MATERI BAHASA INDONESIA PRAKTEK BERBICARA KELAS 1, 2, 3, 4, 5, 6 SD, MI
Materi Bahasa Idonesia pokok bahasan berbicara di sekolah harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Materi berbicara di kelas satu berbeda dengan materi berbicara di kelas dua atau tiga. Begitu pula materi berbicara di kelas 4 juga berbeda dengan materi berbicara di kelas lima dan enam. Krenanya seorang guru harus betulbetul paham tentang materi berbicara apa saja yang harus dilaksanakan oleh siswa siswinya dikelasnya.
Berikut materi Bahasa Indonesia tentang berbicara sesuai dengan karakteristik peserta didik dari kelas satu sampai kelas enamyang harus dipraktekkan oleh siswa
A. Penjabaran Kompetensi Dasar Menjadi Indikator
Salah satu strategi yang Anda dapat lakukan sebelum menjabarkan KD (kompetensi dasar) menjadi indikator adalah dengan memetakan indikator. Untuk memudahkan Anda menemukan KD pembelajaran “Berbicara”, berikut ini dipaparkan KD tersebut mulai kelas 1 s.d. 6, sebagai berikut.
Kelas 1, Semester 1
1. 1. Memeperkenalkan diri sendiri dengan kalimat sederhana dan bahasa yang santun
2. 2. Menyapa orang lain dengan menggunakan kalimat sapaan yang tepat dan bahasa yang santun
3. 3. Mendeskripsikan benda-benda di sekitar dan fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana
4. 4. Mendeklamasikan puisi anak dengan lafal dan intonasi yang sesuai
Kelas 1, Semester 2
1. 1. Menjelaskan gambar tunggal atau gambar tunggal atau gambar seri sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti
2. 2. Melakukan percakapan sederhana dengan menggunakan kalimat dan kosakata yang sudah dikuasai
3. 3. Menyampaikan rasa suka atau tidak suka tentang suatu hal atau kegiatan dengan alas an sederhana
4. 4. Memerankan tokoh dengan atau cerita rakyat yang dikuasai dengan ekspresi yang sesuai
Kelas II, Semester I
1. 1. Bertanya kepada orang lain dengan menggunakan pilihan kta yang tepat dan santun berbahasa
2. 2. Menceritakan kegiatan sehari-hari dengan bahasa yang mudah dipahamai orang lain
3. 3. Mendeklamasikan puisi dengan ekspresi yang tepat
Kelas II, Semester 2
1. 1. Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai cirri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain
2. 2. Menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan kata-kata sendiri
Kelas III, Semester I
1. 1. Menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan kalimat yang runtut dan mudah dipahami
2. 2. Menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami
3. 3. Memberikan tanggapan adan saran sederhana terhadap suatu masalah dengan menggunakan kalimat yang runtut dan pilihan kata yang tepat.
Kelas III, Semester 2
1. 1. Melakukan percakapan melalui telepon/alat komunikasi sederhana dengan menggunakan kalimat ringkas
2. 2. Menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat atau didengar
Kelas IV, Semester 1
1. 1. Mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah atau gambar dengan kalimat yang runtut
2. 2. Menjelaskan petunjuk penggunaan suatu alat dengan bahasa yang baik dan benar
Kelas IV, Semester 2
1. 1. Berbalas pantun dengan lafal dan intonasi yang tepat
2. 2. Menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon sesuai dengan isi pesan
Kelas V, Semester 1
1. 1. Menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dan memberikan saran pemecahannya dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa
2. 2. Menceritakan hasil pengamatan/kunjungan dengan bahasa yang runtut, baik, dan benar
3. 3. Berwawancara sederhana dengan narasumber (petani,pedagang, nelayan,karyawan, dll.) dengan memperhatikan kata dan santun berbahasa
Kelas V, Semester 2
1. 1. Mengomentari persoalan factual disertai alas an yang mendukung dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa
2. 2. Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
Kelas VI, Semester 1
1. 1. Menyampaikan pesan/informasi yang diperoleh dari berbagai media dengan bahasa yang runtut, baik dan benar
2. 2. Menanggapi (mengkritik/memuji) suatu hal disertai alas an dengan menggunakan bahasa yang santun
Kelas VI, Semester 2
1. 1. Berpidato atau presentasi untuk berbagai keperluan (acara perpisahan, perayaan ulang tahun dll.) dengan lafal, intonasi, dan sikap yang tepat
2. 2. Melaporkan isi buku yang dibaca (judul, pengarang, juml;ah halaman, dan isi) dengan kalimat yang runtut.
