Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK ) DI SD/MI Dan Instrumen Monitoring Pelaksanaannya

Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK ) DI SD/MI Dan Instrumen Monitoring Pelaksanaannya

Contents [Show Up]
Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK ) SD/MI Dan Instrumen Monitoring Pelaksanaannya
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur  kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, yag telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunanProgramPenguatan Pendidkan Karakter Tahun 2018/2019 pada SD Negeri ...................
Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK ) di SD/MI Dan Instrumen Monitoring Pelaksanaannya
Penguatan PendidikanKarakter (PPK) merupakan kebijakan pendidikan yang bertujuan mengubah cara berpikir, bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik. Nilai-nilai utama PPK adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas. Nilai-nilai tersebut ingin ditanamkan dan dipraktikkan melalui system pendidikan nasional agar diketahui, dipahami, dan diterapkan di seluruh sendi kehidupan di sekolah dan dimasyarakat. PPK  lahir karena kesadaran akan tantangan kedepan  yang semakin kompleks dan tidak pasti, namun sekaligus melihat ada banyak harapan bagi masa depan bangsa. Memahami latar belakang, urgensi, dan konsep dasar PPK menjadi sangat penting bagi kepala sekolah agar dapat menerapkannya sesuai dengan konteks pendidikan di daerah masing-masing.

Harapan kami semoga Program Penguatan Pendidkan Karakter ini dapat menjadi acuan untuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan keilmuan.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak terutama Pengawas Pembina yang telah membantu penyusunan Program Penguatan Pendidkan Karakter Tahun 2018/2019 ini. Semoga program ini dapat meningkatkan mutu pembelajaran di SD Negeri ................... Dinas Pendidikan Unit Kecamatan Buayan.


Mengetahui :
Pengawas Dabin

..................., 16 Juli 2018

KepalaSD Negeri ................


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTRA ISI iii
BAB  I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah 1
B. Tujuan Pendidikan Karakter 3
C. Sasaran 3
D. Dasar Hukum 3
BAB  II PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH
A. Nilai-nilaiKarakter yang Dikembangkan 4
B. Implementasi PPK di SD Negeri................... 4
C. StrategiPenguatanPendidikanKarakter di SD Negeri................... 6
D. Monitoring danEvaluasi 6
E. TindakLanjut 7
BAB  III MODEL IMPLEMENTASI PPK DI SD NEGERI ................... 8

BAB  IV PENUTUP 9

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kebijakan pendidikan yang tujuan utamanya adalah untuk mengimplementasikanNawacita Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla dalam sistem pendidikannasional. Kebijakan PPK ini terintegrasi dalam Gerakan Nasional RevolusiMental (GNRM) yaitu perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindakmenjadi lebih baik. Nilai-nilai utama PPK adalah religius, nasionalis,mandiri, gotong royong, integritas. Nilai-nilai ini ingin ditanamkandan dipraktikkan melalui sistem pendidikan nasional agar diketahui,dipahami, dan diterapkan di seluruh sendi kehidupan di sekolah dan dimasyarakat.  PPK lahir karena kesadaran akan tantangan ke depan yangsemakin kompleks dan tidak pasti, namun sekaligus melihat ada banyakharapan  bagi masa depan bangsa. Hal ini menuntut lembaga pendidikanuntuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan kepribadian,berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritualdan keilmuan. Memahami latar belakang, urgensi, dan konsep dasar PPK menjadi sangat penting bagi kepala sekolah agar dapat menerapkannya sesuai dengan konteks pendidikan di daerah masing-masing.

UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan pada Pasal 17 Ayat (3) menyebutkan bahwa pendidikan dasar bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang (a) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; (b) berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; (c) sehat, mandiri, dan percaya diri; (d) toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggungjawab. Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa tujuan pendidikan di setiap jenjang sangat berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik.

Pendidikan karakter pada dasarnya dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Pembelajaran adalah wahana yang dirancang oleh pendidik secara sadar untuk mencapai tujuan pendidikan. Pembelajaran terwujudkandalam interaksi belajar-mengajar yang dinamis dan diarahkan kepadapencapaian tujuan, yaitu perubahan perilaku dan pribadi peserta didikyang optimal. Perubahan yang terjadi pada peserta didik itu ditampilkan dalam karakter, sebagai perilaku yang dilandasi nilai-nilai kehidupan yang sangat  luhur.

