Perbedaan Anak dengan Orang Dewasa Dalam Dunia Pendidikan
Bukankah belajar harus kita lakukan sejak masih dalam kandungan Ibu kita hingga kita masuki ke liang lahat/kubur? Karenanya kita harus terus belajar, belajar dan belajar. Dalam era teknologi modern, kita dituntut untuk bekerja serba cepat dan tepat.
Pendidikan saat sekarang oleh pemerintah masih menjadi prioritas utama yang harus ditingkatkan, karena dengan pendidikan manusia akan bisa mengikuti kemajuan zaman dan tidak ketinggalan. Untuk mencapai kesuksesan dalam pendidikan baik pendidikan anak maupun pendidikan orang dewasa, seorang Guru/Instruktur, Nara sumber harus bisa memahami dan mengenal karakteristik peserta didiknya. Apakah peserta didiknya anak-anak ataukah orang dewasa, sehingga seorang guru bisa menerapkan metode/teknik yang tepat dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didiknya.
Mari kita pahami perbedaan-perbedaan yang ada pada diri seorang anak dan orang dewasa.
1. Perbedaan Anak dengan Orang Dewasa
Anak-Anak
Belajar merupakan tugas Utama
Tidak mudah lupa
Gesit
Belum banyak pengalaman
Belajar karena otoritas orang tua
Belajar karena ingin tahu
Orang Dewasa
Belajar sesuai kebutuhan
Mudah lupa
Gerakan kurang gesit
Banyak pengalaman
Belajar tanggungjawab sendiri
ntuk keperluan praktis
SUMBER MOTIVASI
Rasa percaya diri
Menarik Minat
Relevansi
Kepuasan
2. Orang Dewasa Memiliki Identitas (unik)
Ketika bertambah tua otak semakin banyak terisi
Peta kognitif semakin kaya yang berbeda pada Orang Dewasa yang satu dgn Orang Dewasa yang lain.
3. Orang Dewasa Bukan Botol Kosong
Pendidikan orang dewasa bukanlah menuangkan pengetahuan ke dalam tabung kosong
Orang dewasa tidaklah mempelajari sesuatu menurut yang diinginkan pelatih
Apakah mereka akan belajar atau tidak tergantung pada banyak faktor, misalnya motivasi, kesiapan, suasana, metode.
4. Orang Dewasa Belajar Melalui Pengalaman
MEMBUAT REFLEKSI
MEMBUAT RENCANA
REVISI RENCANA
TINDAKAN/OBSERVASI
PENGALAMAN BARU
Hasil Belajar
Saya dengar, saya lupa
Saya lihat, saya ingat
Saya lakukan, saya kuasai
5. Orang Dewasa Sulit Berubah Pendirian
Cara berpikir relatif kaku
Orang dewasa ragu menerima sesuatu yang tidak dikenal
“Terkena teori Kelembaman” (menentang/menghambat perubahan)
Keterampilan yang harus dimiliki oleh Pelatih Orang Dewasa
Mendorong terciptanya dialog dan keterbukaan untuk saling belajar
Memulai pemecahan masalah bersama peserta
Mendiagnosis permasalahan dalam kelompok
Menantang peserta untuk berkeksperimen dengan pola baru
Mendorong untuk mampu mengambil keputusan.
Keterampilan yang harus dimiliki oleh Pelatih Orang Dewasa,
Mendengar,
Mengamati
Empati
Memotivasi
Menyusun pertanyaan yang membimbing
Merangkum
Mengelola waktu
Fleksibilitas, kreatif, dan eksperimentatif
Terbuka dan reflektif
GAYA BELAJAR
1. VISUAL : Belajar dengan melihat (Grafik, Diagram, Video)
2. AUDITORY : Belajar dengan mendengarkan (Uraian, penjelasan )
3. KINESTHETIC : Belajar dengan melakukan (Role Play, Exercise)
Mari kita pahami diri kita. Termasuk katagori yang manakah kita, sehingga kita bisa mengambil sikap dan solusi terhadap masalah yag ada pada diri kita sendiri. jangan pernah berhenti untuk belajar, karena orang pintar butuh proses dan tahapan untuk mempelajari suatu hal terlebih dahulu dengan jangka waktu tertentu, sampai akhirnya ia mengetahui sepenuhnya akan hal yang dipelajarinya.
1. Karakteristik Belajar orang Dewasa
Orang dewasa belajar karena adanya tuntutan tugas, tuntutan perkembangan atau keinginan peningkatan peran
2. Orang dewasa suka mempelajari sesuatu yang praktis, dapat langsung diterapkan dan bermanfaat dalam kehidupannya .
3. Orang dewasa dalam proses belajar ingin diperlakukan sebagai orang dewasa/dihargai
4. Orang dewasa kaya pengalaman dan berwawasan luas, mempelajari sesuatu yang baru berdasar pengalamannya
5. Menentukan sendiri apa yang akan dipelajari dan bagaimana mempelajarinya (self direction).
6. Orang dewasa belajar dengan cara berbagi pendapat bersama orang lain.
7. Orang dewasa mempertanyakan mengapa harus mempelajari sesuatu sebelum mereka mempelajari sesuatu.
8. Orang dewasa belajar dengan memecahkan masalah tidak berorientasi pada bahan pelajaran.
9. Orang dewasa menyukai suasana pembelajaran yang membangkitkan kepercayaan diri
10. Orang dewasa memerlukan waktu yang lebih panjang dalam belajar karena perlu memvalidasi informasi baru
11. Orang dewasa akan melanjutkan proses belajar jika pengalaman belajar yang dilaluinya memuaskan
Bukankah belajar harus kita lakukan sejak masih dalam kandungan Ibu kita hingga kita masuki ke liang lahat/kubur? Karenanya kita harus terus belajar, belajar dan belajar. Dalam era teknologi modern, kita dituntut untuk bekerja serba cepat dan tepat.