3. 3. Membacakan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat.
Penentuan Metode yang Relevan Dalam Praktek Berbicara
Metode pembelajaran adalah cara menyampaikan pembelajaran atau pengalaman belajar kepada siswa. Metode merupakan sarana untuk mewujudkan pengalaman belajar yang telah dirancang (Tarigan, 1980:260). Dalam menentukan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan materi atau bahan yang akan dibelajarkan. Misalnya, materi “Pendeskripsian sesuatu” tidak tepat bila digunakan metode ceramah sebaiknya digunakan metode deskripsi.
Berikut ini adalah beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan antara lain: lihat –ucap, deskripsi, menjawab pertanyan, bertanya menggali, memerikan, melanjutkan, menceritakan kembali, bercakap-cakap, paraphrase, mereka cerita gambar, bercerita, melaporkan, bermain peran,wawancara, diskusi bertelepon, dramatisasi.
Berikut ini diuraikan satu persatu metode-metode tersebut dengan beberapa contoh.
1.Metode Lihat-ucap
Metode ini digunakan untuk merangsang siswa mengekspresikan hasil pengamatannya, berupa gambar, benda nyata, yang dekat dengan kehidupan siswa.
2. Metode Deskripsi
Deskripsi berarti menggambarkan/melukiskan atau memerikan sesuatu secara verbal. Metode ini digunakan untuk melatih siswa berbicara atau mengekspresikan hasil pengamatannya terhadap sesuatu.
3. Metode Menjawab pertanyaan
Metode digunakan untuk melatih siswa yang malu-malu. Melalui pengajuan sejumlah pertanyaan dan kesempatan untuk menjawab guru dapat memancing ekspresi lisan siswa.
Misalnya: Guru : Siapa namamu? Siswa : Nina Guru : Di mana kamu tinggal Siswa : Jalan Bunga Guru : Kamu punya adik? Siswa : Punya. Guru : Siapa namanya? Siswa : Iin Guru : Bagus, terima kasih.
4. Metode Bertanya Menggali
Pertanyaan menggali dimaksudkan supaya siswa banyak berpikir. Pertanyaan menggali membutuhkan jawaban yang berupa penjelasan dan bukan jawaban ya atau tidak. Pertanyaan juga untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap sesuatu.
Misalnya:
Guru : Bapak lihat kamu, Dina, sering melamun. Ada masalah?
Dina : Tidak Pak.
Guru : Jika ada masalah, sebaiknya jangan disimpan di hati. Bapak
yakin setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
Dina : Sebenarnya begini Pak, saya sedang mendapat musibah. Ibu saya sakit, bapak saya tidak bekerja karena di PHK.
Guru : O, begitu masalahnya.
Dialog ini dapat Anda kembangkan lebih lanjut.
5. Metode Melanjutkan
Dalam metode ini, Anda dapat membuat membuat suatu permainan cerita. Siswa disuruh menceritakan suatu cerita kemudian siswa yang lain diminta untuk melanjutkannya.
Misalnya:
Guru : Bangunan sekolah kita berlantai yang terdiri atas ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan ruang tata usaha.
Siswa A : Di samping itu, ada juga ruang perpustakaan, dan kamar kecil.
Siswa B : Di ruang perpustakaan tersedia ruang baca.
6. Metode Bercakap-cakap Percakapan adalah pertukaran pikiran atau pendapat mengenai sesuatu antardua orang atau lebih. Pada kegiatan ini biasanya dalam suasana akrab dan sopan.
Misalnya:
Saat guru masuk kelas, siswa baru saja menerima raport.
Guru : Bagaimana nilai raport kalian?
