat dalam partisipasinya kepada sekolah untuk mencapai SNP.

3. RPS digunakan sebagai dasar atau acuan bagi pihak-pihak terkait dalam melakukan monitoring, evaluasi, pembinaan dan pembimbingan kepada sekolah.

Anda dapat membaca Panduan RPS selengkapnya, silahkan klik tautan link dibawah ini.
BUKU PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH (RPS) silahkan download

Anda juga dapat menjadikan contoh dan laporan pengembangan Sekolah di bawah ini sebagai acuan dan contoh pembuatan RPS di sekolah saudara, semoga sekolah yang saudara pimpin dapat mencetak generasipenerus bangsa yang berkualitas dan membawa kedamaia, kebahagiaan di dunia dan akherat.aamiin
Contoh Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
A. Judul Program Pengembangan Sekolah

Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar
di SD Negeri ...............
   
B. Latar Belakang

Perpustakaan di SD sering kurang mendapat perhatian dalam pengelolaanya. Sarana gedung belum memenuhi standar nasional pendidikan. Pemeliharaan ruang atau gedung perpustakaan kurang maksimal. Adminitrasi perpustakaan juga kurang mendapat penanganan yang baik. Petugas perpustakaan juga biasa dirangkap oleh guru, Padahal peranan perpustakaan sangatlah penting dalam mendukung ketersediaan buku sumber bacaan maupun sebagai referensi pembelajaran 

C. Tujuan
Meningkatkan minat baca anak atau siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar

D. Indikator
1.1. Sekolah memiliki perpustakaan yang dimanfaatkan dengan baik.

E. Hasil Yang Diharapkan :
1. Sekolah memiliki perpustakaan yang dapat melayani guru, karyawan, dan peserta didik dengan sebaik-baiknya. 
2. Sekolah meraih kejuaraan dalam Lomba Perpustakaan Sekolah Tingkat Kabupaten ............... Tahun 2020

F. Sumber Daya Yang Diperlukan
1. Bantuan dari Pemerintah Kabupaten dan Pusat.
2. Sumbangan Sukarela dari Stake Holder terkait.
3. Bantuan dari dunia usaha.

G. Langkah-langkah Kegiatan

1. Persiapan : dilaksanakan pada awal tahun pelajaran, antara Bulan Juli s.d. September 2019
a. Rapat dengan dewan guru dan karyawan sekolah
b. Rapat dengan komite sekolah untuk musyawarah pemberdayaan petugas perpustakaan dan rencana kerjanya.
c. Mengikutsertakan diklat/seminar tentang perpustakaan 

2. Pelaksanaan :
Dilaksanakan antara Bulan Juli sampai dengan Oktober 2019. 
a. Bulan Juli 2019 :
Rapat Sekolah tentang Tupoksi petugas perpustakaan
b. Bulan Agustus 2019 :
- Rapat dengan komite sekolah 
- Mengikutsertakan diklat/seminar petugas perpustakaan sekolah
- Workshop pengelolaan perpustakaan sekolah
c. Bulan September 2019 :
3
Pengerjaan dan penataan administrasi perpustakaan sekolah
d. Bulan Oktober 2019 :
Pelayanan peminjaman/penggunaan sarpras perpustakaan bagi 
warga sekolah
3. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan oleh lembaga / instansi eksternal :
a. Tim dari Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan ...............
b. Tim dari Pepusda Kabupaten ...............
4. Refleksi
Harapan dapat meraih kejuaraan pada lomba perpustakaan
a. Tingkat Kabupaten Tahun 2020
b. Tingkat Provinsi
c. Tingkat Nasional
5. Penutup
Pemberdayaan petugas perpustakaan yang akan mendukung dan membawa peningkatan Prestasi Akademik maupun Non Akademik di Sekolah