Setiap proses pembelajaran melibatkan mata pelajaran tertentu atau tema yang sedang dilaksanakan, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, serta pengelolaan kelas. Dalam rangkaian penyelenggaraan proses belajar mengajar di kelas guru memiliki kesempatan leluasa untuk mengembangkan karakter siswa. Guru dapat memilih bagian darimata pelajarannya atau tema pelajaran untuk diintegrasikan dengan pengembangan karakter siswa. Metode belajar yang dipilihpun dapat menjadi media pengembangan karakter. Ketika mengelola kelas guru berkesempatan untuk mengembangkan karakter melalui tindakan dantutur katanya selama proses pembelajaran berlangsung

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) juga dapat dikembangan melalui budaya sekolah. Proses pembudayaan menjadi sangat pentingdalam penguatan pendidikan karakter karena dapat memberikan  atau membangun nilai-nilai luhur kepada generasi muda. Budaya sekolah yang baik diharapkan dapat mengubah perilaku peserta didik menjadi lebih baik. PPK berbasis budaya sekolah mengembangkan berbagai macam corak relasi, kegiatan dan interaksi antar individu di lingkungan sekolah yang mengatasi sekat-sekat kelas,  yang membentuk ekosistem dan budaya pendidikan karakter di lingkungan sekolah.

Membangun budaya sekolah yang baik dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan di sekolah. Contoh kegiatan yang dapat dikembangkan dalam membangun budaya sekolah adalah 1) pembiasaan dalam kegiatan literasi; 2) kegiatan ekstrakurikuler,  yang  mengintegrasikan nilainilai utama PPK, dan 3) menetapkan dan mengevaluasi tata tertib atau peraturan sekolah. Budaya sekolah yang baik dapat mengembangkan iklim akademik yang kompetitif dan kolaboratif, yang diperlukan sekolah dalam menetapkan atau memperkuat branding sekolah.

Masyarakat sebagai pengguna produk pendidikan juga merupakan lahan yang kondusif bagi penguatan pendidikan karakter. Berbagai studi yang terkait peran masyarakat dalam pendidikan menunjukkan bahwa keberhasilan pendidikan bergantung pada kemitraan yang sinergis antara para pelaku pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pondasi pendidikan karakter sebagaimana digarisbawahi oleh Ki Hajar Dewantara diletakkan olehkeluarga sebagai pendidik yang pertama dan utama. Namun demikian, lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi keberhasilannya.

Praktik baik kolaborasi antaranggota masyarakat telah menjadi bagian dari tradisi Indonesia melalui semangat gotong royong. Kepedulian menjadi kata kunci. Sekaranglah saatnya untuk melakukan penguatan pendidikan karakter yang berbasis komunitas/masyarakat. Kemitraan tri sentra pendidikan yaitu satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat dalam membangun ekosistem pendidikan sejalan dengan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu “Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong”. Komite Sekolah mempunyai peran besar dalam kemitraan ini termasuk dalam upaya Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dilakukan untuk menyiapkan generasi emas 2045. Peningkatan peran komite sekolah dan keluarga dalam PPK sangat diperlukan.

B. Tujuan Pendidikan Karakter
Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika. Sedangkan Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil.
 Sejalan dengan pengertian di atas, maka Tujuan Pendidikan Karakter SD Negeri ....................... UPT Dinas Pendidikan Unit Kecamatan Buayan sebagai berikut:
1. Mengembangkan karakter siswa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila.
2. Menyiapkan peserta didik menjadi warga negara Indonesia yang baik.
3. Mengarahkan peserta didik agar mampu membangun kehidupan yang baik, berguna dan bermakna.

C. Sasaran
Sasaran pendidikan karakter adalah seluruh warga sekolah ( siswa, pendidik dan tenaga kependidikan ) terutama siswa. Melalui program ini diharapkan siswa memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kompetensi akademik yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah.

D. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam pembinaan pendidikan karakter antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015Tentang Perubahan KeduaAtasPeraturan PemerintahNomor 19 Tahun2005TentangStandarNasionalPendidikan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
4. Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.
5. Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
6. Permendiknas RI Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi
7. Program kerja SD Negeri ...................... tahun pelajaran 2018/2019

BAB II
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

A. Nilai-nilai Karakter yang Dikembangkan
Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi nilai-nilai karakter yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yakni:
1. Religius,
2. Nasionalis,
3. Mandiri,
4. Gotong Royong, dan
5. Integritas.
Disamping nilai utama banyak pula nilai-nilai karakter yang perlu penguatan atau dikembangkan. Adapun nilai-nilai karakter tersebut antara lain :
1. Jujur
2. Toleransi
3. Disiplin
4. KerjaKeras
5. Kreatif
6. Demokratis
7. Rasa InginTahu
8. SemangatKebangsaan
9. Cinta Tanah Air
10. MenghargaiPrestasi
11. Bersahabat/Komunikatif
12. CintaDamai
13. GemarMembaca
14. PeduliLingkungan
15. PeduliSosial
16. TanggungJawab
17. dan lain-lain

B. Implementasi PPK di SD Negeri ......................
1. Implementasi PPK Berbasis Kelas
Pembelajaran adalah wahana yang dirancang oleh pendidik secara sadar untuk mencapai tujuan pendidikan. Pembelajaran terwujudkandalam interaksi belajar-mengajar yang dinamis dan diarahkan kepadapencapaian tujuan, yaitu perubahan perilaku dan pribadi peserta didikyang optimal. Perubahan yang terjadi pada peserta didik itu ditampilkandalam karakter, sebagai perilaku yang dilandasi nilai-nilai kehidupanyang sangat  luhur.

Setiap proses pembelajaran melibatkan mata pelajaran tertentu atautema yang sedang dilaksanakan, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, serta pengelolaan kelas. Dalam rangkaian penyelenggaraan proses belajar mengajar di kelas guru memiliki kesempatan leluasa untuk mengembangkan karakter siswa. Guru dapat memilih bagian darimata pelajarannya atau tema pelajaran untuk diintegrasikan dengan pengembangan karakter siswa. Metode belajar yang dipilih pun dapat menjadi media pengembangan karakter. Ketika mengelola kelas guru berkesempatan untuk mengembangkan karakter melalui tindakan dan tutur katanya selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Implementasi PPK Berbasis Budaya Sekolah
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis budaya sekolah memotret berbagai macam bentuk pembiasaan, model tata kelola sekolah, termasuk di dalamnya pengembangan peraturan dan regulasi yang mendukung PPK. Proses pembudayaan menjadi sangat penting dalam penguatan pendidikan karakter karena dapat memberikan  atau membangun nilai-nilai luhur kepada generasi muda. Budaya sekolah yang baik diharapkan dapat mengubah perilaku peserta didik menjadi lebih baik. PPK berbasis budaya sekolah mengembangkan berbagai macam corak relasi, kegiatan dan interaksi antar individu di lingkungan sekolah yang mengatasi sekat-sekat kelas,  yang membentuk ekosistem dan budaya pendidikan karakter di lingkungan sekolah.

Membangun budaya sekolah yang baik dapat dilakukan melalui
kegiatan-kegiatan di sekolah. Contoh kegiatan yang dapat dikembangkan dalam membangun budaya sekolah adalah 1) pembiasaan dalam kegiatan literasi; 2) kegiatan ekstrakurikuler,  yang  mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK,dan3) menetapkan dan mengevaluasi tata tertib atau peraturan sekolah.Budaya sekolah yang baik dapat mengembangkan iklim akademik yang kompetitif dan kolaboratif, yang diperlukan sekolah dalam menetapkan atau memperkuat branding sekolah.

3. Implementasi PPK Berbasis Masyarakat
Berbagai studi yang terkait peran masyarakat dalam pendidikan menunjukkan bahwa keberhasilan pendidikan (pendidikan karakter) bergantung pada kemitraan yang sinergis antara para pelaku pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pondasi pendidikan karakter sebagaimana digarisbawahi oleh Ki Hajar Dewantara diletakkan oleh keluarga sebagai pendidik yang pertama dan utama. Namun demikian, lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi keberhasilannya. Praktik baik kolaborasi antar anggota masyarakat telah menjadi bagiandari tradisi Indonesia melalui semangat gotong royong. Kepedulian menjadi kata kunci. Sekaranglah saatnya untuk melakukan penguatan pendidikan karakter yang berbasis komunitas/masyarakat.