Siswa : Alhamdulillah, lumayan.
Guru : Dina dan Iin, coba kalian percakapkan nilai rapor kalian.
Dina : In bagaimana nilai rapormu
Iin : Ya, pokoknya lumayan, tidak ada nilai limanya
Raport kamu gimana Dina?
Dina : Sama seprti rapor kamu, yang pentingkan tidak ada nilai enamnya.
Guru memberi motivasi kepada siswa.
7. Metode Memberi petunjuk
Memberi petunjuk merupakan keterampilan berbicara taraf tinggi, sebab memberi petunjuk berarti berbicra secara jelas dan terarah. Memberi petujuk sering dilakukan orang dalam kehidupan sehari-hari.
8. Metode Bercerita
Bercerita adalah suatu keterampilan yang semua orang pandai bercerita. Pembawa cerita harus membawakan cerita sesuai dengan isinya, dapat menirukan suatu perilaku tokohnya. Akan lebih baik lagi apabila pembawa cerita dapat melibatkan emosi, imajinasi pendengar terhadap cerita yang disampaikan. Pada metode ini, Anda dapat meinta siswa untuk memilih cerita yang menarik baik tentang dirinya, tentang orang lain atau tentang apa saja. Kemudian siswa menceritakan cerita itu. Kegiatan cerita ini akan menuntun siswa menjadi pembicara yang baik.
9. Metode Melaporkan
Melaporkan artinya menyampaikan gambaran, lukisan atau peristiwa terjadinya sesuatu secara lisan. Kegiatan melaporkan dapat dilakukan dalam hal, perjalanan, pembacaan cerpen, dan sebagainya. Selain itu kegiatan melaporkan juga dapat dilakukan dalam wujud pidato.
10. Metode Bermain Peran
Teknik bermain peran adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan penghayatan dan imajinasi siswa. Dalam pengajaran bahasa teknik bermain peran sangat cocok digunakan untuk menghayati dan menggunakan berbagai ragam bahasa. Cara berbahasa setiap orang berbeda karena setiap orang berbeda dalam perannya. Bermain peran hampir sama dengan percakapan. Hanya saja dalam percakapan seseorang memerankan dirinya masing-masing sedangkan dalam bermain peran seseorang memerankan orang lain.
11. Metode Wawancara atau interview
Wawancara atau interview adalah salah satu kegiatan dalam bentuk tanya jawab yang terarah. Melaui metode ini siswa dilatih menyusun pertanyaan yang terarah, mengajukan pertanyaan dengan ucapan yang jelas dan intonasi yang tepat. Wawancara adalah kegiatan percakapan dalam situasi formal, orang yangd diwawancarai biasanya orang yang berprestasi, ahli, atau istimewa. Dalam situasi informal wawancara dapat berlangsung antarteman.
12. Metode Diskusi
Diskusi adalah proses pelibatan dua orang atau lebih yang berinteraksi secara verbal dan tatap muka mengenai tujuan yang tertentu, melalui cara tukar menukar infomasi untuk memecahkan masalah.
13. Metode Bertelepon
Melaui metode ini , Anda dapat meminta siswa untuk mendemonstrasikan berbicara melalui telepon. Dalam bertelepon pembicaraan harus jelas, lugas dan singkat karena waktu sangat diperhitungkan dalam bertelepon. Di sini dapat digunakan media telepon mainan. Satu hal yang harus diingat dalam bertelepon seseorang itu berbicara, bukan bertatap muka. Oleh karena itu, kalimat yang tepat untuk meminta seorang berbicara adalah: “ dapatkah saya berbicara dengan Bu …. atau Pak….?
14. Metode Dramatisasi
Dramatisasi atau bermain drama lebih kompleks daripada bermain peran karena guru dan siswa harus mempersiapkan skenario, pelaku, dan perlengkapan.
Dalam hal ini skenario dapat dibuat oleh guru dan siswa atau menggunakan skenario yang sudah ada. Dengan dramatisasi ini, siswa dilatih mengeklspresikan perasaan dan pikiran tokoh dalam bentuk bahasa lisan.