Contoh Laporan Kegiatan Pengembangan Sekolah
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah, dan pertolongan-Nya, Laporan Pengembangan Sekolah yang berjudul “Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar di SD Negeri ................” dapat diselesaikan.
Laporan program pengembangan sekolah merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta diklat dalam rangka menyelesaikan rangkaian Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah. Pedoman ini disusun dengan tujuan untuk dapat menjadi pedoman dan petunjuk bagi peserta Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah dalam menyelesaikan laporan tugas akhir
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan pengembangan sekolah ini masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif untuk perbaikan dimasa mendatang.
Dalam kesempatan ini perkenankanlah Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian laporan ini, antara lain :
1. Para  Instruktur dari LPPKS yang telah membimbing kami.
2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten ................ yang telah mengijinkan kami untuk mengikuti Penguatan Kepala Sekolah
3. Korwil Bidang Pendidikan Wilayah Kecamatan .................
4. Teman- teman peserta penguatan kepala sekolah yang telah bersama-sama belajar dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok.
5. Istri anak yang telah memotivasi dan memberikan dukungan sehingga dapat menyelesaikan penguatan kepala sekolah dengan selamat dari awal samapai akhir.
6. Pihak lain yang telah mendukung penguatan kepala sekolah yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis berharap, laporan pengembangan sekolah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan dalam upaya pengembangan dan peningkatan mutu pembelajaran pada umumnya.
……    17 Juli 2019
Peserta

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul   ..................................................................................... i
Halaman Pengesahan   .......................................................................... ii
Kata Pengantar   .................................................................................... iii
Daftar Isi   ............................................................................................. v
BAB I          PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang   ............................................................. 1
B.  Tujuan   .......................................................................... 4
BAB II         KONDISI SEKOLAH SAAT INI TERKAIT 8 SNP
A.  Profil Sekolah    …......................................................
1. Visi, Misi dan Tujuan……………………………. 7
                    B.  Capaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)............
1. Standar Kompetensi Lulusan …………………….. 8
2. Standar Isi…….…………………………………… 9
3. Standar Proses..…………………………………… 9
4. Standar Penilaian Pendidik………………...……… 10
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.……… 11
6. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan…………. 11
7. Standar Pengelolaan Pendidikan..…………………. 12
8. Standar  Pembiayaan.………………………………. 13
BAB III       PELAKSANAAN  PENGEMBANGAN SEKOLAH
A. Persiapan   .................................................................. 14
B. Pelaksanaan…............................................................. 14
C. Monitoring dan Evaluasi.............................................
D. Refleksi......................................................................           

BAB IV   PENUTUP
A. Simpulan……..................................................................... 16
B. Saran   ................................................................................
LAMPIRAN

BAB I          PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 
a. Kondisi Ideal
Sebuah perpustakaan idealnya memiliki gambaran tertentu sebagai bentuk kenyamanan dalam mencari informasi . Walaupun tidak banyak perpustakaan yang memiliki kriteria ideal namun perlu diketahui perpustakaan ideal seperti apa sehingga setidaknya dapat mendekati gambaran ideal sedikit demi sedikit.
Menurut Supriyanto, (2006 : 28). Gambaran dan impian sebuah perpustakaan yang ideal adalah : (1) gedung dan bangunan yang megah atau mewah dengan sejumlah ruangan yang memadai, (2) para pegawai yang bersemangat, berintegritas, berdisiplin dan menjiwai serta loyal kepada pekerjaan, (3) lokasi yang strategis dengan lahan yang luas dan mudah diketahui masyarakat dan mudah dijangkau pengunjung disertai sejumlah papan penunjuk, (4) sarana dan prasarana yang memadai, perlengkapan/inventaris kantor yang baik dan standar, seperti meubiler, alat transportasi, dan beberapa mesin untuk mendukung pelaksanaan aktivitas organisasi, (5) sumber informasi (koleksi) bahan pustaka yang relatif lengkap, bervariasi, bermutu dan jumlah yang memadai dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (up to date), (6) tersedia dan dilengkapi penerapan teknologi, terutama teknologi informasi, dan (7) sistem, prosedur dan mekanisme kerja yang baik.Pada dasarnya sebuah perpustakaan yang baik dapat memenuhi tujuan utama dari perpustakaan itu sendiri yaitu mampu memberi informasi yang dibutuhkan kepada pengunjung serta tujuan bawaan yaitu memberi
kenyamanan kepada pengunjung dalam mendapatkan informasi tersebut. Hal tersebut bisa diwujudkan dengan fisik (gedung/ruang dan buku buku) yang memadai serta pengelolaan (sistem, prosedur serta mekanisme) kerja yang baik.

