Contoh Rubrik Penilaian Mengarang Cerita/Menulis Cerita/Cerita Narasi, Fiksi/Non Fiksi

Contoh Rubrik Penilaian Mengarang Cerita/Menulis Cerita/Cerita Narasi, Fiksi/Non Fiksi

Contents [Show Up]
Contoh Rubrik Penilaian Mengarang Cerita/Menulis Cerita/Cerita Narasi, Fiksi/Non Fiksi
Tidak peduli siapapun entah itu Orang tua, orang dewasa, pelajar/Mahasiswa, anak-anak. Teringat pada saat kita masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), pasti selepas kita mengisi masa – masa liburan panjang sekolah ataupun telah terjadi hal bnaru apa,  Guru kita akan menyuruh muridnya untuk menceritakan pengalaman – pengalaman yang dialami pada saat liburan ataupun kegiatan yang lain ,yakni dengan cara menulis atau disebut dengan istilah mengarang. Nah, pada saat itu juga kita langsung merasa antusias untuk menuangkan pengalaman liburan apa yang kita alami kepada  guru maupun teman sekelas. Walaupun pada saat penulisan atau proses mengarang kita sering merasa kesulitan untuk mengungkapakan karena keterbatasan kosa kata sehingga banyak sekali kata – kata pengulangan yang pada akhirnya membuat karangan tersebut terkesan membosankan dan lucu
Contoh Rubrik Penilaian Mengarang Cerita/Menulis Cerita/Cerita Narasi, Fiksi/Non Fiksi
Dalam membuat tulisan seringkali kita bingung memulainya dari mana. Terkadang membutuhkan waktu berjam-jam hanya untuk menggerakkan pena di atas kertas putih. Mungkin ini juga yang dirasakan oleh teman-teman ketika mendatkan tugas membuat sebuah karangan.

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT KARANGAN
1. Menentukan tema karangan. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan yang akan menjiwai seluruh isi karangan.
Pada umumnya, topik atau tema karangan nonfiksi merupakan judul karangan itu sendiri. Hal ini terjadi karena keseluruhan ide karanganlah yang menjiwai karangan tersebut.

2. Merumuskan Tujuan
Tujuan dalam kegiatan mengarang merupakan faktor yang sangat penting, karena menentukan arah, isi, dan jenis karangan.
Arah atau isi karangan nonfiksi sendiri sangat dipengaruhi kadar pengetahuan tentang tema yang dibahas tersebut. Sehingga, perlu dilakukan pengumpulan bahan dan data, kemudian menganalisisnya dengan seksama.

3. Mengumpulkan ide atau bahan karangan
Kualitas data yang dianalisis dan kecermatan penganalisisannya akan sangat mempengaruhi kualitas karangan nonfiksi tersebut, jadi harus dilakukan dengan sangat serius.

Pengumpulan data bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya wawancara, membaca buku, survei, diskusi, percobaan, observasi, dan sebagainya.

4. Menyusun kerangka karangan
Kerangka karangan adalah susunan pikiran utama yang terstruktur kemudian direalisasikan dalam kalimat-kalimat utama.

Menyusun kerangka karangan berarti mengorganisasikan ide dan data yang telah kita kumpulkan. Jadi, penyusunan kerangka karangan harus dilakukan sebelum karangan dibuat, supaya susunan karangan mudah dikembangkan dan utuh.

Bentuk kerangka karangan yang sederhana adalah sebagai berikut:

Pembukaan
Isi
Penutup

Contoh Kerangka Karangan
Tema : Makanan
Judul : Gula Semut

1. Pengertian Gula Semut
2. Bahan Gula Semut
3. Cara Membuat Gula Semut
4. Kandungan pada Gula Semut
5. Jenis-Jenis Gula Semut
5. Manfaat Gula Semut

5. Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang sebenarnya
Kembangkan kerangka tersebut di atas menjadi beberapa paragraf yang membahas dan menjelaskan ataupun hal yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.

6. Memberi nama karangan atau judul karangan
Berilah nama karangan atau judul yang menarik perhatian penasaran pembaca, sehingga pembaca akan tertarik dan berkeinginan untuk membaca karangan/tulisan Anda.

JUDUL karangan adalah kalimat pendek yang ditempatkan di atas sebuah karangan

SYARAT SUATU JUDUL

Relevan dengan isi karangan
Berbentuk frase/kelompok kata
Menarik perhatian

Rubrik Penilaian Mengarang Cerita/Menulis Cerita/Cerita Narasi, Fiksi/Non Fiksi

Kategori
Informasi fakta
Skor 4: Informasi fakta meliputi apa, siapa, dimana dan mengapa. fakta jelas dan akurat
Skor 3: Informasi fakta meliputi apa, siapa, dimana dan mengapa. Fakta pada umumnya jelas dan akurat.
Skor 2: Informasi fakta tidak lengkap, fakta terkadang jelas dan akurat.
Skor 1: Informasi fakta tidak lengkap atau disebutkan.  Fakta tidak jelas dan tidak akurat.

Mengekspresikan ide
Skor 4: Seluruh ide dikembangkan dan diekspresikan sangat jelas. Sangat mudah bagi pembaca untuk memahami isi cerita
Skor 3: Sebagian besar ide dikembangkan dan diekspresikan dengan jelas, mudah bagi pembaca untuk memahami isi cerita.
Skor 2: Beberapa ide dikembangkan dan diekspresikan dengan jelas. Agak mudah bagi pembaca untuk memahami isi cerita.
Skor 1: Ide – ide tidak dikembangkan secara jelas, tidak mudah bagi pembaca untuk memahami isi cerita.

Urutan dan struktur bahasa
Skor 4: Seluruh kalimat disusun dengan baik, rincian diletakkan sesuai dengan urutan.
Skor 3: Sebagian besar kalimat disusun dengan baik, rincian sebagian besar diletakkan sesuai dengan urutan.
Skor 2: Beberapa kalimat disusun dengan baik, beberapa rincian tidak diletakkan sesuai urutan.
Skor 1: Kalimat tidak tersusun dengan baik, rincian tidak diletakkan sesuai urutan.

Tanda baca dan ejaan
Skor 4: Tidak terdapat kesalahan dalam penggunaan huruf besar dan tanda baca, sehingga cerita sangat mudah dibaca.
Skor 3: Terdapat beberapa kesalahan (kurang dari lima) dalam penggunaan huruf besar dan tanda baca, namun cerita masih mudah untuk dibaca.
Skor 2: Terdapat sejumlah kesalahan dalam penggunaan huruf besar dan tanda baca sehingga cerita agak sulit dibaca.
Skor 1: Terdapat banyak kesalahan dalam penggunaan huruf besar dan tanda baca sehingga cerita sulit untuk dibaca.

Tata bahasa 
Skor 4: Penulis tidak membuat kesalahan dalam tata bahasa yang dapat mengganggu pemahaman isi cerita.
Skor 3: Penulis membuat sedikit kesalahan dalam tata bahasa (kurang dari 5) namun tidak mengganggu pembaca dalam memahami isi cerita.
Skor 2: Penulis membuat sejumlah kesalahan dalam tata bahasa yang dapat mengganggu pemahaman isi cerita.
Skor 1: Penulis membuat banyak kesalahan dalam tata bahasa yang mengganggu pemahaman isi cerita.

Silahkan download contoh rubrik penilaian praktikum
Silahkan download contoh rubrik penilaian portopolio
Silahkan download contohInstrumen Penilaian Proyek
download INSTRUMEN KETERLAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN

download INSTRUMEN PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH PEMENUHAN
8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)