Referensi:
Mudini Salamat Purba, Pembelajaran Berbicara, Depdiknas, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Bahasa 2009
Materi Bahasa Idonesia pokok bahasan berbicara di sekolah harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Materi berbicara di kelas satu berbeda dengan materi berbicara di kelas dua atau tiga. Begitu pula materi berbicara di kelas 4 juga berbeda dengan materi berbicara di kelas lima dan enam. Krenanya seorang guru harus betulbetul paham tentang materi berbicara apa saja yang harus dilaksanakan oleh siswa siswinya dikelasnya.
Berikut materi Bahasa Indonesia tentang berbicara sesuai dengan karakteristik peserta didik dari kelas satu sampai kelas enamyang harus dipraktekkan oleh siswa
A. Penjabaran Kompetensi Dasar Menjadi Indikator
Salah satu strategi yang Anda dapat lakukan sebelum menjabarkan KD (kompetensi dasar) menjadi indikator adalah dengan memetakan indikator. Untuk memudahkan Anda menemukan KD pembelajaran “Berbicara”, berikut ini dipaparkan KD tersebut mulai kelas 1 s.d. 6, sebagai berikut.
Kelas 1, Semester 1
1. 1. Memeperkenalkan diri sendiri dengan kalimat sederhana dan bahasa yang santun
2. 2. Menyapa orang lain dengan menggunakan kalimat sapaan yang tepat dan bahasa yang santun
3. 3. Mendeskripsikan benda-benda di sekitar dan fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana
4. 4. Mendeklamasikan puisi anak dengan lafal dan intonasi yang sesuai
Kelas 1, Semester 2
1. 1. Menjelaskan gambar tunggal atau gambar tunggal atau gambar seri sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti
2. 2. Melakukan percakapan sederhana dengan menggunakan kalimat dan kosakata yang sudah dikuasai
3. 3. Menyampaikan rasa suka atau tidak suka tentang suatu hal atau kegiatan dengan alas an sederhana
4. 4. Memerankan tokoh dengan atau cerita rakyat yang dikuasai dengan ekspresi yang sesuai
Kelas II, Semester I
1. 1. Bertanya kepada orang lain dengan menggunakan pilihan kta yang tepat dan santun berbahasa
2. 2. Menceritakan kegiatan sehari-hari dengan bahasa yang mudah dipahamai orang lain
3. 3. Mendeklamasikan puisi dengan ekspresi yang tepat
Kelas II, Semester 2
1. 1. Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai cirri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain
2. 2. Menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan kata-kata sendiri
Kelas III, Semester I
1. 1. Menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan kalimat yang runtut dan mudah dipahami
2. 2. Menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami
3. 3. Memberikan tanggapan adan saran sederhana terhadap suatu masalah dengan menggunakan kalimat yang runtut dan pilihan kata yang tepat.
Kelas III, Semester 2
1. 1. Melakukan percakapan melalui telepon/alat komunikasi sederhana dengan menggunakan kalimat ringkas
2. 2. Menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat atau didengar
Kelas IV, Semester 1
1. 1. Mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah atau gambar dengan kalimat yang runtut
2. 2. Menjelaskan petunjuk penggunaan suatu alat dengan bahasa yang baik dan benar
Kelas IV, Semester 2
1. 1. Berbalas pantun dengan lafal dan intonasi yang tepat
2. 2. Menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon sesuai dengan isi pesan
Kelas V, Semester 1
1. 1. Menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dan memberikan saran pemecahannya dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa
2. 2. Menceritakan hasil pengamatan/kunjungan dengan bahasa yang runtut, baik, dan benar
3. 3. Berwawancara sederhana dengan narasumber (petani,pedagang, nelayan,karyawan, dll.) dengan memperhatikan kata dan santun berbahasa
Kelas V, Semester 2
1. 1. Mengomentari persoalan factual disertai alas an yang mendukung dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa
2. 2. Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
Kelas VI, Semester 1
1. 1. Menyampaikan pesan/informasi yang diperoleh dari berbagai media dengan bahasa yang runtut, baik dan benar
2. 2. Menanggapi (mengkritik/memuji) suatu hal disertai alas an dengan menggunakan bahasa yang santun
Kelas VI, Semester 2
1. 1. Berpidato atau presentasi untuk berbagai keperluan (acara perpisahan, perayaan ulang tahun dll.) dengan lafal, intonasi, dan sikap yang tepat
2. 2. Melaporkan isi buku yang dibaca (judul, pengarang, juml;ah halaman, dan isi) dengan kalimat yang runtut.