b. Kondisi Nyata
Sebagaimana kita ketahui perpustakaan dibangun untuk menyediakan sarana bagi siswa agar dapat belajar, menambah wawasan , mencari informasi yang diperlukan guna mendukung kegiatan belajarnya. Jadi sesungguhnya perpustakaan sangat penting bagi pengembangan kehidupan sekolah pada khususnya dan mayarakat pada umumnya.
Berbeda dengan gambaran sebuah perpustakaan ideal, kenyataan jauh panggang dari api. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan Musliar Kasim mengaku, kondisi perpustakaan di Indonesia menyedihkan. Bahkan penelitian pada 2006 lalu menyatakan, tidak semua sekolah mempunyai perpustakaan. Dan tidak semua perpustakaan mempunyai tenaga pustakawan. Perpustakaan di sekolah negeri dan swasta pun hanya mempunyai koleksi buku terbatas
Kenyataannya perpustakaan yang sering kita lihat utamanya di sekolah – sekolah dasar memang tidak sesuai dengan harapan bahkan sangat jauh dari katagori ‘ layak ‘ apalagi ideal. Perpustakaan di sekolah dasar seringkali kurang mendapat perhatian atau hanya dikelola apa adanya saja. Blasius Sudarsono dalam bukunya “Antologi Kepustakawan Indonesia” mengatakan bahwa pembangunan perpustakaan umum di Indonesia masih sangat lemah (Sudarsono, 2006 : 164).
Temuan di lapangan beberapa faktor yang kurang menyenangkan diantaranya;
1. Biasanya tidak ada siswa / siswi di perpustakaan. Kalaupun ada hanya sekedar ngobrol karena tidak punya uang lagi untuk berbelanja di kantin.
2. Perpustakaan hanya buka pada jam sekolah
3. Guru tidak rutin menyuruh siswa ke perpustakaan dalam jam kelas baik untuk tugas atau necari informasi tertentu
4. Guru   sendiri  jarang  ke   perpustakaan   sehingga  tidak  tahu  apa  isi   Perpustakaan
5. Tidak ada petugas khusus perpustakaan sehingga perpustakaan tidak dikelola dengan serius atau malah lebih sering tutup.

Perpustakaan seperti tersebut diatas hanyalah sebagai ‘gudang buku’ untuk menyimpan buku – buku terbitan Depdikbud yang sudah tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan sama sekali jauh dari perpustakaan idaman. Untuk itu banyak hal yang harus dibenahi mulai dari masalah fisik yang meliputi ruang, sarana dan prasarana, pengelola yang meliputi kemampuan petugas perpustakaan termasuk komitmennya terhadap pengembangan perpustakaan dan mentalitas masyarakat / lingkungan di sekitarnya.

Dalam pengembangan sebuah perpustakaan, alangkah baiknya apabila bisa mngembangkan perpustakaan secara ideal, namun biasanya kendala yang dihadapi akan semakin banyak, sehingga pengembangan terkesan jalan di tempat dan tidak memberikan manfaat. Dalam karya tulis ini, akan dipaparkan pengembangan perpustakaan dengan kondisi
minim baik dalam hal dana ataupun tenaga, namun tetap dapat menjalankan fungsi sebagaimana umumnya sebuah perpustakaan.