Kemitraan tri sentra pendidikan yaitu satuan pendidikan, keluarga,dan masyarakat dalam membangun ekosistem pendidikan sejalan dengan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu “Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong”. Komite Sekolah mempunyai peran besardalam kemitraan ini termasuk dalam upaya Penguatan PendidikanKarakter (PPK) yang dilakukan untuk menyiapkan generasi emas 2045. Peningkatan peran komite sekolah dan keluarga dalam PPK sangat diperlukan.

C. Strategi Penguatan Pendidikan Karakter di SD Negeri ......................
Untuk penguatan pendidikan karakter di SD Negeri ...................... menggunakan strategi sebagai berikut:
1. Sosialisasi: 
Penyadaran semua pemangku kepentingan akan pentingnya karakter bangsa.
2. Pendidikan:
Formal (satuan pendidikan), nonformal (kegiatan keagamaan,kursus, pramuka dll.),  informal (keluarga, masyarakat, dan tempat kerja), forum pertemuan (kepemudaan)
3. Pemberdayaan:
Memberdayakan semua pemangku kepentingan (orang tua, satuan pendidikan, ormas, dsb.) agar dapat berperan aktif dalam pendidikan karakter
4. Pembudayaan:
Perilaku berkarakter dibina dan dikuatkan dengan penanaman nilai-nilai kehidupan agar menjadi budaya
5. Kerjasama:
Membangun kerjasama sinergis antara semua pemangku kepentingan
.
D. Monitoring dan Evaluasi PPK
Monitoring dan Evaluasi  bertujuan mengembangkan dan meningkatkan kualitas program pembinaan pendidikan karakter sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, tujuan monitoring dan evaluasi pembentukan karakter adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengamatan dan pembimbingan secara langsung keterlaksanaan program pendidikan karakter di sekolah.
2. Memperoleh gambaran mutu pendidikan karakter di sekolah secara umum.
3. Melihat kendala-kendala yang terjadi
4. Mengumpulkan dan menganalisis data yang ditemukan di lapangan untuk menyusun rekomendasi terkait perbaikan pelaksanaan program pendidikan karakter ke depan
5. Mengetahui tingkat keberhasilan implementasi program pembinaan pendidikan karakter di sekolah.

E. Tindak Lanjut

Hasil monitoring dan evaluasi dari implementasi program pembinaan pendidikan karakter digunakan sebagai acuan untuk menyempurnakan program, mencakup penyempurnaan rancangan, mekanisme pelaksanaan, dukungan fasilitas, sumber daya manusia, dan manajemen sekolah yang terkait dengan implementasi program.

BAB III. Bisa Anda download pada link

BAB IV
PENUTUP

Program penguatan pendidikan karakter merupakan pedoman bagi sekolah dalam upaya pengembangan karakter siswa. Program ini disusun selaras dengan visi, misi dan tujuan pendidikan di sekolah. Program yang disusun diarahkan pada layanan professional kepala siswa dalam rangka penguatan karakter yang sudah dimiliki mereka. Untuk mewujudkan hal tersebut, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan program penguatan pendidikan karakter, antara lain :
1. Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan karakter, yaitu nilai-nilai/perilaku yang perlu dikuasai, dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan karakter peserta didik direalisasikan dalam tiga kelompok kegiatan, yaitu (a) terpadu dengan pembelajaran pada mata pelajaran; (b) terpadu dengan manajemen sekolah; dan (c) terpadu melalui kegiatan pembinaan kesiswaan.

2. Mengembangkan materi pendidikan karakter untuk setiap jenis kegiatan di sekolah

3. Mengembangkan rancangan pelaksanaan setiap kegiatan di sekolah (tujuan, materi, fasilitas, jadwal, pengajar/fasilitator, pendekatan pelaksanaan, evaluasi)

4. Menyiapkan fasilitas pendukung pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah



......................, 16 Juli 2018
             Kepala Sekolah




…………………………………..
NIP.  ………………………