3. 3. Membacakan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat.
Penentuan Metode yang Relevan Dalam Praktek Berbicara
Metode pembelajaran adalah cara menyampaikan pembelajaran atau pengalaman belajar kepada siswa. Metode merupakan sarana untuk mewujudkan pengalaman belajar yang telah dirancang (Tarigan, 1980:260). Dalam menentukan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan materi atau bahan yang akan dibelajarkan. Misalnya, materi “Pendeskripsian sesuatu” tidak tepat bila digunakan metode ceramah sebaiknya digunakan metode deskripsi.
Berikut ini adalah beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan antara lain: lihat –ucap, deskripsi, menjawab pertanyan, bertanya menggali, memerikan, melanjutkan, menceritakan kembali, bercakap-cakap, paraphrase, mereka cerita gambar, bercerita, melaporkan, bermain peran,wawancara, diskusi bertelepon, dramatisasi.
Berikut ini diuraikan satu persatu metode-metode tersebut dengan beberapa contoh.
1.Metode Lihat-ucap
Metode ini digunakan untuk merangsang siswa mengekspresikan hasil pengamatannya, berupa gambar, benda nyata, yang dekat dengan kehidupan siswa.
2. Metode Deskripsi
Deskripsi berarti menggambarkan/melukiskan atau memerikan sesuatu secara verbal. Metode ini digunakan untuk melatih siswa berbicara atau mengekspresikan hasil pengamatannya terhadap sesuatu.
3. Metode Menjawab pertanyaan
Metode digunakan untuk melatih siswa yang malu-malu. Melalui pengajuan sejumlah pertanyaan dan kesempatan untuk menjawab guru dapat memancing ekspresi lisan siswa.
Misalnya: Guru : Siapa namamu? Siswa : Nina Guru : Di mana kamu tinggal Siswa : Jalan Bunga Guru : Kamu punya adik? Siswa : Punya. Guru : Siapa namanya? Siswa : Iin Guru : Bagus, terima kasih.
4. Metode Bertanya Menggali
Pertanyaan menggali dimaksudkan supaya siswa banyak berpikir. Pertanyaan menggali membutuhkan jawaban yang berupa penjelasan dan bukan jawaban ya atau tidak. Pertanyaan juga untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap sesuatu.
Misalnya:
Guru : Bapak lihat kamu, Dina, sering melamun. Ada masalah?
Dina : Tidak Pak.
Guru : Jika ada masalah, sebaiknya jangan disimpan di hati. Bapak
yakin setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
Dina : Sebenarnya begini Pak, saya sedang mendapat musibah. Ibu saya sakit, bapak saya tidak bekerja karena di PHK.
Guru : O, begitu masalahnya.
Dialog ini dapat Anda kembangkan lebih lanjut.
5. Metode Melanjutkan
Dalam metode ini, Anda dapat membuat membuat suatu permainan cerita. Siswa disuruh menceritakan suatu cerita kemudian siswa yang lain diminta untuk melanjutkannya.
Misalnya:
Guru : Bangunan sekolah kita berlantai yang terdiri atas ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan ruang tata usaha.
Siswa A : Di samping itu, ada juga ruang perpustakaan, dan kamar kecil.
Siswa B : Di ruang perpustakaan tersedia ruang baca.
6. Metode Bercakap-cakap Percakapan adalah pertukaran pikiran atau pendapat mengenai sesuatu antardua orang atau lebih. Pada kegiatan ini biasanya dalam suasana akrab dan sopan.
Misalnya:
Saat guru masuk kelas, siswa baru saja menerima raport.
Guru : Bagaimana nilai raport kalian?
Siswa : Alhamdulillah, lumayan.