B. Tujuan 
           Tujuan ini dimaksudkan untuk membahas Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar. Upaya pengembangan perpustakaan
sekolah sebagai sumber belajar bukan suatu hal yang berlebihan sebab
perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi yang sangat penting dan bahkan bisa dikatakan sebagai jantung kegiatan pembelajaran di sekolah. Ada hasil yang bisa diharapkan suatu pengembangan perpustakaan yaitu adanya peningkatan minat baca anak atau siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena prestasi belajar siswa merupakan salah satu ciri utama dari sekolah efektif.

C.  Hasil yang Diharapkan 
Yang utama seorang petugas perpustakaan harus mempunyai kecintaan pada buku, sehingga ia mempunyai komitmen terhadap tugasnya. Seorang petugas perpustakaan harus mempunyai kreatifitas untuk memajukan perpustakaan yang dikelolanya. Beberapa cara yang dapat dilakukan seorang petugas perpustakaan untuk mengembangkan perpustakaan adalah:
1. Bersikap ramah terhadap setiap pembaca ( baik siswa atau guru ) yang berkunjung ke perpustakaan.
2. Mau melayani kepentingan pembaca baik dalam memberi petunjuk tentang letak buku yang diinginkan maupun dalam mencari informasi di internet
3. Selalu mempromosikan perpustakaan . Misalnya bila ada buku yang baru, petugas perpustakaan segera mempromosikan dengan menempelkan pengumuman di depan perpustakaan.
4. Dengan koordinasi bersama kepala sekolah dan guru, mengadakan lomba – lomba setiap minggu atau setiap bulan . Lomba dimaksud misalnya lomba gambar bagi semua siswa, lomba mendongeng,lomba pidato, dll
5. Memberikan penghargaan kepada siswa yang paling aktif mengunjungi perpustakaan setiap tahun dengan melihat daftar peminjam buku.
Dengan koordinasi bersama kepala sekolah dan guru , mengadakan kegiatan variatif selain membaca di perpustakaan sekolah, misalnya membacakan dongeng setiap hari sabtu bahkan pemutaran VCD pengetahuan atau cerita anak bila tersedia fasilitas VCD player dan televisi.
Tidak ada salahnya membuka perpustakaan lebih lambat satu atau dua jam atau lima belas menit sebelum istirahat pertama dan tutup lebih lambat satu atau dua jam juga untuk memberikan  kesempatan bagi siswa mencari informasi di perpustakaan di luar jam  sekolah dengan lebih leluasa tanpa memikirkan jam pelajaran sudah dimulai.
Selain upaya yang dapat dilakukan oleh seorang petugas perpustakaan ,  guru juga mempunyai peran penting dalam pengembangan perpustakaan sebagai jantung sekolah. Usaha yang dapat dilakukan seorang guru diantaranya :
1. Memberi contoh kepada siswa untuk berkunjung dan membaca di perpustakaan bila ada waktu luang
2. Memberikan tugas – tugas kepada siswa yang jawabannya hanya bisa dicari di perpustakaan. Misalnya dalam pelajaran bahasa Indonesia mencari sebuah dongeng dan membuat ringkasannya (sinopsis). Dalam pelajaran PKN, siswa ditugaskan mencatat beberapa masalah dalam pemilu sehingga siswa harus pergi ke perpustakaan dan membaca koran harian, dll.
3. Mewajibkan siswa agar datang ke perpustakaan pada hari tertentu. Misalnya kelas VI hari Senin, Kelas V hari Selasa dst.
4. Membuat ekstrakurikuler majalah dinding ( Mading ). Dengan adanya mading siswa akan aktif dalam menciptakan karya agar dapat dimuat di majalah dinding sehingga mereka mempunyai kebanggaan tersendiri. Mading dikelola oleh siswa di kelas VI atau V dan dibina oleh seorang guru.