Pendidikan saat sekarang oleh pemerintah masih menjadi prioritas utama yang harus ditingkatkan, karena dengan pendidikan manusia akan bisa mengikuti kemajuan zaman dan tidak ketinggalan. Untuk mencapai kesuksesan dalam pendidikan baik pendidikan anak maupun pendidikan orang dewasa, seorang Guru/Instruktur, Nara sumber harus bisa memahami dan mengenal karakteristik peserta didiknya. Apakah peserta didiknya anak-anak ataukah orang dewasa, sehingga seorang guru bisa menerapkan metode/teknik yang tepat dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didiknya.
Mari kita pahami perbedaan-perbedaan yang ada pada diri seorang anak dan orang dewasa.
1. Perbedaan Anak dengan Orang Dewasa
Anak-Anak
Belajar merupakan tugas Utama
Tidak mudah lupa
Gesit
Belum banyak pengalaman
Belajar karena otoritas orang tua
Belajar karena ingin tahu
Orang Dewasa
Belajar sesuai kebutuhan
Mudah lupa
Gerakan kurang gesit
Banyak pengalaman
Belajar tanggungjawab sendiri
ntuk keperluan praktis
SUMBER MOTIVASI
Rasa percaya diri
Menarik Minat
Relevansi
Kepuasan
2. Orang Dewasa Memiliki Identitas (unik)
Ketika bertambah tua otak semakin banyak terisi
Peta kognitif semakin kaya yang berbeda pada Orang Dewasa yang satu dgn Orang Dewasa yang lain.
3. Orang Dewasa Bukan Botol Kosong
Pendidikan orang dewasa bukanlah menuangkan pengetahuan ke dalam tabung kosong
Orang dewasa tidaklah mempelajari sesuatu menurut yang diinginkan pelatih
Apakah mereka akan belajar atau tidak tergantung pada banyak faktor, misalnya motivasi, kesiapan, suasana, metode.
4. Orang Dewasa Belajar Melalui Pengalaman
MEMBUAT REFLEKSI
MEMBUAT RENCANA
REVISI RENCANA
TINDAKAN/OBSERVASI
PENGALAMAN BARU
Hasil Belajar
Saya dengar, saya lupa
Saya lihat, saya ingat
Saya lakukan, saya kuasai
5. Orang Dewasa Sulit Berubah Pendirian
Cara berpikir relatif kaku
Orang dewasa ragu menerima sesuatu yang tidak dikenal
“Terkena teori Kelembaman” (menentang/menghambat perubahan)
Keterampilan yang harus dimiliki oleh Pelatih Orang Dewasa
Mendorong terciptanya dialog dan keterbukaan untuk saling belajar
Memulai pemecahan masalah bersama peserta
Mendiagnosis permasalahan dalam kelompok
Menantang peserta untuk berkeksperimen dengan pola baru
Mendorong untuk mampu mengambil keputusan.
Keterampilan yang harus dimiliki oleh Pelatih Orang Dewasa,
Mendengar,
Mengamati
Empati
Memotivasi
Menyusun pertanyaan yang membimbing
Merangkum
Mengelola waktu
Fleksibilitas, kreatif, dan eksperimentatif
Terbuka dan reflektif
GAYA BELAJAR
1. VISUAL : Belajar dengan melihat (Grafik, Diagram, Video)
2. AUDITORY : Belajar dengan mendengarkan (Uraian, penjelasan )
3. KINESTHETIC : Belajar dengan melakukan (Role Play, Exercise)
Mari kita pahami diri kita. Termasuk katagori yang manakah kita, sehingga kita bisa mengambil sikap dan solusi terhadap masalah yag ada pada diri kita sendiri. jangan pernah berhenti untuk belajar, karena orang pintar butuh proses dan tahapan untuk mempelajari suatu hal terlebih dahulu dengan jangka waktu tertentu, sampai akhirnya ia mengetahui sepenuhnya akan hal yang dipelajarinya.
1. Karakteristik Belajar orang Dewasa
Orang dewasa belajar karena adanya tuntutan tugas, tuntutan perkembangan atau keinginan peningkatan peran
2. Orang dewasa suka mempelajari sesuatu yang praktis, dapat langsung diterapkan dan bermanfaat dalam kehidupannya .
3. Orang dewasa dalam proses belajar ingin diperlakukan sebagai orang dewasa/dihargai
4. Orang dewasa kaya pengalaman dan berwawasan luas, mempelajari sesuatu yang baru berdasar pengalamannya
5. Menentukan sendiri apa yang akan dipelajari dan bagaimana mempelajarinya (self direction).
6. Orang dewasa belajar dengan cara berbagi pendapat bersama orang lain.
7. Orang dewasa mempertanyakan mengapa harus mempelajari sesuatu sebelum mereka mempelajari sesuatu.
8. Orang dewasa belajar dengan memecahkan masalah tidak berorientasi pada bahan pelajaran.
9. Orang dewasa menyukai suasana pembelajaran yang membangkitkan kepercayaan diri
10. Orang dewasa memerlukan waktu yang lebih panjang dalam belajar karena perlu memvalidasi informasi baru
11. Orang dewasa akan melanjutkan proses belajar jika pengalaman belajar yang dilaluinya memuaskan