Guru : Dina dan Iin, coba kalian percakapkan nilai rapor kalian.
Dina : In bagaimana nilai rapormu
Iin : Ya, pokoknya lumayan, tidak ada nilai limanya
Raport kamu gimana Dina?
Dina : Sama seprti rapor kamu, yang pentingkan tidak ada nilai enamnya.
Guru memberi motivasi kepada siswa.
7. Metode Memberi petunjuk
Memberi petunjuk merupakan keterampilan berbicara taraf tinggi, sebab memberi petunjuk berarti berbicra secara jelas dan terarah. Memberi petujuk sering dilakukan orang dalam kehidupan sehari-hari.
8. Metode Bercerita
Bercerita adalah suatu keterampilan yang semua orang pandai bercerita. Pembawa cerita harus membawakan cerita sesuai dengan isinya, dapat menirukan suatu perilaku tokohnya. Akan lebih baik lagi apabila pembawa cerita dapat melibatkan emosi, imajinasi pendengar terhadap cerita yang disampaikan. Pada metode ini, Anda dapat meinta siswa untuk memilih cerita yang menarik baik tentang dirinya, tentang orang lain atau tentang apa saja. Kemudian siswa menceritakan cerita itu. Kegiatan cerita ini akan menuntun siswa menjadi pembicara yang baik.
9. Metode Melaporkan
Melaporkan artinya menyampaikan gambaran, lukisan atau peristiwa terjadinya sesuatu secara lisan. Kegiatan melaporkan dapat dilakukan dalam hal, perjalanan, pembacaan cerpen, dan sebagainya. Selain itu kegiatan melaporkan juga dapat dilakukan dalam wujud pidato.
10. Metode Bermain Peran
Teknik bermain peran adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan penghayatan dan imajinasi siswa. Dalam pengajaran bahasa teknik bermain peran sangat cocok digunakan untuk menghayati dan menggunakan berbagai ragam bahasa. Cara berbahasa setiap orang berbeda karena setiap orang berbeda dalam perannya. Bermain peran hampir sama dengan percakapan. Hanya saja dalam percakapan seseorang memerankan dirinya masing-masing sedangkan dalam bermain peran seseorang memerankan orang lain.
11. Metode Wawancara atau interview
Wawancara atau interview adalah salah satu kegiatan dalam bentuk tanya jawab yang terarah. Melaui metode ini siswa dilatih menyusun pertanyaan yang terarah, mengajukan pertanyaan dengan ucapan yang jelas dan intonasi yang tepat. Wawancara adalah kegiatan percakapan dalam situasi formal, orang yangd diwawancarai biasanya orang yang berprestasi, ahli, atau istimewa. Dalam situasi informal wawancara dapat berlangsung antarteman.
12. Metode Diskusi
Diskusi adalah proses pelibatan dua orang atau lebih yang berinteraksi secara verbal dan tatap muka mengenai tujuan yang tertentu, melalui cara tukar menukar infomasi untuk memecahkan masalah.
13. Metode Bertelepon
Melaui metode ini , Anda dapat meminta siswa untuk mendemonstrasikan berbicara melalui telepon. Dalam bertelepon pembicaraan harus jelas, lugas dan singkat karena waktu sangat diperhitungkan dalam bertelepon. Di sini dapat digunakan media telepon mainan. Satu hal yang harus diingat dalam bertelepon seseorang itu berbicara, bukan bertatap muka. Oleh karena itu, kalimat yang tepat untuk meminta seorang berbicara adalah: “ dapatkah saya berbicara dengan Bu …. atau Pak….?
14. Metode Dramatisasi
Dramatisasi atau bermain drama lebih kompleks daripada bermain peran karena guru dan siswa harus mempersiapkan skenario, pelaku, dan perlengkapan.
Dalam hal ini skenario dapat dibuat oleh guru dan siswa atau menggunakan skenario yang sudah ada. Dengan dramatisasi ini, siswa dilatih mengeklspresikan perasaan dan pikiran tokoh dalam bentuk bahasa lisan.
Referensi:
Mudini Salamat Purba, Pembelajaran Berbicara, Depdiknas, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Bahasa 2009