BAB II         KONDISI SEKOLAH SAAT INI TERKAIT 8 SNP
A. Profil Sekolah 
1. Visi
“Terwujudnya warga sekolah yang beriman, berbudaya, dan berprestasi unggul”.
2. Misi
Berdasarkan visi sekolah di atas, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Membiasakan berjabat tangan,cuci tangan, membaca Al Quran/surat-surat pendek sebelum pelajaran dimulai.
2.   Meningkatkan kegiatan keagamaan;
3.   Melaksanakan pembelajaran tematik integrated, pendekatan saintifik, dan penilaian autentik;
4. Meningkatkan pengelolaan sekolah dengan manajemen berbasis sekolah;
5. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler;
6. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan penyuluhan;
7. Mengupayakan lingkungan sekolah yang baik dan menyenangkan untuk belajar;

3. Tujuan Sekolah
Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh SD Negeri ................adalah sebagai berikut:
1. Terlaksana Pembelajaran Tematik Integrated, Pendekatan Scientific dan Penilaian Outentik;
2. Tercipta manajemen sekolah yang partisipatif, transparan dan akuntabel;
3. Terselenggara Proses Belajar Mengajar yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM);
4. Terwujud peran serta masyarakat yang optimal;
5. Peningkatkan prestasi akademik dan non akademik;
6. Memfasilitasi kegiatan dalam rangka pemupukan bakat dan kreativitas peserta didik;
7. Meningkatkan kegiatan keagamaan melalui praktik Tadarus Al’Quran, pembinaan akhlakulkarimah serta praktik sholat berjamaah.
8. Membudayakan semboyan “S3” (Senyum, Salam, Sapa);
9. Meningkatkan layanan perpustakaan;
10. Meningkatkan penerapan pendidikan karakter bangsa;
11. Mengembangkan budaya sekolah meliputi bidang agama, olahraga, dan seni;
12. Terciptanya kerukunan warga sekolah yang kondusif melalui pendidikan karakter bangsa.

B.  Capaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Berdasrkan raport pendidikan dan evaluasi pendidikan di SDN ........ capaian 8 standar Nasional sebagai berikut:

No Standar Nasional Pendidikan Pencapaian dan Prioritas Pengembangan
1. Standar Kompetensi Lulusan Belum memenuhi SNP,  memprioritaskan pada indikator memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri  lulusan; Memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan;
Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif;
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan;
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif;
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif;
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis;
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri;
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif

2. Standar Isi Belum memenuhi SNP;
Memprioritaskan pada indikator  Standar Isi : memuat karakteristik kompetensi sikap, memuat karakteristik kompetensi pengetahuan, memuat karakteristik kompetensi keterampilan;
Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum;
Mengacu pada kerangka dasar penyusunan; Melewati tahapan operasional pengembangan;
Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan;    Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi;
Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa

3. Standar Proses Belum memenuhi SNP: memprioritaskan pada indikator  Standar Proses   mengarah pada pencapaian kompetensi;
Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis;
Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah;
Mendorong siswa mencari tahu Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah;
Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif;
Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa; Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
Menggunakan aneka sumber belajar;  Melakukan penilaian otentik secara komprehensif;
Memanfaatkan hasil penilaian otentik; Melakukan pemantauan proses pembelajaran;
Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru;
Mengevaluasi proses pembelajaran; Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran

4. Standar Penilaian Pendidikan Belum memenuhi SNP : memprioritaskan pada indikator  Standar Penilaian Pendidikan;
Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah;
Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel;
Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap;
Melakukan pelaporan penilaian secara periodik;
Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap;
Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan;
Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan;
Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur;
Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur;
Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai

5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Belum memenuhi SNP: memprioritaskan pada indikator  menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan  Berkualifikasi minimal S1/D4;
Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar seimbang;
Tersedia untuk tiap mata pelajaran   berkompetensi pedagogik minimal baik; Berkompetensi profesional minimal baik; Ketersediaan  dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan;
Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan;
Bersertifikat pendidik, bersertifikat kepala sekolah;
Berkompetensi kewirausahaan minimal baik;
Berkompetensi supervisi minimal baik; Berkompetensi sosial minimal baik;  Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi;
Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan;  Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi sesuai Tersedia Tenaga Pustakawan

6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Belum memenuhi SNP : memprioritaskan pada indikator  Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan;
Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai;
Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan;
Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan;
Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan;
Memiliki ruang kelas sesuai standar;  Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar;
Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai standar;
Kondisi ruang kelas layak pakai;
Kondisi ruang perpustakaan layak pakai;  Memiliki ruang pimpinan sesuai standar;  Memiliki ruang guru sesuai standar;  Memiliki ruang UKS sesuai standar;  Memiliki tempat ibadah sesuai standar;  Memiliki jamban sesuai standar; Menyediakan kantin yang layak; Menyediakan tempat parkir yang memadai; Kondisi ruang pimpinan layak pakai; Kondisi ruang guru layak pakai;
Kondisi ruang UKS layak pakai;
Kondisi tempat ibadah layak pakai;
Kondisi jamban sesuai standar Kondisi ruang sirkulasi layak pakai

7 Standar Pengelolaan Pendidikan Belum memenuhi SNP : memprioritaskan pada indikator  Standar Pengelolaan Pendidikan;
Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan;
Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai ketentuan;
Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan pengelolaan sekolah;
Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap;
Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan;
Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan;
Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta lembaga lain yang relevan;
Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran;  Berjiwa kepemimpinan;
Mengelola sumber daya dengan baik;  Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan

8 Standar Pembiayaan Belum memenuhi SNP: memprioritaskan pada indikator  Standar Pembiayaan; Mengatur alokasi dana yang berasal dari APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya; Memiliki laporan pengelolaan dana;  Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan

BAB III
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SEKOLAH
A. Langkah-langkah Kegiatan
Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Persiapan : dilaksanakan pada awal tahun pelajaran, antara Bulan Juli s.d. September 2019
a. Rapat dengan dewan guru dan karyawan sekolah
b. Rapat dengan komite sekolah untuk musyawarah pemberdayaan petugas perpustakaan dan rencana kerjanya.
c. Mengikutsertakan diklat/seminar tentang perpustakaan 
2. Pelaksanaan :
Dilaksanakan antara Bulan Juli sampai dengan Oktober 2019. 
a. Bulan Juli 2019 :
Rapat Sekolah tentang Tupoksi petugas perpustakaan
b. Bulan Agustus 2019 :
- Rapat dengan komite sekolah 
- Workshop tentang Pengelolaan Perpustakaan di Sekolah
- Mengikutsertakan diklat/seminar petugas perpustakaan sekolah
c. Bulan September 2019 :
Pengerjaan dan penataan administrasi perpustakaan sekolah
d. Bulan Oktober 2019 :
Pelayanan peminjaman/penggunaan sarpras perpustakaan bagi 
warga sekolah
3. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan oleh lembaga / instansi eksternal
a. Tim dari Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan ................
b. Tim dari Pepusda Kabupaten ................

4. Refleksi
Harapan dapat meraih kejuaraan pada lomba perpustakaan
a. Tingkat Kabupaten Tahun 2020
b. Tingkat Provinsi
c. Tingkat Nasional

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan mengembangkan perpustakaan sekolah menjadi ‘jantung sekolah’ . Bukan masalah minimnya dana untuk ruangan atau sarana prasarana perpustakaan termasuk buku buku, namun diperlukan sebuah komitmen yang kuat untuk mengelola perpustakaan sehingga siswa menjadikan perpustakaan sebagai kebutuhan utama.
B. Saran
Demikian pentingnya peran perpustakaan bagi sebuah generasi sehingga diharapkan agar kita mulai dari sekarang juga. Yang terpenting bukanlah fisik perpustakaan yang mewah namun minim pembaca tetapii perpustakaan yang selalu penuh dengan pembaca setia. Jadi yang terpenting adalah bagaimana mengelola perpustakaan agar ‘dirindukan‘ oleh siswa. Sehingga saran penulis bagi pembaca tulisan ini yang kebetulan berkecimpung dalam bidang pendidikan adalah untuk mulai berbuat mewujudkan perpustakaan sebagai ‘jantung sekolah’ sekarang juga.

INSTRUMEN MONITORING HASIL KEGIATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Silahkan download